MAMA menunggu Al Fatihah-mu. “Mama kesepian, Alhamdulillah ada bapak yang menemani mama, terima kasih yaa anak-anak sudah menempatkan bapak di samping mama.”
Coba kalian bayangkan bila nasib mama kayak bu Sri, ingat khan yang lagi viral itu lho, ketika beliau berjanji dengan suaminya, sebelum suaminya pergi perang bahwa dia akan setia menunggu.
Dan nasib ketika suaminya mencari beliau, tetangganya bilang bu Sri sudah pindah.
Suaminya cari-cari tak ketemu, akhirnya suaminya menikah lagi dan bu Sri pun kelimpungan menunggu dengan setia, sendirian bertahun-tahun.
Sampai akhirnya beliau menemukan suaminya dan makamnya, tapi di sebelah makam suaminya ternyata sudah ada makam seorang wanita lain.
POV mama;
“Mama juga bersyukur, walau kami kerap bertengkar, bapak masih setia menemani mama. Dan bapak tidak menikah lagi ketika mama lumpuh 9 tahun dan bapak kemudian meninggal setahun setelah mama meninggal.
Mama ingat, Bapak selalu diam kalau mama marah, bahkan ketika ada anak meninggikan suara, bapak bilang, “Kasihan mama melahirkan anak 7 dan urus rumah besar yang kerap banjir tanpa pembantu.“
Yaa rumah kami dulu banjir terus, sebab letaknya di bawah jalan, mau diurug agar lebih tinggi dari jalan tak sanggup, sebab rumahnya terlalu besar 1000 meter, urukan berapa duit?
Tak mampu, karena ayahku pegawai negeri dan beliau jujur tidak pernah korupsi. Buktinya kami hanya mampu makan silver queen sebulan sekali, ketika beliau gajian, dan itupun hanya 4 anak ke bawah dari 7 bersaudara.
Kebahagiaan kami hanyaa itu saja. Kalau kebahagiaan aku, beli buku novel 5 sekawan di Gramedia Hayam Wuruk, naik mikrolet ke Jalan Ketapang, begitu release segera beli dan baca teruss sampai mataku minus 12.
Kini, Ketika anak-anak mampu, bahkan mungkin mampu buat pabrik coklat silverqueen, mama dan bapak sudah tak ada.
Maka mama menunggu hari Kamis sore, “Datang yaa Nak, mama menunggu Alfatehah-mu”.
Juga hari Jumat, Sabtu dan Ahad. Hari-hari di mana penghuni kubur keluar dan bergembira ketika dikunjungi oleh penjenguknya ~ entah anak atau istri.
(dari buku ‘Di balik Hari Kematian – Imam Ghazali)
baca juga: Perfect Mama
Mama Menunggu Al Fatihah-mu
“Ziarah kuburlah pada hari Jumat dan dua hari setelahnya.“
Mengapa Jumat yaa Rasulullah? Ya karena Jumat. Karena Keutamaan hari Jumat. Karena Jumat adalah hari utama.
Aku; Bukan menjelang Ramadan atau setelah Lebaran.. Tapi hari Jumat.
Yuk utamakan berziarah pada hari Jumat, lalu Sabtu jalan-jalan bersama keluarga, Ahad rehat; merenung dan menyiapkan kehidupan untuk pekan depannya.
Ada banyak kisah yang lain, yang sudah aku baca .. tapi paling malas kalau ditanya hadistnya apa, baca saja sendiri dan tanya ustaz-ustaz antum, lalu belilah buku, bacalah.
Lalu buatlah kisah yang manfaat untuk orang lain. Jangan banyak berdebat. Lebih baik berbuat daripada berbantah bantahan.
Syawalan tiba syawalan tiba, tiba-tiba Syawalan, ayuk kita puasa lagi ..
(Barangsiapa berpuasa 6 hari di bulan Syawal maka pahalanya sama dengan berpuasa setahun lamanya).
Hadist yang terakhir ini sudah common dan tak terbantahkan …
Additional info;
1) Di antara dalil-dalil Syar’i tentang disunahkannya ziarah adalah sebagaimana disebutkan dalam hadist berikut.
