• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 9 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Bersyukurlah karena Kita Tak Tahu yang akan Terjadi Nanti

Juni 14, 2022
in Nasihat, Unggulan
Pawang Kebodohan

Ilustrasi, foto: thesmedia.id

124
SHARES
952
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

TAK seorang pun yang tahu apa yang akan ia alami nanti. Dan inilah bentuk kasih sayang Allah yang kadang disalahpahami.

Ada yang mungkin berangan-angan punya kemampuan super bisa melihat yang akan terjadi nanti. Dengan kemapuan ini, dibayangkan bisa melakukan antisipasi sebelum memang benar terjadi.

Angan-angan ini sayangnya begitu picik. Karena hanya melihat satu sisi saja. Dan mengabaikan berbagai sisi yang lain.

Bayangkan jika seseorang sudah tahu kalau besok ia akan tertabrak mobil. Tentu, ia akan menghindari jalan raya. Ia tidak mau pergi kemana-mana.

Pertanyaannya, apa bisa orang ini bekerja dengan tenang? Apa mungkin orang ini bisa istirahat dan bertingkah normal? Ia akan sangat takut dan paranoid dengan mobil. Bahkan dengan foto mobil sekalipun.

Bayangkan juga jika seseorang sudah tahu kalau orang tua, suami atau istri, atau anak-anaknya akan wafat dalam waktu sepekan mendatang. Apakah pengetahuan itu menguntungkan atau sebaliknya: sangat menyusahkan.

Siapa pun tidak akan pernah bisa hidup normal jika mengetahui yang akan terjadi. Padahal, kehidupan yang normal merupakan nikmat yang sangat luar biasa: bisa tersenyum, selalu bahagia, enak makan dan minum, dan nyaman tidur.

Ada dua penyikapan terhadap hal yang akan terjadi yang memiliki kadar yang berbeda. Yaitu, hammun dan khaufun.

Hammun adalah penyikapan dalam bentuk ketakutan terhadap sesuatu yang belum terjadi dan tidak memiliki kejelasan. Misalnya, terhadap musibah apa yang akan dialami nanti.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan doa agar Allah mengikis habis penyikapan ini dalam hati kita. Yaitu, “Allahumma innii a’udzu bika minal hammi wal hazni….” Ya Allah aku berlindung padaMu dari sifat hammun dan hazanun.”

Hammun adalah rasa tidak nyaman terhadap sesuatu yang belum terjadi, sementara hazanun adalah rasa tidak nyaman terhadap sesuatu yang sudah berlalu.

Khauf adalah penyikapan dalam bentuk ketakutan yang sangat terhadap sesuatu yang belum terjadi. Dan setan selalu menyebar khauf kedalam hati orang beriman. Khauf terhadap apa saja, termasuk terhadap setan itu sendiri.

Ketika orang mukmin yang istiqamah akan wafat, malaikat datang menenangkan hatinya. Malaikat berbisik, allaa takhafuu walaa tahzanuu. Janganlah kalian takut dan jangan pula bersedih.

Jangan takut karena kehidupan kalian sesudah ini penuh dengan kenikmatan, yaitu di surga. Dan jangan sedih karena Allah akan menjamin kehidupan orang-orang yang ditinggalkan.

Jadi, bersyukurlah karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Nanti dalam arti tahun depan, bulan depan, pekan depan, esok, bahkan satu detik setelah ini.

Kalau pun yang akhirnya terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, ucapkanlah, “Qadarullah!” Sudah Allah takdirkan. Apa pun yang Allah kehendaki, maka terlaksanalah. [Mh]

 

 

 

 

Tags: Bersyukurlah karena Kita Tak Tahu yang akan Terjadi Nanti
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Fungsi Masjid Nabawi di Awal-Awal Berdirinya

Next Post

Doa Selamat dari Kedengkian

Next Post
Doa Selamat dari Kedengkian

Doa Selamat dari Kedengkian

Kesudahan Sifat Ujub

Kesudahan Sifat Ujub

Istri yang Tidak Melayani Kebutuhan Seksual Suami

Istri yang Tidak Melayani Kebutuhan Seksual Suami

  • Tiga Pahlawan Wanita dari Tanah Minang untuk Indonesia

    Tiga Pahlawan Wanita dari Tanah Minang untuk Indonesia

    1112 shares
    Share 445 Tweet 278
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7594 shares
    Share 3038 Tweet 1899
  • Hari Kartini, Mengenal 4 Pahlawan Berhijab asal Indonesia

    733 shares
    Share 293 Tweet 183
  • Konferensi Asia Pasifik untuk Palestina, Ketua KPIPA Serukan Persatuan Regional Dukung Palestina

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3181 shares
    Share 1272 Tweet 795
  • Tutorial Hijab Nyai Ahmad Dahlan Sejak Tahun 1934

    538 shares
    Share 215 Tweet 135
  • Khalid bin Yazid, Filsuf Pertama dalam Islam

    437 shares
    Share 175 Tweet 109
  • Awas Ditilang, Uji Emisi Kendaraan Kamu sebelum 13 November 2021

    121 shares
    Share 48 Tweet 30
  • Maher Zain dan Harris J Siap Guncang Tiga Kota Besar Indonesia Lewat “BSI Maher Zain Live in Concert: Indonesia Tour 2025”

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5148 shares
    Share 2059 Tweet 1287
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga