Chanelmuslim.com- Orang yang dizhalimi akan menuntut qishas di hari akhir kepada orang menzhaliminya, sehingga tidak ada lagi perbuatan zhalim yang tersisa.
a. Besarnya Masalah Pertumpahan Darah
Di antara masalah terbesar di sisi Allah adalah pertumpahan darah oleh manusia terhadap sesamanya dengan cara yang tidak disyariatkan oleh Allah.
Baca Juga: Sabar di Dunia Atau di Hari akhir?
Seperti Inilah Qishas di Hari Akhir (2)
Dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud dari Nabi saw., beliau bersabda, “Seorang lelaki datang seraya memegangan tangan seorang lainnya, lalu berkata, ‘Ya Tuhanku, orang ini telah membunuhku.’
“Allah bertanya, ‘Mengapa kau membunuhnya?’ Orang itu menjawab, ‘Untuk kemuliaanMu.’ Allah berkata lagi, ‘Kemuliaan itu memang milikKu.’
“Datang lagi yang lain seraya memegang tangan seseorang, lalu berkata, ‘Wahai Tuhanku, orang ini telah membunuhku.’ Allah bertanya, ‘Mengapa kau membunuhnya?’ Ia menjawab, ‘Untuk kemuliaan seseorang.’ Allah berkata, ‘Kemuliaan bukan miliknya.’ Si pembunuh diqishas karena dosanya.
Dalam Sunan At-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Pada hari kiamt orang yang terbunuh akan datang membawa pembunuhnya, dengan rambut depan dan kepalanya dipegang si pembunuh dan urat lehernya mengucurkan darah.
“Ia berkata, ‘Ya Tuhan, tanyakanlah orang ini mengapa ia membunuhku?’ Allah melempar si pembunuh dari ‘Arasy.”
Karena besarnya masalah pertumpahan darah ini, ia menjadi masalah pertama yang diselesaikan di antara manusia.
Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, dan an-Nasa’i meriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud bahwa Nabi saw. bersabda, “Yang pertama diselesaikan di antara manusia pada hari kiamat adalah masalah pertumpahan darah.”
Menerangkan hadis ini, Ibnu Hajar berkata, “Hadis itu menunjukkan besarnya masalah pertumpahan darah, karena yang didahulukan berarti yang paling penting dan besarnya dosa tergantung besarnya kerusakan dan ketiadaan manfaat. Maksud didahulukannya masalah ini ialah untuk menegakkan kemanusiaan.”
Hadis ini tidak bertentangan dengan hadis yang menjelaskan bahwa amal hamba yang pertama kali dihisab adalah shalat. Ibnu Hajar mengatakan, “Hadis ini tidak bertentangan dengan hadis dari Abu Hurairah yang diriwayatkan para penulis Sunan.
“Dalam sebuah riwayat tentang hadis Ibnu Mas’ud, an-Nasa’i menggabungkan keduanya, dengan lafal, “Amal hamba yang pertama kali dihisab adalah shalatnya, dan yang pertama kali diselesaikan di antara manusia adalah masalah pertumpahan darah.” (mh/foto: )