عَنْ بَرِيْدَةَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَدْ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِىْ زِيَارَةِ قَبْرِ اُمَّةِ فَزُوْرُوْهَا فَاِنَّهَا تُذَكِّرُ اْلآخِرَةِ.(رواه الترمذي.٩٧٠) “
Dari Buraidah, ia berkata Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Saya pernah melarang kamu berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah! Karena perbuatan itu dapat mengingatkan kamu pada akhirat.”
Pada dasarnya, ziarah kubur tidak dibatasi oleh hari maupun waktu. Namun, para ulama menyatakan ada hari-hari yang dianjurkan untuk berziarah di antaranya hari Jumat, sehari sebelumnya yakni Kamis maupun setelahnya yakni Sabtu.
2) Ziarah kubur memang dianjurkan pada hari Jumat. Sebab, di hari itu Allah menghimpunkan kedua orang tua yang telah meninggal. Hal ini sesuai sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam:
قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ، حَدَّثَنَا عَبِيدة بْنُ حُمَيد، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ أَبِي مَعْشَرٍ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَلْقَمَةَ، عَنْ قَرْثَع الضَّبِّيِّ، حَدَّثَنَا سَلْمَانُ قَالَ: قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “يَا سَلْمَانُ، مَا يَوْمُ الْجُمُعَةِ؟ “. قُلْتُ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “يَوْمٌ جُمع فِيهِ أَبَوَاكَ -أَوْ أَبُوكُمْ”
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Arafah, telah menceritakan kepada kami Ubaidah ibnu Humaid, dari Mansur, dari Abu Masyar, dari Ibrahim, dari Alqamah, dari Qursa Ad-Dabbi, telah menceritakan kepada kami Salman, bahwa Abul Qasim Shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Hai Salman, apakah hari Jumat itu?” Salman menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.”
Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Hari Jumat itu adalah hari yang padanya Allah menghimpunkan kedua orang tuamu, atau orang tuamu.
Dalam riwayat lain, dari Ibnu Abud Dunia telah meriwayatkan berikut sanadnya dari seorang lelaki dari kalangan keluarga Asim Al-Juhdari yang telah menceritakan bahwa ia pernah melihat Asim Al-Juhdari dalam mimpinya setelah Asim meninggal dunia.
Lalu lelaki itu bertanya, “Bukankah kamu telah mati?” Asim menjawab, “Benar.” Lelaki itu bertanya lagi, “Sekarang engkau berada di mana?”
Asim menjawab, “Saya, demi Allah, berada di suatu taman dari taman surga bersama sejumlah teman-temanku. Kami berkumpul setiap malam Jumat, dan pagi harinya di tempat Bakr ibnu Abdullah Al-Muzani. Maka kami menerima berita-berita tentang kalian.”
Perawi melanjutkan kisahnya, bahwa lalu lelaki itu bertanya lagi, “Apakah yang berkumpul itu tubuh kalian, ataukah arwah kalian?”
Asim menjawab, “Mustahil bila yang berkumpul adalah jasad kami, karena jasad kami telah hancur luluh dan yang dapat bertemu hanyalah arwah kami saja.”
Perawi melanjutkan kisahnya, bahwa lelaki itu bertanya lagi, “Apakah kalian mengetahui bila kami berziarah kepada kalian?”
Asim menjawab, “Kami mengetahuinya pada petang hari Jumat dan seluruh hari Jumat serta malam hari sabtu hingga matahari terbit.”
Perawi melanjutkan kisahnya, bahwa lelaki itu bertanya, “Mengapa demikian, bukan pada hari-hari lainnya?” Asim menjawab, “Berkat keutamaan dan kebesaran hari Jumat.”
Fifi P. Jubilea (S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D – Oklahoma, USA).
Owner and Founder of Jakarta Islamic School (Jakarta fullday); Kalimalang, Joglo, Depok.
Owner and Founder of Jakarta Islamic Boys Boarding School – Megamendung
Owner and Founder of Jakarta Islamic Girls Boarding School – Mega cerah
Next;
Owner and Founder of Jubilea Islamic College (2023) – Purwadadi Subang – setara SMP dan SMU. Boys and girls.
Owner and Founder of Jubilea University (2024) – Purwadadi and Malaka
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter (X):
https://twitter.com/mamfifi_jisc
Tiktok: