• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 19 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Kesalahan Para Pemanah di Uhud, Kesalahan yang Diampuni

Agustus 7, 2022
in Kisah, Unggulan
Kesalahan Para Pemanah di Uhud, Kesalahan yang Diampuni

Kesalahan Para Pemanah di Uhud, Kesalahan yang Diampuni (foto: pixabay)

107
SHARES
825
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

KESALAHAN para pemanah di Uhud merupakan Kesalahan Besar, namun juga Kesalahan yang Terampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu ketika membahas Surah Ali-Imran ayat 152 pada bagian:

ولقد عفا عنكم، والله ذو فضل على المؤمنين

Tapi Dia benar-benar telah memaafkan kamu, dan Allah mempunyai karunia (yang diberikan) kepada orang-orang Mu’minin.

Menafsirkan:

وإنما معنى بهذا الرماة، وذلك أن النبي صلى الله عليه وسلم أقامهم في موضع، ثم قال:

Yang dimaksud (pada ayat itu) adalah (pasukan) pemanah (pada Pertempuran Uhud), karena Nabi Muhammad ShalalLaahu ‘alayhi wa Sallam menempatkan mereka di suatu tempat (Bukit Aynayn/Bukit Rumat).

Kemudian Nabi bersabda:

احموا ظهورنا،

“Lindungilah (baris) belakang kami

فإن رايتمونا نقتلْ فلا تنصرونا

Jika kalian melihat kami terbunuh (terdesak/kalah), jangan (sekali-kali) menolong kami (turun dari bukit untuk mendatangi kami),

وإن رايتمونا نغنم فلا تشركونا

Dan (sebaliknya) jika kalian melihat kami (menang dengan) harta-rampasan, jangan (sekali-kali) mencampuri kami (turun dari bukit untuk turut mengambil harta)!”

فلما غنم النبي صلى الله عليه وسلم واباحوا عسكر المشركين

Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam (mendapat kemenangan sehingga) memperoleh harta-rampasan karena pasukan Musyrikin (Quraisy Makkah) meninggalkan(nya).

Baca Juga: Kesimpulan Kalah di Perang Uhud, Kenyataannya Tidak

Kesalahan Para Pemanah di Uhud, Kesalahan yang Diampuni

أكبّ الرماة جميعا فدخلوا في العسكر ينهبون

(Pasukan) pemanah melemparkan (peralatan perangnya, lalu turun) kesemuanya lalu mereka bergabung bersama pasukan (Kaum Muslimin) untuk (turut) memungut (harta rampasan yang tercecer).

وقد التقت صفوف أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم فهم هكذا والتبسوا

Kemudian bertemu (bercampur) barisan-barisan (pasukan) Sahabat Nabi sehingga mereka terus begitu (bercampur aduk) dalam keadaan tidak jelas (tidak sadar dengan manuver lawan)

فلما أخلّ الرماة تلك الخلة التي كانو فيها، دخلت الخيل من ذلك الموضع على أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم

Ketika pasukan pemanah melanggar apa yang menjadi ketetapan (tempat) di mana mereka telah (ditempatkan Rasulullah) berada,

masuklah (menyerbulah) pasukan berkuda (Musyrikin Quraisy) melalui jalur tempat itu (yang ditinggalkan pasukan pemanah) sehingga menimpa (serangan balasan) kepada para sahabat Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam.

وقتل من المسلمين ناس كتير

Terbunuhlah dari kalangan Kaum Muslimin banyak korban.

Ibnu Katsir dalam kitabnya al-Bidayah wan-Nihayah, Jilid IV, halaman 26-27.

Memang betul terjadi ketidaktaatan dari kalangan Sahabat Nabi, itu tidak perlu dipungkiri sebagaimana tertera dalam alquran:

وَلَقَدْ صَدَقَكُمُ اللَّهُ وَعْدَهُ إِذْ تَحُسُّونَهُمْ بِإِذْنِهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا فَشِلْتُمْ وَتَنَازَعْتُمْ فِي الْأَمْرِ وَعَصَيْتُمْ مِنْ بَعْدِ مَا أَرَاكُمْ مَا تُحِبُّونَ ۚ مِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ الدُّنْيَا وَمِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ الْآخِرَةَ ۚ ثُمَّ صَرَفَكُمْ عَنْهُمْ لِيَبْتَلِيَكُمْ ۖ وَلَقَدْ عَفَا عَنْكُمْ ۗ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ

Dan sungguh, Allah telah memenuhi janji-Nya kepadamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mengabaikan perintah Rasul setelah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai.

Di antara kamu, ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada (pula) orang yang menghendaki akhirat.

Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka untuk mengujimu, tetapi Dia benar-benar telah memaafkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang diberikan) kepada orang-orang mukmin.

Surah Ali-Imran, Ayat 152

Perhatikan baik-baik bagian dari ayat di atas:

“Sampai pada saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu (memungut ghanimah) dan mengabaikan perintah Rasul (untuk tidak pindah posisi dari bukit pemanah) setelah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai (ghanimah)”

Tapi jangan pernah lupa, bahwa pada ayat yang sama Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“tetapi Dia benar-benar telah memaafkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang diberikan) kepada orang-orang mukmin.”

Dengan mengatakan para sahabat mengambil ghanimah, bukan berarti kita mengecilkan atau menistakan mereka.

Namun, kita sedang menasihati diri sendiri yang jauh lebih lemah, bahwa godaan harta dunia itu amat berat! Bertakwalah kepada Allah!

Agung Waspodo, alhamdulillah. Depok, 18 Jumadil-Ula 1440 Hijriyah.

Note:

Pada riwayat Ibnu Ishaq, tertinggal di atas bukit lima orang (dari 50 pasukan pemanah) termasuk sang pemimpin, Abdullah bin Jubayr Radhiyallahu’anhu.

Pada riwayat Ibnu Ishaq, ketika pasukan pemanah menuruni bukitnya dan melanggar perintah Rasulullah, maka 200 pasukan berkuda Khalid ibnil Walid dan Ikrimah bin Abi Jahal melakukan manuver untuk mengitari posisi yang ditinggalkan serta menyerang Kaum Muslimin, yang sedang sibuk memunguti ghanimah, dari arah belakang.[ind]

Tags: para pemanah uhudPerang uhud
Previous Post

BSI Luncurkan Program 100 Persen Kebaikan, Ajak Masyarakat Buka Tabungan sekaligus Donasi Buku

Next Post

Cholil Nafis dan TGB Zainul Majdi Bicara tentang Islamophobia

Next Post
Cholil Nafis dan TGB Zainul Majdi Bicara tentang Islamophobia

Cholil Nafis dan TGB Zainul Majdi Bicara tentang Islamophobia

Penulis Buku Fiqih Islam, Sulaiman Rasjid Dianugerahi Lifetime Achievement Islamic Book Fair 2022

Penulis Buku Fiqih Islam, Sulaiman Rasjid Dianugerahi Lifetime Achievement Islamic Book Fair 2022

Cerita di Balik Karya Para Penulis Pustaka Al-Kautsar

Cerita di Balik Karya Para Penulis Pustaka Al-Kautsar

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga