ChanelMuslim.com – Zaid bin Tsabit adalah seorang anak yatim, termaktub dalam wafat dalam perang Bu’ats pada saat ia berusia 5 tahun. Ketika ia berusia 11 tahun Rasulullah datang berhijrah ke Madinah, maka Zaid dan keluarganya tahun 1 H masuk Islam.
Kemudian Zaid tinggal bersama Rasululluah SAW. ia anak yang cerdas, rajin, sungguh-sungguh dan pekerja keras sehingga pada usia 11 tahun sudah hafal 16 atau 17 surat dari Alquran.
Zaid bin Tsabit bersama 7 anak untuk remaja seusianya minta izin kepada Rasulullah untuk ikut perang Badar tapi ditolak oleh Rasulullah karena masih terlalu beliau dan mereka minta izin lagi untuk ikut perang Uhud tapi ditolak pula.
Baca Juga: Kisah Zaid Al-Khair Saat Jahiliyah (1)
Zaid Bin Tsabit, Sahabat Remaja Hebat di Masa Rasulullah
Setelah itu mereka dizinkan untuk ikut perang Khandak. Ditugaskan oleh Rasulullah untuk belajar bahasa Suryani dan bahasa Ibrani. Ternyata ia mampu belajar bahasa Suryani hanya 17 hari dan bahasa Ibrani hanya 15 hari.
Setelah itu ia ditugaskan untuk menjadi penerjemah Rasulullah untuk berdakwah dan berkirim surat kepada yahudi dan masrani juga kepada raja dan kaisar yang tidak berbahasa arab.
Iapun ditugaskan Rasulullah menjadi penulis wahyu dan dia yang paling menonjol dibandingkan 48 penulis wahyu yang lain.
Ketika terjadi perang Tabuk Zaid bin Tsabit ditugaskan oleh Rasulullah memegang bendera yang semula dipegang oleh Umaroh. Umaroh bertanya ya Rasulullah aku punya salah apa sehingga bendera itu engkau serahkan kepada Zaid.
Beliau bersabda: “Alquran harus diutamakan, sedangkan Zaid hafalan Alqurannya lebih banyak daripada engkau”. Dimasa khalifah Abu Bakar dan di masa khalifah Umar, ia ditugaskan untuk mengumpulkan dan menulis ayat-ayat Alquran menjadi satu mushhaf.
Juga menjadi bendahara dizaman khalifah Abu Bakar dan diangkat menjadi khaifah sementara dizaman khalifah Umar dan khalifah Usman saat khalifah sedang menunaikan haji.
Sedangkan di zaman khalifah Usman, Zaid bin Tsabit ditugaskan untuk menjadi ketua tim kodifikasi Alquran dan pengurus baitul mal. Ia dikenal sebagai ulama yang ahli dalam bidang fiqih, fatwa, faroidh (ahli tentang warisan) dan qiroah.
Beliau wafat pada tahun 45 H dimasa pemerintahan Muawiyah bin Abi Sufyan. Juga menjadi bendahara dizaman khalifah Abu Bakar dan diangkat menjadi khaifah sementara dizaman khalifah Umar dan khalifah Usman saat khalifah sedang menunaikan haji.
Sedangkan di zaman khalifah Usman, Zaid bin Tsabit ditugaskan untuk menjadi ketua tim kodifikasi Alquran dan pengurus baitul mal. Ia dikenal sebagai ulama yg ahli dalam bidang fiqih, fatwa, faroidh (ahli ttg warisan) dan qiroah.
Beliau wafat pada tahun 45 H dimasa pemerintahan Muawiyah bin Abi Sufyan. Juga menjadi bendahara dizaman khalifah Abu Bakar dan diangkat menjadi khaifah sementara dizaman khalifah Umar dan khalifah Usman saat khalifah sedang menunaikan haji.
Sedangkan di zaman khalifah Usman, Zaid bin Tsabit ditugaskan untuk menjadi ketua tim kodifikasi Alquran dan pengurus baitul mal. Zaid bin Tsabit dikenal sebagai ulama yang ahli dalam bidang fiqih, fatwa, faroidh (ahli tentang warisan) dan qiroah. Beliau wafat pd tahun 45 H dimasa pemerintahan Muawiyah bin Abi Sufyan.
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag
di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak
[jwt]