ChanelMuslim.com – Al-Ghazali adalah seorang Hujjatul Islam atau pembela Islam. Julukan ini tidak diberikan tanpa sebab, melainkan karena Al-Ghazali memiliki corak pemikiran yang luar biasa, bahkan menjadikan tasawuf sebagai bagian integratif dari agama dan membersihkannya dari unsur-unsur yang tidak islami.
Baca Juga: Jawahirul Qur’an Karya Imam Al-Ghazali
Corak Pemikiran Seorang Hujjatul Islam
Corak pemikirannya ini tidak lepas dari kehausannya akan ilmu dan penggambarannya dalam mencari kebenaran.
Mengutip buku berjudul “Pejuang dan Pemikir Islam dari Masa ke Masa” yang ditulis oleh Abdul Latif dan Hidayatullah, pada awalnya, ia sangat mempercayai indera dan akal, sehingga baginya sesuatu akan dianggap benar jika dapat diterima rasio dan dirasakan indera.
Akan tetapi, ia tidak merasa puas dengan apa yang diperolehnya. Di tengah kebimbangannya itulah, ia menemukan kebenaran melalui cahaya keimanan yang diturunkan Allah ke dalam kalbunya.
Ia menyusun suatu dasar metodis yang diungkapkannya dengan kalimat: “Ilmu yakin (al-Ilm al-Yaqin)-lah yang menyingkapkan apa yang diketahui, sehingga dengan al-Ilm al-Yaqin tidak ada lagi keraguan serta tidak dibarengi kemungkinan keliru maupun ilusi belaka.”
Dasar tersebutlah yang menjadi corak dari pemikiran tasawuf Al-Ghazali. Ia mengkritik adanya paham tasawuf ekstrim yang meremehkan syariat dan ritual keagamaan.
Baca Juga: Mengenal Al-Ghazali dan Karya-karyanya
Kata-kata Hikmah Al-Ghazali
Selain corak pemikirannya yang luar biasa, Al-Ghazali juga memiliki beberapa kata hikmah yang bisa menjadi motivasi untuk kita.
Berpikirlah selalu tentang segala nikmat dan keagungan Allah, jangan menggantungkan harapan kepada selain Allah, sesali segala perbuatanmu yang tercela dan merasa malu di hadapan Allah, hindari segala tipu daya yang tidak terpuji dalam mencari nafkah.
Selain itu, sabar dan tabah dalam menghadapi segala persoalan, janganlah sombong terhadap sesama makhluk, kecuali terhadap yang zalim, dan terimalah alasan yang benar sekalipun dari pihak yang lemah. [Cms]