ChanelMuslim.com – Kisah Burung Hantu dan Kelelawar, oleh: Ustaz Arafat
The Owl and the Bat. Sejak lahir, burung hantu menderita satu kesulitan yaitu tidak bisa menggerakkan bola matanya. Karena sebenarnya mata yang dimiliki burung hantu bukan berbentuk bola seperti manusia sehingga kedua mata tersebut hanya bisa menatap lurus ke depan.
Meski demikian, Allah Maha Bijaksana. Kesulitan tersebut tidak dibiarkan begitu saja, karena Allah menciptakan desain anatomi khusus, yang memungkinkan burung hantu memutar kepalanya hingga 270 derajat putaran.
Baca Juga: Ilmuwan: Beberapa Bayi Kelelawar Mengoceh Seperti Bayi Manusia
Kisah Burung Hantu dan Kelelawar
Tidak hanya itu, burung hantu juga dilengkapi dengan tiga lapis kelopak mata. Satu untuk tidur, satu untuk berkedip, dan satu lagi untuk membersihkan matanya.
Jadi meski burung hantu memiliki satu kesulitan, bersamanya Allah sertai dua kemudahan. Yaitu kemampuan memutar kepala, dan kelopak mata yang berlapis-lapis.
Hewan malam lainnya yang juga terlahir membawa kesulitan adalah kelelawar. Karena mereka lahir dalam keadaan memiliki kaki yang kecil dan rapuh. Begitu lemahnya, hingga kaki kelelawar tak bisa menopang tubuhnya sendiri untuk berdiri.
Lagi-lagi kita melihat kebijaksanaan Allah pada mamalia kecil ini. Kepada kelelawar diberikan otot khusus pada kaki sehingga ia bisa nyaman bergelantungan dalam keadaan terbalik.
Kekuatan sayap kelelawar pun tercipta dengan sangat unik sehingga dari posisi terbalik ia bisa terbang begitu mudahnya dengan cara menjatuhkan diri dari atas ketinggian.
Maka meski kelelawar memiliki satu kesulitan, bersamanya Allah sertai dua kemudahan. Yaitu kemampuan bergelantung terbalik, dan sayap uniknya yang sanggup terbang dengan gerakan khas.
Benarlah kiranya kedua ayat dalam surat Al-Insyirah ini,
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا. إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya bersama satu kesulitan ada sebuah kemudahan. Sungguh, bersama satu kesulitan (yang sama) ada sebuah kemudahan (yang lain lagi).”
Para ulama bahasa Arab mengupas rahasia bahwa al-‘usri menggunakan redaksi alif lam, berarti kesulitan yang dimaksud dalam kedua ayat tersebut adalah satu kesulitan yang sama.
Sedangkan yusron sebaliknya tanpa imbuhan alim lam untuk menunjukkan bahwa kemudahan dalam ayat berikutnya adalah berbeda dengan kemudahan yang dimaksud pada ayat sebelumnya.
Maka sesungguhnya, satu kesulitan akan disertai dengan dua kemudahan! Maha Benar Allah atas segala firman-Nya.
Jika kepada mahluk-mahluk mungil saja Allah memberikan dua kemudahan pada setiap kesulitan mereka, maka kita sebagai manusia lebih pantas lagi untuk yakin bahwa Allah juga akan menyertai setiap masalah kita dengan dua solusi. Sungguh Allah Maha Luas Rahmat-Nya.
Salam Semangaat. Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita![ind]