• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 9 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Antara Menjadi Karang atau Buih

November 16, 2022
in Nasihat, Unggulan
Antara Menjadi Karang atau Buih

Ilustrasi, foto: wallhere.com

93
SHARES
719
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

KARANG dan buih merupakan pemandangan yang lumrah di tepian pantai. Bedanya, karang kokoh menghadang ombak, sementara buih hanya ikut kemana pun ombak pergi.

Ada dua pemandangan yang biasa berlangsung di tepian pantai. Satu pemandangan tentang sosok karang yang kokoh dan tegar. Satunya lagi buih yang selalu terombang-ambing dipermainkan ombak.

Perumpamaan itu boleh jadi mirip dengan keadaan kita, umat Islam. Ada sosok-sosok yang kokoh dan tegar. Ada pula yang hanya ‘hanyut’ seperti buih.

Buih tidak peduli tentang siapa yang membuatnya terombang-ambing. Tidak peduli juga tentang kemana arah dirinya diombang-ambingkan.

Yang dianggap penting oleh buih adalah posisinya yang selalu tampak di permukaan. Ia terlihat banyak dan mendominasi, tapi sesungguhnya kosong tanpa isi.

Perumpamaan seperti buih ini pernah disampaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Umat Islam suatu saat nanti, menurut Rasul, seperti hidangan yang diperebutkan banyak orang.

Seorang sahabat bertanya, apakah saat itu kita sedikit, ya Rasulullah? Bahkan kalian sangat banyak, jawab Rasul. Tapi, banyaknya itu seperti buih yang hanyut di atas permukaan air.

Potret itu sepertinya cocok dengan keadaan kita saat ini. Umat Islam mayoritas, tapi hanya di atas permukaan aliran yang dibuat orang lain. Kemana aliran itu mengalir, ke situ pula kita tertuju.

Umat seolah hanya dibutuhkan ketika diperlukan. Persis seperti tebu yang dihisap manisnya saja, dan dibuang ketika sudah jadi ampas.

Kenapa bisa seperti buih? Menurut Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, karena kita terhinggapi penyakit wahan.

Seorang sahabat Nabi bertanya, apa itu wahan, Ya Rasulullah? Wahan adalah cinta dunia dan takut mati.

Ketika kita tidak ingin ada risiko perjuangan, ketika kita ingin sekadar cari selamat, sata itulah kita tak ubahnya seperti buih.

Memang terlihat dominan di atas permukaan. Memang akan menjadi selamat karena tidak mengalami benturan. Tapi, sedikit pun tak memiliki bobot untuk bisa dianggap penting.

Akhirnya, pilihan kembali ke diri kita masing-masing. Mau menjadi buih yang tetap rileks diombang-ambing ombak dan gelombang. Atau menjadi karang yang tegar menghadapi benturan. [Mh]

 

 

Tags: Antara Menjadi Karang atau Buih
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Khubaib bin ’Adi Lelaki Kaum Anshar Ahli Ibadah

Next Post

Siapa Khadijah binti Khuwailid?

Next Post
Keberkahan Pergi pada Pagi Hari untuk Mencari Nafkah

Siapa Khadijah binti Khuwailid?

Penghalang Terkabulnya Doa Sesuai Hadits

Penghalang Terkabulnya Doa Sesuai Hadits

Kiat Menjalani Keseharian agar Sukses Dunia Akhirat

Pernikahan Rasulullah dan Khadijah yang Diberkahi

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7342 shares
    Share 2937 Tweet 1836
  • Zaskia Sungkar Umumkan Kehamilan Anak Keduanya

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    2980 shares
    Share 1192 Tweet 745
  • Surat At-Takwir Ayat 1-14, Manusia Kelak akan Mengetahui Apa yang Dikerjakannya Selama di Dunia

    781 shares
    Share 312 Tweet 195
  • Kenali Fenomena Epsilon Perseids yang Akan Terjadi pada 9 September 2025

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1343 shares
    Share 537 Tweet 336
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5049 shares
    Share 2020 Tweet 1262
  • Kisah Hasan bin Tsabit Dibayar Mahal untuk Menjelekkan Rasulullah, Tapi ini yang Terjadi

    456 shares
    Share 182 Tweet 114
  • Doa Rabithah dan Keutamaan Membacanya

    1961 shares
    Share 784 Tweet 490
  • Penjelasan Ustaz Adi Hidayat tentang Hukum Shalat Sendiri di Rumah bagi Laki-Laki

    1744 shares
    Share 698 Tweet 436
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga