BERDOA adalah sebuah praktik spiritual yang penting bagi umat Islam.
Dalam melakukan doa, terdapat beberapa etika dan adab yang umumnya diikuti untuk menunjukkan rasa hormat dan ketulusan dalam berkomunikasi kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Berikut etika dalam berdoa yang dikutip dari buku Tazkiyatun Nafs karya Syaikh Ahmad Farid.
1. Mantap dalam berdoa, yakin akan dikabulkan, dan percaya akan diterima.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Janganlah seseorang berdoa dengan mengucapkan, ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau mau. Ya Allah, kasihanilah aku jika Engkau mau.’ Berdoalah dengan optimis karena Allah akan berbuat menurut kehendak-Nya tanpa ada yang bisa memaksanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Tidak bosan berdoa dan mengulanginya tiga kali.
Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu berkata, “Apabila Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa, beliau berdoa tiga kali. Dan apabila beliau memohon, beliau juga memohon tiga kali.” (HR. Abu Dawud).
3. Tidak terburu-buru minta segera diperkenankan doanya.
Jangan sampai berkata, “Aku sudah berdoa, tetapi tak kunjung dikabulkan.”
Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alahi wa Sallam.
“Doa seseorang dari kalian akan selalu dikabulkan selama ia tidak minta segera dikabulkan dengan mengatakan, ‘Aku sudah berdoa, namun tak kunjung dikabulkan’.” (HR. Bukhari Muslim).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
4. Menepatkan doa pada waktu-waktu yang mulia.
Misalnya hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jumat, dan waktu sahur (menjelang subuh).
5. Memanfaatkan kondisi-kondisi mulia. Misalnya ketika merapatkan barisan fi sabilillah, ketika turun hujan karena hujan disebut-sebut sebagai rahmat-Nya.
6. Melirihkan suara antara samar dan jelas, tenang dan sumbang, serta menampakkan rasa tubuh.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Berdoalah kepada Rabb-mu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55).
7. Memulai doa dengan memuji Allah dengan nama-nama dan sifat-Nya.
Lalu membaca shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam serta menutupnya dengan bacaan shalawat dan pujian pula.
Etika dalam Berdoa, Jangan Sampai Lewat
Baca juga: Ustaz Jelaskan Momen-Momen Utama untuk Berdoa pada Waktu Shalat
8. Memperbaiki makanan.
Hal ini berdasarkan dalil Surat Al-Mukminun ayat 51 dan Al-Baqarah ayat 172.
Setelah itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bercerita tentang seorang lelaki yang menempuh perjalanan jauh, hingga rambutnya kusut dan kotor. Lalu ia menengadahkan kedua tangannya ke langit (seraya berdoa), ‘Ya Rabb, ya Rabb,’ sedangkan makanannya haram, pakaiannya haram, dan ia tumbuh dengan barang haram. Maka bagaimana mungkin doanya dikabulkan?” (HR. Muslim dan Tirmidzi).
9. Menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dan tidak membebani dirinya dengan kalimat bersajak saat berdoa.
10. Memperbesar rasa optimis kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
11. Etika batin yang merupakan dasar dikabulkannya doa. Etika tersebut ialah taubat, membalas keterzaliman, menghadap Allah, dan memenuhi perintah Allah.
Memenuhi perintah Allah ialah salah satu sebab Allah mengabulkan doa seorang hamba.[Sdz]