Sunday, April 18, 2021
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
No Result
View All Result
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasional

Ketum DDII: Islam dan Barat Perlu Memahami Batas-batas Toleransi

November 2, 2020
in Nasional
4 min read
0
66
SHARES
506
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

ChanelMuslim.com – Kasus pelecahan terhadap Nabi Muhammad saw di negara-negara Barat berulang kali terjadi. Dan umat Islam pun senantiasa memberikan respon yang sangat serius. Peristiwa-peristiwa itu menunjukkan adanya perbedaan worldview (pandangan hidup) yang mendasar antara peradaban Islam dan peradaban Barat.  

Karena itu, untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang damai, diperlukan adanya saling memahami batas-batas toleransi antara Islam dan Barat. Perbedaan pandangan dalam berbagai bidang adalah bagian dari kehidupan umat manusia itu sendiri, yang tidak mungkin dihindarkan. 

Demikian antara lain isi Kuliah Ahad Malam yang disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Dawah Islamiyah Indonesia (Dewan Dawah), Dr. Adian Husaini, pada 1 November 2020. Kuliah dengan tema Kasus Penghinaan Nabi Muhammad saw dan Masa depan Hubungan Islam-Barat” itu diikuti sekitar 1000 pemirsa, melalui saluran Zoom, FB, dan youtube. 

Antara Islam dan Barat modern, kata Dr. Adian, memiliki perbedaan pandangan yang mendasar terhadap Tuhan, manusia, tujuan hidup, agama, kenabian, kitab suci, dan sebagainya. Barat, misalnya, menganggap bahwa Tuhan tidak boleh mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Manusia merasa berhak mengatur hidupnya sendiri. Barat memandang bahwa manusia boleh saja berganti-ganti agama, sesuai kehendaknya. Sebab, itu termasuk hak asasi manusia. Hal itu berbeda dengan pandangan hidup kaum Muslimin.

Menurut Dr. Adian, istilah batas toleransi (The limit of tolerance) itu dia ambil dari Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud, pendiri Center for Advanced Studies on Islam, Science, and Civilizations Universitu Teknologi Malaysia (CASIS-UTM). Perlu dicatat, bahwa setiap agama atau peradaban memiliki batas-batas toleransi yang sepatutnya dipahami oleh agama atau peradaban lain. Karena itu diperlukan kajian dan dialog untuk memperkecil benturan antar agama atau peradaban. 

Tentang paham kebebasan (freedom), misalnya. Ada perbedaan yang sangat mendasar antara peradaban Barat dan Islam. Di Barat, freedom dianggap prinsip terpenting. Sampai-sampai menghina Tuhan dan Nabi pun tidak dilarang, karena itu dianggap sebagai dari kebebasan. 

Sebagai contoh, di Barat dibiarkan saja berkembangnya ajaran Gereja Setan (Satanic Church) atau kelompok Kristen Telanjang (Nudic Christian). Hal seperti itu tidak bisa dibiarkan terjadi di Indonesia atau negeri muslim lainnya. 

Contoh lain, adalah kasus film The Last Temptation of Christ, Novel the Da Vinci Code, yang dianggap melecehkan Yesus dan otoritas agama Kristen, dan sebagainya. Itu menunjukkan, bahwa ada kebebasan di Barat dalam soal ekspresi keagamaan. Bagi negara-negara Barat, agama dianggap bukan hal penting. Karena itulah, Leopold Weiss (Muhammad Asad) menulis dalam bukunya, Islam at the Cross Roads, bahwa peradaban Barat modern memiliki sifat: irreligious in its very essence. 

Tetapi, faktanya, di Barat pun ada batas-batas kebebasan. Tidak bebas tanpa batas. Mereka juga tidak bebas melecehkan seseorang atau etnis tertentu. Bahkan, di beberapa negara ada larangan homophobia dan rasisme. Jadi, sekali lagi, kebebasan itu pasti ada batasnya. 

