BERHALA 6 inci. Ini masalah aplikasi WhatsApp yang mengalami gangguan kemarin, (25/10/2022). Terlihat dari keluhan warganet di Twitter, bahkan, topik WhatsApp down menjadi trending di Indonesia.
Hingga saat ini, sudah lebih dari 492 ribu cicitan terkait WhatsApp. [Republika, 25/10].
Penulis buku Journey to the Light, Uttiek M. Panji Astuti dalam akun IG-nya @uttiek.herlambang menulis, berdasarkan data Statista, Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengguna WhatsApp terbesar ketiga di dunia.
Jumlah pengguna WhatsApp di negeri tercinta ini mencapai 84,8 juta pada Juni 2021.
Posisi pertama diduduki India dengan jumlah pengguna mencapai 487,5 juta. Kedua Brazil dengan jumlah pengguna 118,5 juta.
Walaupun bukan prestasi, namun dalam hal ini Indonesia berhasil mengalahkan Amerika yang jumlah penggunanya “hanya” 79,6 juta.
Menurut Forbes, pada 2017 diperkirakan WhatsApp mampu mencetak total pendapatan hingga lebih dari 5 miliar USD (sekitar Rp 71 triliun) per tahun.
Nilainya pun saat diakuisisi Facebook (kini Meta) tahun 2014 tidak main-main, yakni sebesar Rp223 triliun.
Dengan layanan yang serba gratis, banyak yang mempertanyakan dari mana WhatsApp yang dikembangkan oleh Brian Acton dan Jan Koum sejak 2009 ini bisa mendapatkan keuntungan?
Banyak media yang menuliskan analisanya. Namun yang pasti, dengan jumlah total 2,41 miliar pengguna pada kuartal II 2022 di seluruh dunia, WhatsApp adalah kekuatan luar biasa yang bisa membuat biru-merahnya dunia.
Sejumlah pakar menyebutkan bahwa kekuatan sosial media secara umum bisa menaikkan atau menurunkan pemimpin dunia.
Melalui perang opini di sosial media membuat orang nomer satu di dunia, Donald Trump, harus terjungkal dari kekuasaannya pada waktu itu.
Melalui seruannya di sosial media pula, Presiden Turkiye Recep Tayyib Erdogan berhasil menggagalkan kudeta di negaranya pada tahun 2016.
Baca Juga: Whatsapp, Instagram, dan Facebook kembali Down
Berhala 6 Inci
View this post on Instagram
Kini benda kecil berlayar 6 inci dengan segala perangkat yang tersimpan di dalamnya tak ubahnya berhala-berhala kecil yang selalu dibawa ke mana saja. Kalau sampai tertinggal, seolah hilang nyawa.
Dari bangun tidur hingga tidur kembali, manusia seakan tak bisa hidup tanpanya. Curahan hati hingga doa diungkap melalui perantaranya.
Panggilan orangtua, bahkan panggilan adzan sekalipun, dengan mudah diabaikan, namun deringnya seakan lebih penting dari segala.
Beberapa menit lalu WhatsApp telah kembali menyala. Ah, berhala-berhala 6 inci itu segera mengeluarkan “sihirnya”.[ind]