ChanelMuslim.com – Apa saja kerja istri di rumah? Pertanyaan suami dalam sebuah meme.
Lalu dijawab, “Suami kerjanya satu yakni bekerja di kantor. Sementara istri di rumah kerjanya banyak. Mulai dari menyiapkan sarapan, menyapu, mencuci, menunggu jemuran kering, membuang sampah, membersihkn kulkas, memasak, membereskan perabot, menjemput anak, memasak makanan malam, menyetrika dan lain-lain.”
Banyak saya membaca hal kayak gini. Intinya, jangan meremehkan ibu rumah tangga yang kerjaannya banyak dan segudang. Jangan juga tanya, “Di rumah melakukan apa saja?”
Pertanyaan ini yang membuat sapu-sapu bisa naik ke meja makan. Dan, cerita seperti ini sudah saya lihat dimana-mana termasuk versi bulenya.
Tapi saya mau membahas yang lain. Dari sisi suami bekerja. Ya apabila dijabarkan akan sangat banyak sama seperti pekerjaan istri yang di rumah.
Kebayang nggak. Beban suami bekerja itu adalah tekanan dari atasan. Ketika salah bicara bisa fatal. Belum lagi bila teman kerja satu tim ada yang lawan jenis dan bahenol. Nah, itu juga menjadi salah satu masalah yang harus ditanggulangi.
Ada juga teman kerja yang cari muka, tim kerja yang nggak mau kerja, kerjaan yang nggak mencapai target, gaji yang dipotong tanpa sebab, bos baru dengan aturan baru, makanan yang nggak berselera dan rasa bosan harus duduk berjam-jam.
Ada lagi ketidakjelasan karir, kekhawatiran di-PHK, tambahan kerjaan yang bertubi-tubi, ketidakadilan sikap atasan, ruangan kerja yang panas, fasilitas yang tak kunjung diperbaiki dan lain-lain. Berat juga tugas suami walaupun kerjaan beliau hanyalah bekerja.
Jadi wajar apabila suami ingin cepat pulang dan ingin disuguhkan yang bagus-bagus. Jangan dasteran karena zaman sekarang di kantor bahkan sekolah sekali pun semua perempuan cantik-cantik lho. Baju mereka rapi dan modis serta menggunakan bros.
Mereka juga wangi walaupun nggak merangsang. Beberapa kali mereka sempat bercermin untuk memastikan tetap enak dilihat sampai sore. Jadi nggak adil kalau kita memaksa suami kita mengerti kondisi kita dengan daster luntur.
Jadi nggak usah menghitung-hitung kerjaan. Di kantor tekanan kerja berat. Apalagi kena marah bos nggak enak, gaji juga nggak bisa minta tambah dan mau korupsi juga ternyata nggak gampang. Itulah yang dialami suami.
Nah yang mau saya bahas lagi adalah istri bekerja sekaligus menjadi ibu rumah tangga. Kebayang saat pagi mengurus rumah dan harus cepat rapi sebelum berangkat kerja dan saat pulang kerja pun harus mengurus rumah lagi. Masak banyak sebagian taruh di freezer jadi kalau dibutuhkan bisa langsung dibuka.
Jadi siapa yang paling berat kerjaannya?
Kita semua berat. Kalau melakukan dengan sungguh-sungguh akan berat. Jadi tidak perlu merasa paling berat sedunia. Semua orang punya beban kerja masing-masing dan tanggung jawab masing-masing. Masalahnya, kita selalu memandang kerjaan kita berat dan kerjaan orang lain ringan jadinya kita yang keberatan sendiri.
Belajar saja untuk apresiasi orang lain dan nggak perlu merasa paling susah sedunia. Tapi dari semua kisah yang paling susah sih aku merasa ibu rumah tangga yang siangnya bekerja. Mereka harus double job yaitu mengerjakan tugas suami dan tugas istri.
Tapi intinya sih nggak perlu menakar kerjaan orang lain dan merasa orang tersebut enak dan kita susah. Fokus saja pada kerjaan di depan mata kita dan jadikan itu sebagai amalan pilihan.
Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat : 12)
Website:
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jakartaislamicschoolcom
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: