• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 16 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Memaafkan Itu Lebih Baik

15/10/2022
in Nasihat
Dilema antara Ibu dan Istri

Ilustrasi, foto: Pinterest

92
SHARES
705
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

MEMINTA maaf itu langkah yang berat. Tapi, yang memaafkan jauh lebih berat lagi.

Interaksi antar manusia itu tidak luput dari khilaf dan salah. Meskipun dikenal sebagai orang baik, kekhilafan bisa saja terjadi, disengaja atau tidak.

Ada dua posisi yang berbeda dalam soal maaf. Ada yang meminta maaf, dan ada yang memaafkan. Meminta maaf itu sulit karena butuh kerendahan hati. Tapi, yang memaafkan jauh lebih sulit lagi.

Jika yang meminta maaf dan yang memaafkan itu setara, boleh jadi nilainya biasa saja. Wajar jika satu pihak meminta maaf, dan satunya lagi memaafkan.

Namun, jika posisinya tidak setara, nilai meminta maaf dan memaafkan akan sangat berbeda. Butuh kekuatan hati yang luar biasa. Bukan sekadar lapang dada, tapi juga kedewasaan, kebijaksanaan, dan kearifan.

Terutama mereka yang pada posisi lebih tinggi. Baik dalam hal meminta maaf, maupun ketika pada posisi untuk memaafkan.

Mereka yang berada pada posisi lebih tinggi, mungkin atasan, guru, orang tua, dan lainnya; memiliki peluang yang lebih besar untuk melakukan apa pun dari sebuah kesalahan orang di bawahnya.

Misalkan ia sebagai orang yang meminta maaf atau pelaku kesalahan. Jika tidak meminta maaf pun, orang yang di bawahnya akan diam. Mereka tidak akan marah, tidak berani menunjukkan protes, dan lainnya.

Jadi, pada posisi ini, jika orang yang ‘atas’ mau meminta maaf, nilainya akan sangat luar biasa. Terlebih lagi diiringi dengan ‘kompensasi’. Hal ini karena mereka yang di ‘atas’ biasanya memiliki keleluasaan untuk memberikan sesuatu.

Begitu pun ketika yang di ‘atas’ pada posisi untuk memaafkan. Biasanya, yang ‘atasan’ akan memanfaatkan posisinya untuk membalas atau setidaknya memberikan semacam hukuman.

Kalau hal itu ia lakukan, orang yang terkena balasan atau hukuman boleh jadi akan menganggap biasa saja. Wajar kalau yang salah akan dapat hukuman.

Tapi bayangkan jika yang diberikan oleh ‘atasan’ adalah memaafkan, nilainya akan sangat luar biasa. Tentu dengan ukuran-ukuran yang proporsional. Tidak berarti menjadi ‘atasan’ yang lembek atau tidak tegas.

Ukuran proporsional inilah yang membutuhkan kebijaksanaan dan kearifan. Islam kadang memperlihatkan ada kesalahan yang bisa dimaafkan, ada juga yang harus dengan hukuman.

Di masa Rasulullah, kata maaf dari beliau shallallahu ‘alaihi wasallam sudah bukan hal baru. Bahkan beliau seperti tidak menganggap perlu seseorang untuk meminta maaf, karena sudah beliau maafkan sebelum si pelaku meminta maaf.

Contoh, ketika penaklukan Kota Mekah. Semua orang yang pernah menyakiti, menyusahkan, bahkan mencelakai Rasulullah dan umat Islam semasa tinggal di Mekah dimaafkan sebelum mereka meminta maaf. Tidak ada hukuman sedikit pun untuk mereka.

Namun, hal berbeda terjadi terhadap tiga sahabat Nabi yang absen ikut berjihad pada Perang Tabuk. Di antara mereka ada Ka’ab bin Malik radhiyallahu ‘anhu, seorang sahabat Nabi yang soleh luar biasa.

Apakah Nabi memaafkan begitu saja terhadap tiga orang ini? Ternyata tidak. Nabi menunggu izin dari Allah subhanahu wata’ala, apakah ketiganya dimaafkan atau tidak.

Menariknya, menunggu izin itu terjadi begitu lama. Bukan dalam hitungan jam. Tapi berhari-hari. Hingga, orang-orang terdekat ketiganya pun ikut menjauh mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah terhadap mereka.

Baru ketiga salah satu ayat dalam Surah At-Taubah turun yang isinya memaafkan tiga sahabat itu, Nabi dan umat Islam memaafkan ketiganya.

Hal ini menunjukkan bahwa memaafkan itu bersifat proporsional. Yaitu ketika yang bersalah orang biasa, maaf menjadi begitu murah. Tapi ketika yang bersalah itu tergolong orang luar biasa, maaf menjadi mahal.

Hal ini karena orang-orang luar biasa itu diisyaratkan untuk tidak melakukan kesalahan. Karena mereka orang-orang istimewa.

Jadi, tidak cepat memaafkan bukan untuk menghinakan mereka. Sebaliknya, justru untuk memuliakan.

Namun di atas segala kebijakan itu, kata maaf dan memaafkan mestinya sudah terhampar di hati kita. Hukuman boleh saja bisa menyadarkan. Tapi memaafkan bukan sekadar menyadarkan, tapi juga menumbuhkan rasa cinta dalam pergaulan. Dan itu energi persaudaraan yang sangat mahal. [Mh]

 

 

Tags: Memaafkan Itu Lebih Baik
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Badai di Tubuh Polri

Next Post

Keinginan Zaid bin Khaththab Membunuh Rajjal si Munafik

Next Post
Manusia Kembali kepada Kejahiliyahan dan Penyembahan Berhala

Keinginan Zaid bin Khaththab Membunuh Rajjal si Munafik

Memelihara Anjing Bisa Mengurangi Pahala?

Memelihara Anjing Bisa Mengurangi Pahala?

Hari Terakhir Anies Baswedan Menjabat, Acara Terima Kasih Jakarta Diadakan sebagai Kado Perpisahan

Hari Terakhir Anies Baswedan Menjabat, Acara Terima Kasih Jakarta Diadakan sebagai Kado Perpisahan

  • Skenario Islam Teroris Jilid Desember Gagal Total

    Skenario Islam Teroris Jilid Desember Gagal Total

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Batik Danar Hadi Tampilkan Fashion Show Bertema Kembang Parang

    96 shares
    Share 38 Tweet 24
  • Tidak Shalat tapi Akhlaknya Baik

    362 shares
    Share 145 Tweet 91
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7717 shares
    Share 3087 Tweet 1929
  • Salimah Bojonggede Genapkan Ranting ke-9 di Acara Musran

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Siswa JISc, Kumala Prinsenesia Halona PH Raih Runner-Up 1 Miss Hijab Cilik Indonesia 2025

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Pulau Komodo NTT Dinobatkan Menjadi Destinasi Terbaik Dunia 2026 Versi BBC

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3280 shares
    Share 1312 Tweet 820
  • 7 Akun Instagram Influencer Dakwah yang Bikin Kita Nggak Ketinggalan Berita Terkini

    730 shares
    Share 292 Tweet 183
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1615 shares
    Share 646 Tweet 404
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga