ChanelMuslim.com – Gotong royong menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bekerja bersama-sama (tolong-menolong, bantu-membantu): masyarakat berhasil membangun sebuah masjid. rumah warga atau jembatan. Tradisi gotong-royong telah menjadi bagian dari praktik kehidupan masyarakat untuk menghadapi persoalan hidup sejak zaman dahulu. Tradisi gotong-royong pada hakikatnya merupakan warisan leluhur bangsa indonesia dengan variasi istilah dan penerapannya. Meskipun istilah dan penerapannya bervariasi, pada hakikatnya semua.
Gotong royong ini dilakukan karena seorang individu tidak mampu untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat seperti perbaikan sumur, perbaikan jalan, perbaikan irigasi, perbaikan rumah.
[gambar1]
gambar : Poskota
Sekarang ini budaya gotong royong semakin memudar karena setiap pekerjaan yang dilakukan akan diminta upah atau imbalan. Penyebabnya kebutuhan masyarakat semakin tinggi. Ketika ada panggilan gotong royong sebagian anggota masyarakat lebih memilih untuk bekerja daripada gotong royong.
Untuk orang yang tidak memiliki uang atau masih taraf ekonomi rendah, ia akan mencari teman gotong-royong untuk menyelesaikan pekerjaannya. Padahal, kegiatan gotong-royong ini harus tetap dilaksanakan pada kehidupan masyarakat agar tercipta kerja sama yang dapat mewujudkan kekompakan, serta perlunya usaha yang akan berguna pada masa yang akan datang sebagai warisan terhadap generasi penerus bangsa.
Harus diakui bahwa perubahan zaman juga membuat pola pikir masyarakat berubah. Saat ini kebanyakan apa-apa diukur dengan materi. Termasuk juga dalam kegiatan gotong royong. “Jika tidak ada bayaran ngapain keluar bekerja ? toh itu udah ada dananya” kalimat seperti itu sangat sering kita dengar jika ada kegiatan gotog royong pada saat ini, entah itu ada benarnya atau tidak semua diserahkan pada diri masing-masing. Alasan tidak ada waktu untuk keluar gotong royong juga sering diungkapkan oleh warga, meskipun itu pada hari libur sekalipun. Tidak jarang orang sampai harus membayar orang lain supaya bisa menggantikan kehadirannya, padahal sebenarnya dia ada di rumahnya. Jika tidak ada kegiatan seperti itu kapan lagi bisa berkumpul dengan tetangga?
Gotong Royong memang sebuah tradisi yang baik. Sudah sepantasnya kita sebagai masyarakat Indonesia untuk membiasakan kebiasaan ini. (Ilham)