ChanelMuslim.com – Berlaku adil merupakan cerminan dari akhlak yang mulia dan merupakan kewajiban yang harus ditunaikan.
Allah Subhanahu wa Ta’alaa mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa berlaku adil terhadap setiap anak.
Oleh: Ustaz Farid Novesa
Adil dalam hal ini mencakup berbagai hal seperti adil saat memberikan hadiah, kasih sayang, menerapkan aturan, pendidikan, dan lain-lain.
Sebagaimana Allah perintahkan dalam Al-Quran:
اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ
“Bebuatlah adil karena keadilan itu lebih dekat dengan ketaqwaan“ ( Qs : Al Maidah: 8 ).
Berlaku Adil kepada Anak
Orang tua dituntut untuk adil terhadap anak-anak karena adil merupakan jalan yang dapat mengantarkan kita kepada ketaqwaan dan ketaqwaan orang tua dapat memberikan pengaruh kepada diri anak.
Maka bisa dikatakan bahwa sikap adil orang tua kepada anaknya akan dapat memudahkan ayah dan bunda dalam mendidik anak-anak,
karena sikap tersebut akan menumbuhkan kecintaan antara orang tua dan anak dan inilah yang membuat para orangtua mudah mengarahkan atau mendidik anak-anaknya.
Dan jangan sampai orangtua berlaku tidak adil atau zalim kepada anak.
Selain itu akhlak yang buruk, hal tersebut juga merupakan dosa besar, dan tentu perkara ini akan membuat ayah dan bunda akan susah mendidik mereka.
Apalagi, faktor ketidakadilan disebabkan anak yang satu lebih ganteng atau cantik, atau merasa bahwa anak tersebut akan mendatangkan manfaat yang lebih besar dibandingkan anak yang lainnya.
Baca Juga: Keadilan dan Ketegasan Khalifah Umar bin Khattab Radhiallahu ‘Anhu
Padahal sejatinya, orangtua tidak mengetahui dari sekian anak tersebut manakah yang nantinya akan memberikan manfaat terbesar untuk kita sebagaimana ayat dalam surat An Nisa’
آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ لَا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا
“Bapak kalian dan anak-anak kalian, kalian tidak mengetahui siapakah di antara mereka yang akan memberikan manfaat untukmu“.
Pelajaran Adil dari Kisah Terdahulu
Mengambil pelajaran dari dalil yang ada, jangan sampai kita mengalami seperti yang dialami mereka,
misalkan kisah Nu’man bin Basyir yang mana Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam tidak mau menjadi saksi karena menjadi saksi di atas kedzholiman.
Nu’man bin Basyir menyebutkan bahwa ia mendapatkan hadiah sebidang tanah dari ayahnya, tapi ibunya (Amaroh bintu Rawahah) tidak setuju sampai hal tersebut dipersaksikan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,
lalu ayahnya (Basyir) menyampaikan hal tersebut kepada Rasulullah, bahwa ia telah memberikan hadiah kepada Nu’man dari istrinya, tapi istrinya meminta hal tersebut dipersaksikan, lalu Nabi bersabda:
“Apakah engkau memberikan semua anakmu hadiah seperti ini?
Lalu Basyir menjawab: “Tidak“
Lalu Nabi bersabda: “Hendaknya engkau bertaqwa kepada Allah, dan berbuat adillah kepada anak-anakmu “ (HR. Bukhori dan Muslim).
Baca Juga: Menulis untuk Palestina, Menulis untuk Keadilan
Keadilan dari perkara yang zahir misalkan terkait pemberian jajan, hadiah, baju dan yang lainnya.
Adil dalam Perkara Zahir maupun Batin
Kita harus berusaha seadil-adilnya apalagi dalam perkara yang terlihat atau zahir karena yang ini lebih rentan menimbulkan kecemburuan dan permusuhan.
Dalam masalah batin pun (yang tersembunyi) orangtua harus adil terkait kecintaan, kasih sayang, dan perhatian kita kepada anak-anak.
Tentunya, perkara ini adalah perkara yang sulit namun ini adalah bentuk perjuangan orangtua dalam menjadi orang tua yang baik,
karena hal tersebut dapat memicu kebencian antara anak-anak jika ayah atau bunda condong sebelah dalam kasih sayang dan kecintaan.
Sebagaimana umumnya orangtua telah melihat dan membaca kisah yang menimpa Nabi Yusuf akibat kecintaan yang tidak seimbang yang dirasakan oleh saudara-saudaranya,
yang menyebabkan kedengkian muncul dan akhirnya tega membuang Nabi Yusuf.
Ketika mereka berkata (anak-anak Nabi Yaqub): “Sesungguhnya Yusuf dan saudaranya (Bunyamin) lebih dicintai ayah daripada kita, padahal kita adalah satu golongan (yang kuat). Sungguh, ayah kita dalam kekeliruan yang nyata.”
Baca Juga: 5 Cara Mempersiapkan Anak Mumayyiz
“Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik”. (QS. Yusuf: 8 -9 ).
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala senantisa membimbing dan memberikan kita petunjuk agar menjadi orang yang berlaku adil dalam segala urusan, dan menjauhkan kita dari segala bentuk curang dan kezaliman.[Ind/Wld].