HATI yang dipenuhi hasad. Punya bayangan kayu yang habis terbakar api? Tak tersisa, menjadi onggokan debu yang mudah lenyap tertiup angin. Atau musnah terbawa air.
Begitu gambaran nasib segala amal ibadah kita jika ada hasad yang merajai hati.
Ya, hasad akan membakar kebaikan kita seperti api yang memakan kayu bakar. Menjadi arang atau bahkan sampai butiran debu tergantung seberapa kuat hasad itu bertahta di singgasana hati.
Hasad adalah kejahatan yang tersembunyi yang membahayakan diri dan lingkungan hingga Allah mengajarkan kita untuk berdoa,.
Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),”……… dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki. (QS. Al-Falaq 113: 1 – 5)
Hati yang dipenuhi hasad menjadikan hidup tidak tenang. Sibuk memikirkan sukses orang lain dan bagaimana cara melenyapkannya.
Jelas ini menjadikan hilang rasa syukur atas semua karunia Allah. Menganggap rezeki orang lain lebih melesat dengan diiringi kecurigaan asal usul rezeki tersebut.
Lupa dengan berbagai nikmat yang sebenarnya banyak didapat.
Baca Juga: Jauhi Sifat Hasad
Hati yang Dipenuhi Hasad
“Jauhkanlah dirimu dari hasad. Karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (H.R. Abu Dawud)
Mari perbanyak rasa syukur dan mengikis hasad yang tidak pada tempatnya. Agar kelayakan hidup kita dapatkan. Kebahagiaan kita raih sepanjang masa.
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan,
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat. (QS. Ibrahim 14: 7).[ind/a.har]
Sumber: https://t.me/semangatsubuh