ChanelMuslim.com- Manusia tidak bisa berada di alam jin. Tapi, jin bisa berada di alam manusia. Jin bisa melihat manusia, saat manusia sedang berpakaian atau tidak.
Hal ini disampaikan Allah dalam Al-Qur’an, Surah Al-A’raf ayat 27. Bahwa, jin bisa melihat manusia dari tempat yang tidak diketahui.
يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ …
“Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan, sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga; ia menanggalkan pakaiannya dari keduanya untuk memperlihatkan–kepada keduanya–‘auratnya. Sesungguhnya, iblis dan golongannya bisa melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (Qs. Al-A’raf:27)
Penjelasan dari ayat ini bersifat umum. Bahwa, jin bisa melihat manusia dalam semua keadaan. Baik di saat manusia sedang berpakaian, atau tidak.
Dengan kata lain, jika kita tidak melakukan sesuatu seperti yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, khususnya di saat melepas pakaian, jin akan melihat aurat kita.
Cara Agar Jin Tidak Melihat Aurat Kita
Merupakan rahmat atau kasih sayang dari Allah subhanahu wata’ala kepada umat Islam, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan cara agar jin tidak bisa melihat aurat kita.
Ternyata, caranya begitu sangat sederhana. Nabi mengajarkan agar sebelum melepas pakaian, atau saat akan masuk kamar mandi, kita harus mengucapkan basmalah.
Ucapan basmalah yang terkesan sederhana ini, ternyata mampu menjadi hijab atau benteng sehingga jin tidak bisa melihat aurat kita.
Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
سِتْرُ ما بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَبَيْنَ عَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ ، إِذَا خَلَعَ الرَّجُلُ ثَوْبَهُ أَنْ يَقُولَ بِسْمِ اللَّهِ
“Tabir antara pandangan mata jin dengan aurat Bani Adam (manusia) adalah apabila seseorang melepas pakaiannya, dia membaca: bismillah. (HR. Ibnu Adi, at-Thabrani dalam Mu’jam al-Ausath – al-Mathalib al-Aliyah, al-Hafidz Ibnu Hajar, no. 37).
Begitu pun ketika seseorang hendak masuk kamar mandi. Rasulullah mengajarkan untuk membaca basmalah, sebagai tabir auratnya dari pandangan jin.
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ: إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمُ الخَلَاءَ، أَنْ يَقُولَ: بِسْمِ اللَّهِ
“Tabir antara pandangan mata jin dengan aurat bani adam (manusia) adalah apabila seseorang masuk kamar mandi, dia membaca: bismillah. (HR. Turmudzi 606, dan dishahihkan al-Albani)
Imam An-Nawawi mengatakan,
قال أصحابنا: ويستحبّ هذا الذكر سواء كان في البنيان أو في الصحراء ، قال أصحابنا رحمهم الله : يُستحبّ أن يقول أوّلاً: ” بسم الله ” ثم يقول: ” اللَّهُمَّ إني أعُوذُ بِكَ من الخُبْثِ والخَبائِثِ
“Para ulama madzhab kami – syafiiyah – mengatakan, ‘Dianjurkan membaca basmalah ini, baik ketika buang air di dalam bangunan atau di luar rumah.’ Mereka juga menjelaskan, dianjurkan untuk membaca: ’Bismillah’ terlebih dahulu, kemudian membaca:
اللَّهُمَّ إني أعُوذُ بِكَ من الخُبْثِ والخَبائِثِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan dan segala sebab keburukan.” (al-Adzkar, hlm. 26).
[Mh/Sumber: Konsultasisyariah.com]