Nah, dalam kasus pembuatan kartun Nabi Muhammad saw, Barat harusnya memahami batas-batas toleransi Islam. Pelecehan Nabi Muhammad saw adalah kejahatan besar dalam Islam. Dalam kitab ash-Shaarimul Masluul alaa Syaatimir Rasuul, Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah menyebutkan, bahwa semua mazhab dalam Islam sepakat, siapa yang menghina Nabi Muhammad saw, maka ia dikenai pidana hikuman mati.  

Bagi seorang muslim, sosok Nabi Muhammad saw menempati tempat paling istimewa dalam hati seorang muslim. Beliau adalah manusia terpenting dan termulia dalam kehidupan. Tidak ada manusia di muka bumi ini yang namanya disebut 24 jam tanpa henti, kecuali Nabi Muhammad saw. Tidak ada manusia yang cara makan, cara tidur, cara masuk kamar mandi, cara duduk, cara tertawa, dan cara memimpinnya dijadikan contoh, kecuali Nabi Muhammad saw. 

Jadi, sosok Nabi Muhammad saw senantiasa hadir dalam setiap desah nafas dan derap langkah kehidupan muslim. Sejak bangun tidur, masuk kamar mandi, bercermin, berpakaian, makan, keluar rumah, naik kendaraan, bekerja, belajar, mengajar, sampai memimpin negara, ada panduan hidup dari Sang Nabi, utusan Allah yang terakhir. Inilah kedudukan yang sangat khusus dari Nabi Muhammad saw dalam diri dan kehidupan kaum muslimin.

Barat harusnya paham akan hal ini, sehingga memahami batas-batas toleransi. Karena itulah, saya pernah menulis artikel sebelumnya, dengan judul: Kebodohan Macron, Menyatukan Umat Islam. Dalam soal kecintaan kepada Nabi Muhammad saw, kaum muslimin tidak lagi mengenal perbedaan mazhab, kelompok, suku bangsa, dan negara. 

Tetapi, kaum muslimin pun perlu memahami peradaban Barat. Sebagai ummatud dawah yang mengemban amanah risalah ke seluruh umat manusia kaum muslim perlu memperhatikan kondisi dan situasi yang berkembang, agar dakwah kepada masyarakat Barat berlangsung dengan baik.

Sukses dakwah di Nusantara perlu dikaji dengan serius untuk bisa diterapkan di negara-negara Barat. Para dai yang datang ke Nusantara ini mendakwahkan Islam dengan cara-cara penuh hikmah, sehingga sukses mengubah negeri Nusantara menjadi negeri muslim terbesar di dunia. 

Di tengah merosotnya peran agama dalam kehidupan pribadi dan masyarakat Barat, saat ini, Islam berpeluang besar memberikan solusi atas problem kejiwaan dan kemasyarakatan yang dialami masyarakat Barat. Islam memiliki konsep-konsep unggul yang sudah teruji dalam sejarah. 

Karena itu, kaum muslimin di mana saja, terutama yang hidup di negara-negara Barat, dituntut untuk mewujudkan nilai-nilai Islam dalam pribadi dan kehidupan masyarakat muslim. Di sinilah kaum muslimin dituntut untuk menjadi contoh kehidupan, khususnya dalam masalah akhlak mulia.  

Dengan kata lain, umat Islam dituntut untuk menjadi contoh dan pemimpin peradaban. Peluangnya besar sekali saat ini. Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian (umat Islam) sebagai umat yang adil dan pilihan, agar kamu menjadi saksi atas umat manusia, dan Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas kalian. (QS al-Baqarah: 143). 

