ChanelMuslim.com – Heri Koswara jalin sinergi dengan Forum Komunikasi Pondok Pesantren. Silaturahim keumatan Ketua DPD PKS Kota Bekasi H. Heri Koswara, M.A.
bersama dengan BPU (Bidang Pembinaan Umat) DPD PKS Kota Bekasi dilakukan dengan mengunjungi K.H. Mulyadi Effendi selaku Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Bekasi.
Kunjungan yang dilaksanakan pada Senin (26/04/2021) lalu, berlangsung sejak pukul 10.15 hingga 10.45 WIB.
Baca Juga: Jabatan Menurut Heri Koswara
Jalin Sinergi atasi Permasalahan Umat
Diskusi yang begitu hangat terjadi di kediaman Kiai Mulyadi Effendi di Pondok Pesantren Tahfizh Fathimiyah Jatisampurna Bekasi.
Dengan tangan terbuka, Kiai Mulyadi menyambut ajakan bersinergi terkait hal keumatan bersama dengan Partai Keadilan Sejahtera Kota Bekasi.
Heri Koswara selaku Ketua DPD PKS Kota Bekasi menyampaikan bahwa Kiai Mulyadi dengan tangan terbuka menyambut ajakan PKS untuk bersinergi.
“Alhamdulillah beliau saat silaturrahim tadi, dengan tangan terbuka, menyambut ajakan Partai Keadilan Sejahtera khususnya di Kota Bekasi untuk bersinergi bersama dalam masalah keumatan,” ujar Heri Koswara.
Dalam kesempatan tersebut juga hadir menemani Ketua DPD PKS Kota Bekasi, Heri Koswara, Ketua Bidang BPU DPD PKS Kota Bekasi,
Imam Dachlan serta Dhani Adriana dan Arto (Suparto) selaku Ketua DPC dan juga Sekretaris DPC PKS Kecamatan Jatisampurna.
Baca Juga: Luncurkan Mobil Pelayanan, Heri Koswara Tegaskan Amal Jamaah
Tiga Tantangan Jawa Barat
Heri Koswara yang juga merupakan Anggota Legislatif DPRD Provinsi Jawa Barat Komisi IV menyebutkan tiga tantangan terkini yang dihadapi oleh Provinsi Jawa Barat.
Masalah pertama, menurut Heri, adalah soal pendidikan. Berdasarkan Angka Partisipasi Kasar, tingkat partisipasi pemuda yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi sangat rendah,
begitu pula yang menyelesaikan tingkat SMA yaitu sebanyak 25% dari total penduduk Jabar 63 juta jiwa.
Tantangan Jawa Barat selanjutnya adalah soal kesehatan. Heri menyoroti Indeks Pembangunan Pemuda di Jawa Barat yang begitu memprihatinkan, dari segi kesehatan,
banyak pemuda yang abai dengan kesehatannya, misalnya dengan merokok. Hal ini dibuktikan oleh fakta bahwa sebanyak 30 % pemuda di Jawa Barat aktif merokok.
Persoalan ketiga yang dihadapi oleh Jawa Barat adalah masalah gender dan diskriminasi. Banyaknya kasus pernikahan dini di Jawa Barat, menurut Heri, terjadi di daerah Pantura.
“Banyak yang cepat dinikahkan tapi umur pernikahan juga tidak lama kemudian timbul masalah lain lagi,” ujar Bang Herkos.[ind]