Saturday, March 6, 2021
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
No Result
View All Result
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Beragama Itu dengan Ilmu, Bukan dengan Perasaan

April 11, 2020
in Khazanah
0
0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegramLinkedin

 

ChanelMuslim.com- Wabah corona memberikan hikmah tersendiri untuk umat Islam di semua negeri. Antara lain, pemahaman bahwa Islam sudah mengajarkan umat manusia tentang karantina wilayah atau yang biasa disebut lockdown. Sayangnya, tidak semua umat mengamalkan agama dengan ilmu. Tapi, lebih sekadar perasaan.

Nabi saw. mengajarkan kita terkait sebuah wabah. "Tha'un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka, apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari darinya." (HR Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid).

Adalah Amirul Mukminin, Umar bin Khaththab r.a. yang pernah mengalami bagaimana bersikap terhadap sebuah wabah. Saat itu, beliau mendapatkan kabar bahwa ada sebuah wilayah di Suriah saat ini yang terjangkit wabah. Padahal, di daerah itu diketahui tinggal dua sahabat ternama: Muadz dan Abu Ubaidah.

Bersama dengan rombongan, Umar pun berangkat ke lokasi. Tapi, beliau mengurungkan rencananya itu manakala diingatkan oleh sahabat tentang sebuah hadis nabi saw. tentang wabah.

Itulah Umar bin Khaththab r.a. yang mengamalkan agama dengan ilmu, bukan perasaan. Beliau tidak mau gegabah melaksanakan amal baik, berupa penyelamatan terhadap umat Islam khususnya dua sahabat ternama tersebut dari wabah.

Beliau tidak menganggap kalau kita berniat baik, beramal soleh, pasti Allah akan menyelamatkan dari wabah. Padahal, level ketakwaan Umar melampaui siapa pun dari umat Islam saat ini. Beliau tunduk dengan apa yang diajarkan oleh Nabi saw. terhadap suatu hal. Jika nabi saw. mengajarkan tentang suatu hal, hal itulah yang paling benar. Meskipun, perasaan kita menilai lain.

Dan, sejarah membuktikan ketaatan Umar r.a. saat itu. Beliau tidak memasuki wilayah wabah itu. Meskipun, akhirnya dua sahabat ternama tadi wafat. Umar dan sahabat yang terjebak dalam wabah meyakini hadis nabi saw., siapa pun yang sabar (tidak keluar dari wilayah) dan wafat dalam wilayah yang terjangkit wabah adalah mati dalam syahid di jalan Allah.

Umar mengamalkan agama dengan ilmu. Begitu pun para sahabat yang terjebak dalam daerah yang terjangkit wabah. Mereka ridha dengan apa yang diajarkan Nabi saw. Tidak berpikir emosional: kok teganya kami ditinggal begitu saja di daerah yang terjangkit wabah.

Secara umum, terhadap wabah atau penyakit yang menular, Nabi saw. mengajarkan kita untuk menjauh. Tidak memainkan logika sesat dengan berpikir, kalau Allah mentakdirkan kena, ya kena. Kalau tidak, ya tidak. Tanpa ada usaha untuk menjauh.

Nabi saw. bersabda,

فِرَّ مِنَ الْمَجْذُوْمِ فِرَارَكَ مِنَ الأَسَدِ

“Larilah dari penyakit kusta seperti engkau lari dari singa.” (HR. Muslim)

 

Saat ini, pemerintah dan majelis ulama sudah memberikan keputusan, bagaimana harusnya beribadah di tengah wabah. Semua dilengkapi dalil dari berbagai sisi. Tapi anehnya, masih ada umat yang menilai lain.

Mereka yang menolak keputusan itu bukan dengan dalil ilmu. Tapi, dengan dalil perasaan. Seperti, “Kenapa kita lebih takut kepada corona daripada takut kepada Allah.” Siapa di antara kita yang lebih takut kepada Allah melebihi takutnya Umar bin Khaththab. Tapi, Umar tidak masuk ke daerah wabah.

Alasannya, Umar mematuhi aturan tentang wabah bukan karena takut dengan wabah. Melainkan, karena ingin mengamalkan sunnah nabi saw. yang mengajarkan kita bagaimana bersikap di saat wabah.

Ada lagi yang menilai, “Rasanya nggak pantas kalau kita tidak melaksanakan shalat Jumat padahal kita sehat dan masjid tersedia.” Ada lagi yang menilai, “Kok, rasanya tidak nyaman kalau kita meninggalkan shalat berjamaah di masjid hanya karena corona.” Dan seterusnya.

Semua berdalil dengan perasaan, bukan dengan ilmu. Padahal, firman Allah swt. dalam Surah Annisa ayat 59 begitu jelas bagaimana umat Islam melaksanakan ketaatan atau amal soleh. Yaitu, mentaati Allah, mentaati Rasul, dan ulil amri di antara kita.

Siapa ulil amri? Mufasirin menjelaskan, ulil amri antara lain amir (pemerintah) dan ulama. Selama, mereka memerintahkan kita berdasarkan dalil Alquran dan Sunnah atau tidak dalam hal yang menyelisihi sunnah nabi saw.

Kalau Allah swt. sudah memerintahkan kita untuk tidak menjatuhkan diri kita dalam kebinasaan, kalau nabi saw. memerintahkan kita untuk menjaga diri dari wabah, dan kalau ulil amri sudah memberikan keputusan bagaimana sikap kita; kenapa masih ada penilaian lain sehingga kita tidak mematuhi semua keputusan itu.

