UMARA di bulan Ramadan. Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) melakukan kunjungan ke kota Madinah saat bulan suci Ramadan.
Dalam rangkaian kunjungannya ini, MBS juga menyempatkan diri berziarah ke makam Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Seperti dilansir Alarabiya News, Senin (27/3), laporan kantor berita Saudi Press Agency (SPA) menyebut MBS tiba di Bandara Internasional Prince Mohammed bin Abdulaziz di Madinah pada Ahad (26/3) waktu setempat.
Beredar foto-foto di sosial media saat Sang Pangeran berdoa di Raudah didampingi Imam besar Masjidil Haram, Syekh Abdul Rahman Al-Sudais dan beberapa ulama lainnya.
Di tengah berita Sang Pangeran yang seringkali kontroversial, kabar itu bagaikan angin sejuk di bulan Ramadan.
Baca Juga: Masjid Hadiah Pangeran Abu Dhabi Bakal Dibangun di Solo
Umara di Bulan Ramadan
Sejarah mencatat, para umara bertradisi mengunjungi para ulama untuk mendapat ilmu dan nasihat di bulan Ramadan.
Sebagaimana yang dilakukan Khalifah al-Qadir Billah, salah satu penguasa Daulah Abbasiyah.
Dalam kitab “Siyar A’lam An Nubala” disebutkan bahwa ia berguru pada ulama besar pada zamannya, yakni Abu Bisyr Ahmad al-Harawi.
Khalifah al-Qadir Billah dikenal sebagai pemimpin yang mencintai ilmu. Ia menulis kitab tentang wafatnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan beberapa kitab lainnya.
Disebutkan kitab-kitab itu biasa dibacakan oleh Abu al-Hasan bin al-Hajib di hadapan para ulama dan para qadhi di istana ketika bulan Ramadan tiba, seperti yang tersebut dalam “Tarikh Islam”.
Tradisi serupa juga dilakukan di Mesir. Sya’ban bin Husain Qalawun dari Daulah Mamluk menginisiasi pembacaan kitab di hadapan para ulama selama bulan Ramadan.
Seperti pembacaan kitab Shahih al-Bukhari, dimulai pada bulan Rajab, berlanjut hingga Sya’ban, dan diakhiri di bulan Ramadan.
Disebutkan dalam kitab “Tarikh al-Khulafa”, pembacaan kitab-kitab itu dilakukan Qal’ah atau bentang yang dibangun Shalahuddin Al Ayyubi.
View this post on Instagram
Paling masyhur adalah kisah Khalifah Harun Ar-Rasyid yang ikut dalam majelis Imam Malik di bulan Ramadan hingga musim haji.
Pemimpin Daulah Abbasiyyah itu tidak mendapat perlakuan khusus, ia ikut duduk bersama murid-murid Imam Malik lainnya di tempat yang sama.
Begitulah seharusnya para pemimpin di bulan Ramadan. Mendatangi majelis-majelis ilmu dan para ulama untuk mendapatkan nasihat dan keberkahan Ramadan.[ind]