Semoga kita menjadi bagian dari umat Islam yang berjuang untuk mewujudkan amanah mulia dan berat itu. Amin. [Ah/rilis]

Previous Post

Resep Pesmol Ikan Salem, Ide Makan Siang Keluarga Lezat

Next Post

Satukan Barisan, Selamatkan Palestina

Related Posts

Diet Sehat Saat Puasa

Diet Sehat Saat Puasa

April 18, 2021
519
MUI dan PKS Miliki Kesamaaan Ruh Perjuangan untuk Melayani Umat

MUI dan PKS Miliki Kesamaaan Ruh Perjuangan untuk Melayani Umat

April 17, 2021
504
Dompet Dhuafa Berbagi Musik Bersama Musisi

Dompet Dhuafa Berbagi Musik Bersama Musisi

April 17, 2021
504
Scarf Media Gelar Parade Online Selama Ramadan

Scarf Media Gelar Parade Online Selama Ramadan

April 17, 2021
502
Jabatan Menurut Heri Koswara

Jabatan Menurut Heri Koswara

April 17, 2021
571
LAZ Al Azhar Siapkan Paket BukaA Puasa dan Sahur untuk Santri RGI Selama Ramadan

LAZ Al Azhar Siapkan Paket Buka Puasa dan Sahur untuk Santri RGI Selama Ramadan

April 17, 2021
504
Perkembangan Covid-19 di Kota Depok

Perkembangan Covid-19 di Kota Depok

April 17, 2021
504
Ramadan, Masjid Istiqlal Gelar Sholat Tarawih

Ramadan, Masjid Istiqlal Gelar Sholat Tarawih

April 16, 2021
504
Masjid Agung Al Azhar Bagikan Takjil Drive Thru Selama Ramadan

500 Paket Takjil Disiapkan Masjid Agung Al-Azhar Setiap Hari

April 16, 2021
516
Antar Dua Lansia, Satu Non Lansia Bisa Divaksinasi

Antar Dua Lansia, Satu Non Lansia Bisa Divaksinasi

April 15, 2021
505
Next Post

Satukan Barisan, Selamatkan Palestina

Cerahkan Wajah dengan Tiga Treatment Kecantikan Berbahan Minyak Zaitun

Detox Asam Urat dan Darah Tinggi dengan Rumput Laut

Terbaru

Cara Allah Mengabulkan Doa Orang Miskin

Cara Allah Mengabulkan Doa Orang Miskin

April 18, 2021
Cerita Awal Ramadan Ayana Jihye Moon

Cerita Awal Ramadan Ayana Jihye Moon

April 18, 2021
Di Mana Allah

Di Mana Allah

April 18, 2021
Diet Sehat Saat Puasa

Diet Sehat Saat Puasa

April 18, 2021
Doa Meminta Petunjuk yang Benar itu Benar

Doa Meminta Petunjuk yang Benar itu Benar

April 18, 2021
Empat Makna Al-Qadr, Malam yang Dinanti Manusia

Empat Makna Al-Qadr, Malam yang Dinanti Manusia

April 18, 2021
Alasan Kata Marhaban Dipakai untuk Menyambut Ramadan

Alasan Kata Marhaban Dipakai untuk Menyambut Ramadan

April 18, 2021
Bosnia Kembalikan Tradisi Ramadan

Bosnia Kembalikan Tradisi Ramadan

April 17, 2021
Bunga Mawar Bermekaran di Taif Saat Ramadan

Bunga Mawar Bermekaran di Taif Saat Ramadan

April 17, 2021
Meriam Ramadan di Mekkah Belum Terdengar Lagi

Meriam Ramadan di Mekkah Belum Terdengar Lagi

April 17, 2021

Terpopuler

  • Hukum Memakai Kalung Salib

    Hukum Memakai Kalung Salib

    404 shares
    Share 162 Tweet 101
  • Jabatan Menurut Heri Koswara

    74 shares
    Share 30 Tweet 19
  • Resep JSR untuk Demam Anak, Batuk dan Panas Dalam

    334 shares
    Share 134 Tweet 84
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    446 shares
    Share 178 Tweet 112
  • Arti dan Keutamaan Surat Al-Fatihah

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Ucapkan Barakallah sebagai Pengganti Selamat

    834 shares
    Share 334 Tweet 209
  • Nusret “Salt Bae” Koki yang Bangun Masjid Senilai 13 Milyar

    204 shares
    Share 82 Tweet 51
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    453 shares
    Share 181 Tweet 113
  • Yang Berhak Memandikan Jenazah Ibu

    183 shares
    Share 73 Tweet 46
  • Diet Sehat Saat Puasa

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga