ChanelMuslim.com- Seorang anak berdoa, “Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami pada bulan Ramadan.”
Sang anak pun terdiam sebentar. Ia masih penasaran dengan dua bulan sebelum Ramadan yang disebut dalam doa: Rajab dan Sya’ban.
“Bu, kenapa doanya menyebut dua bulan sebelum Ramadan. Tidak bulan-bulan yang lain?” ujarnya penasaran.
Sang ibu terdiam. Ia mencoba mengingat-ingat apa yang pas untuk dijawab.
“Anakku, apa pernah sekolahmu ikut kompetisi olah raga antar sekolah?” tanya sang ibu kepada buah hatinya yang masih sekolah dasar.
“Pernah, Bu. Bahkan aku ikut dalam kompetisi itu. Aku ikut kompetisi sepak bola waktu itu. Tapi, tidak menang,” jawab sang anak masih terbayang penyesalan.
“Lho, kenapa bisa tidak menang? Kan, tim sekolahmu pemainnya bagus,” ucap sang ibu.
“Benar, Bu. Kami memang tim yang sudah pernah juara. Tapi…,” suaranya terhenti.
“Tapi, Nak?” tanya ibu.
“Tapi, kami kurang latihan karena menganggap enteng kompetisi yang sudah pernah kami menangkan,” jawab sang anak.
“Jadi kamu tidak latihan sama sekali?” tanya ibu lagi.
“Latihan sih. Tapi, hanya dua hari menjelang hari kompetisi,” ucap sang anak masih menyesali pengalaman buruknya.
“Menurutmu, berapa lama mestinya timmu berlatih supaya bisa juara di kompetisi?” tanya sang ibu menyegarkan sejarah keberhasilan di kompetisi pertama.
“Idealnya satu bulan setengah hingga dua bulan. Waktu itu dibutuhkan untuk penajaman skill, kekompakan tim, dan mental menghadapi musuh,” ungkap sang anak yang kini duduk di kelas enam.
“Ya, dua bulan. Itulah waktu ideal untuk persiapan kompetisi. Baru setelah itu, kamu akan yakin bisa menjadi juara,” simpul sang ibu diiringi anggukan puteranya.
“Anakku,” ujar sang ibu lagi. “Begitu pula dalam bulan Ramadan. Inilah bulan kompetisi. Butuh waktu dua bulan untuk persiapan. Yang tidak punya persiapan akan kalah dan tersisih di babak awal,” jelasnya.
**
Allahumma baariklana fi rajabin wa sya’ban wa balligna ramadan. Kalimat ini bukan sekadar doa. Tapi sebuah ungkapan tekad yang diiringi dengan persiapan keras.
Selama dua bulan itu, Rasulullah saw. dan seluruh sahabat radhiyallahu ‘anhum sudah memperbanyak puasa, zikir, shalat malam, dan sedekah. Agar mereka bisa menjadi juara di bulan kompetisi Ramadan. (muhammad nuh)