PELAJARAN dari Quba disampaikan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Tazakka Ustaz Anang Rikza Masyhadi pada (15/07/2023) lalu langsung dari Quba.
Masjid Quba adalah masjid yang pertama kali dibangun dalam sejarah Islam (sebelum Masjid Nabawi). Quba sendiri sebenarnya adalah nama kampung, sekitar 3 km dari Masjid Nabawi.
“Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (Qs. At-Taubah [9]: 108)
Ketika Rasul Shallallahu alaihi wa sallam bersama para sahabat dan kaum muslimin hijrah dari Makkah ke Madinah, sesampai di Quba, mereka singgah (transit) selama beberapa malam.
Konon, dalam sebuah riwayat yang kuat, mereka bermalam selama tiga hari tiga malam.
Penduduk Quba bersuka cita dengan kedatangan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dan rombongan.
Mereka berlomba-lomba untuk menjamu dan melayani para muhajirin itu. Para tokohnya melobi Nabi Shallallahu alaihi wa sallam agar Beliau berkenan singgah di rumah mereka.
Tibalah melanjutkan perjalanan ke Madinah. Orang-orang Quba sebetulnya merasa berat hati dan bersedih karena harus ditinggalkan Nabi. Mereka bahkan meminta kepada Nabi untuk menetap saja di Quba.
Baca juga: Rasulullah Tiba di Quba dan Mendirikan Masjid
Pelajaran dari Quba tentang Alas Budi
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam kemudian menenangkan hati mereka dan menghiburnya. Beliau berjanji untuk selalu mengunjungi Quba.
Dan benar, janji itu ditunaikannya. Setiap hari Sabtu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam selalu mengunjungi Quba, dengan berjalan kaki maupun mengendarai onta.
Maka, setiap Sabtu itulah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bertemu dan bercengkrama dengan penduduk Quba dan shalat di masjidnya. Dan terobatilah kerinduan penduduk Quba.
Itulah salah satu akhlak Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Tidak melupakan jasa baik orang dan menghargai setiap bantuan yang diberikan orang lain.
Tidak hanya itu, bahkan rasa terima kasih itu diwujudkan dalam bentuk anjuran kepada umatnya untuk juga selalu mengunjungi Quba.
“Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya (hotel), lalu datang ke Masjid Quba dan shalat dua rakaat, maka ia akan mendapatkan pahala umrah,” kata Rasul.
Karenanya, Masjid Quba tak pernah sepi. Selalu ramai diziarahi kaum muslimin dalam keadaan berwudhu dan shalat di sana. Penghargaan Rasul kepada penduduk Quba abadi hingga hari kiamat.
Tahu balas budi, sebuah pelajaran penting dari Quba. A lesson from Quba.
View this post on Instagram