Ibu, Engkau Bekerja untuk Siapa?
Oleh: Dewi Rusita Rahmawati
Seharian di rumah, katanya sih ibu bekerja dari rumah, bisa sambil ngasuh anak. Tapi seharian anak nyaris tak disentuh, tangan mu hanya asyik menggeser layar HP yang katanya sedang melayani konsumen.
Jangankan bermain bersama anak, memeluknya saja tak ada waktu. Anak disapa dan diajak bicara hanya saat menyuapinya dan memandikannya, karena merasa itu adalah rutinitas wajib yang harus dia lakoni tiap hari.
Klunting..
Terdengar suara pesan masuk. Engkau bergegas menghampiri smartphone kesayanganmu, membaca, dan membalas pesan agar tak disebut slow respon.
Ya, bagi mu, slowrespon adalah sebuah pantangan untuk pedagang online.
Tapi giliran anak menangis, merengek minta ditemani main, engkau bilang “sebentar nak”.
Seolah tak apa, tak masalah kalo slow respon ke anak. 5 menit berlalu, 15 menit berlalu, anak menunggu ibunya tak kunjung datang.
Ketahuilah bu, 5 menit bagi anak itu rasanya bagaikan 1 jam. Apalagi 15 menit. .
Sebenarnya engkau bekerja untuk siapa ibu?
Katamu ibu bekerja supaya anak-anak bisa hidup lebih layak, ada uang untuk liburan, uang untuk beli mainan dan uang untuk jajan.
Tapi anak-anak tak hanya butuh uang bu. Mereka butuh lebih dari itu, mereka butuh waktu bersamamu.
Katamu ibu bekerja dari rumah supaya bisa sambil menemani anakmu bermain, dan melihat engkau tumbuh berkembang.
Tapi nyatanya, kau tak ada waktu untuk menemaninya bermain. Kau biarkan dia kesepian. Jiwamu hadir, tapi hatimu tidak..
Uang bisa terus dicari, tapi waktu bersamanya tak akan terulang kembali.
Anak-anak akan terus tumbuh dewasa hingga tanpa kita sadari mereka beranjak pergi mengejar cita-citanya sendiri.
Bekerjalah dengan profesional ibu, bekerja tanpa mengabaikannya, bekerja tapi tetap fast respon memenuhi kebutuhan kasih sayang untuk mereka.
©Dewi Rusita Rahmawati
*)menulis sebagai pengingat diri, bukan bermaksud menasehati apalagi menggurui
Dishare di sosial media Facebook