Apa kita merasa lebih soleh dari Umar bin Khaththab? Apa kita merasa lebih berilmu dari para ulama yang sudah bermusyawarah dalam satu majelis?

Kalau kita beramal dengan perasaan, mungkin akan banyak sunnah nabi saw. yang akan kita abaikan. “Ah, sepertinya tidak enak kalau hanya karena bepergian jauh kita mengkorting rakaat shalat wajib. Ah, sepertinya tidak pas, hanya karena sakit kita berwudhu dengan bertayamum.” Dan seterusnya.

Kalau terus dengan perasaan, mungkin suatu saat nanti, ketika menunaikan ibadah haji, kita akan berpikir, “Ah sayang sekali saya bertawaf hanya dengan mengelilingi Ka’bah 7 kali. Padahal, ongkos yang sudah saya keluarkan hampir seratus juta.” (Mh)

 

 

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Tujuh Tips Merawat Kulit Wajah Harian

Next Post

MUI Bentuk Satgas Covid-19 Tangani Pandemi Corona

Related Posts

Tiga Pintu Simpati Suami

Tiga Pintu Simpati Suami

March 3, 2021
Keutamaan Puasa yang Penuh Berkah

Keutamaan Puasa yang Penuh Berkah

March 3, 2021
7 Cara Turunnya Wahyu kepada Nabi Muhammad saw

7 Cara Turunnya Wahyu kepada Nabi Muhammad saw

March 2, 2021
Hak Perempuan Menuntut Ilmu dalam Islam

Hak Perempuan Menuntut Ilmu dalam Islam

March 2, 2021
Kisah Rasulullah saw saat Diperintahkan untuk Berdakwah

Kisah Rasulullah saw saat Diperintahkan untuk Berdakwah

March 2, 2021
Bahaya Kenikmatan Dunia

Bahaya Kenikmatan Dunia

March 1, 2021
Hukum Cebok atau Beristinjak dengan Tisu

Antara Syukur dengan Rasa

February 28, 2021
Wahai Mukminah, Inilah Akhlak Seorang Wanita Terhadap Lelaki Bukan Mahrom

Wahai Mukminah, Inilah Akhlak Seorang Wanita Terhadap Lelaki Bukan Mahrom

February 27, 2021
Bersiwak sangat Dianjurkan dalam Kondisi Ini

Bersiwak sangat Dianjurkan dalam Kondisi Ini

February 26, 2021
3 Cara Menyikapi Mertua Cerewet

3 Cara Menyikapi Mertua Cerewet

February 26, 2021
Next Post

MUI Bentuk Satgas Covid-19 Tangani Pandemi Corona

Laznas BMH Berikan Sembako untuk Warga Terdampak Corona di Surabaya

Terbaru

Pakar PBB Sebut Kebencian Anti Muslim Meningkat Jadi ‘Proporsi epidemi’

Pakar PBB Sebut Kebencian Anti Muslim Meningkat Jadi ‘Proporsi epidemi’

March 5, 2021
Pengadilan Israel Tolak Petisi Menentang Proyek Pemukim Yahudi di Masjid Ibrahimi

Pengadilan Israel Tolak Petisi Menentang Proyek Pemukim Yahudi di Masjid Ibrahimi

March 5, 2021
Aturan Memberi Nama Anak di Jerman

Aturan Memberi Nama Anak di Jerman

March 5, 2021
Meriahkan Milad ke-21, Salimah Tebar Sejuta Bingkisan untuk Indonesia

Meriahkan Milad ke-21, Salimah Tebar Sejuta Bingkisan untuk Indonesia

March 5, 2021
Tantangan Kian Berat, Ini Pesan Kiai Miftach untuk LPPOM MUI

Tantangan Kian Berat, Ini Pesan Kiai Miftach untuk LPPOM MUI

March 5, 2021
Ketum MUI Tinjau Kinerja LPPOM MUI di Masa Pandemi

Ketum MUI Tinjau Kinerja LPPOM MUI di Masa Pandemi

March 5, 2021
Ketika Anak tidak Mau Melakukan Shalat Lima Waktu

Ketika Anak tidak Mau Melakukan Shalat Lima Waktu

March 5, 2021
Event YKDSM Serial Ilmu Nikah : Kekeliruan Tentang Hak dan Kewajiban Suami Istri

Event YKDSM Serial Ilmu Nikah : Kekeliruan Tentang Hak dan Kewajiban Suami Istri

March 5, 2021
Lebih Sehat dan Mengenyangkan, Ini 5 Makanan Mengandung Karbohidrat Pengganti Nasi

Lebih Sehat dan Mengenyangkan, Ini 5 Makanan Mengandung Karbohidrat Pengganti Nasi

March 5, 2021
Tahukah Siapa Orang yang Bangkrut?

Tahukah Siapa Orang yang Bangkrut?

March 5, 2021

Terpopuler

  • Kenangan Bersama Bunda Emmy

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pakar Parenting Emmy Soekresno Wafat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meriahkan Milad ke-21, Salimah Tebar Sejuta Bingkisan untuk Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ucapkan Barakallah Sebagai Pengganti Selamat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hukum Memakai Kalung Salib

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Psikolog Erry Soekresno Berpulang ke Rahmatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Cara Mengetahui Ragi Masih Aktif atau Tidak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Fursan, Primadona Bahan Kain Abaya Muslimah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga