KASUS penculikan anak kini terjadi lagi, sejak Rabu (07/12) seorang anak berusia enam tahun bernama Malika Anastasya diculik seorang laki-laki berbaju hitam dan bertopi. Laki-laki tersebut diduga adalah seorang pemulung yang biasa mampir di warung milik orang tua Malika untuk beristirahat.
Merasa tidak mencurigakan karena sudah tampak akrab, laki-laki itu mengajak Malika pergi memberi ayam goreng. Dari rekaman CCTV tampak laki-laki tersebut mengajak Malika menaiki bajaj.
Baca Juga: Hikmah Penculikan Seorang Gadis di Riyadh
Tips Mengajarkan Si Kecil Menghindari Penculikan Anak
Malika mengikuti arahan pelaku masuk ke dalam bajaj. Saat itu, yang menjaga warung adalah kakak Malika, ia tidak menaruh curiga karena dirasa sudah akrab dan sering berkunjung intens ke warung dua sampai tiga bulan terakhir.
Namun, hingga kini setelah hampir dua pekan berlalu, Malik tak kunjung pulang dan polisi masih terus menyelidiki kasus tersebut.
Bagi para orang tua, kasus ini sangatlah mengkhawatirkan. Orang tua harus mulai mengajarkan anak untuk menghindari penculikan. Berikut ini beberapa poin penting yang perlu orang tua ajarkan untuk mencegah penculikan:
1. Ajari anak menolak ajakan atau hadiah dari orang asing
Bagi anak dengan tipe yang mudah bergaul, hal ini sangat penting. Ajarkan ia menolak tawaran dari orang asing meskipun tampak baik karena anak biasanya akan ditawarkan sesuatu yang menyenangkannya.
2. Ajarkan etika pergi ke luar rumah
Saat ini penculikan terjadi dengan cukup halus. Anak tidak dipaksa dan diseret masuk ke dalam mobil lalu dibawa pergi, sebaliknya ia tawarkan pergi ke suatu tempat yang menyenangkan.
Orang tua perlu mengajarkan anak sikap meminta izin kemanapun ia hendak pergi. Pastikan juga bahwa orang yang mengajak anak adalah yang benar-benar telah dikenal lama, baik rumahnya, nomor telponnya, karakternya, bahkan latar belakang keluarganya.
Alangkah lebih baik, jika tidak mengizinkan anak pergi selain ditemani orang dewasa dari keluarga sendiri.
3. Ajarkan si kecil mengenali nomor darurat
Dikutip dari Ibu Pedia, anak-anak dipasitkan mengetahui nama, alamat, nomor telepon termasuk kode area, dan siapa yang harus dihubungi jika terjadi keadaan darurat.
Ajarkan anak untuk tahu cara menghubungi nomor telepon darurat, ajari anak tentang apa yang harus dilakukan jika mereka tersesat di tempat umum seperti mall. Instruksikan anak untuk meminta bantuan kasir atau security jika ia tersesat.
4. Ajarkan anak untuk berhati-hati dengan orang asing
Anak yang mudah bergaul, biasanya akan cepat nyaman dengan siapapun, hal ini ada sisi positifnya namun anak perlu diajarkan agar tetap berhati-hati. Ajarkan anak untuk tidak membicarakan hal-hal privasi seperti tempat tinggal, nomor telpon, tempat les, sekolah, rute harian dan lain sebagainya.
5. Buat daftar nama siapa yang boleh menjemput anak sekolah
Kenalkan pula orang tersebut kepada guru-guru yang sedang bertugas. Tujuannya agar siapapun orang selain orang tua murid yang menjemput tetap dikenali oleh anak sehingga dapat menghindari penculikan anak.
Itulah beberapa tips yang bisa orang tua ajarkan kepada anak-anak. Semoga keluarga kita khususnya anak-anak terhindar dari bahaya penculikan. [Ln]