ChanelMuslim.com–Bisnis kuliner memang ladang bisnis yang menjanjikan. Salah satu bisnis kuliner yang tengah naik daun adalah Bubur Bawain. Bubur online yang bisa dipesan lewat aplikasi ojek online ini bisa meraup omset puluhan juta dalam sebulan.
Dari Pengusaha Tempe Jadi Tukang Bubur
Amiyanto, owner Bubur Bawain, menceritakan bagaimana antusiasme para penikmat kuliner terhadap Bubur Bawain.
“Yang saya suka dari penggemar Bubur Bawain ini, mereka repeat order. Karena varian rasa yang kami tawarkan cukup banyak, jadi mereka penasaran mau coba rasa yang lain. Nggak heran kalau dalam sehari, salah satu cabang kami bisa menerima orderan sampai 70 porsi,” ungkap Amiyanto ditemui ChanelMuslim.com di kediamannya di bilangan Jatiasih, Bekasi, Ahad (20/1/2019).
Bisnis bubur bukanlah bisnis yang pertama kali dilakukan Amiyanto. Sebelumnya, ia memproduksi tempe dan kedelai praktis. Saat beralih ke bisnis bubur pada tahun 2017, Amiyanto tetap memantau bisnis tempenya sehingga dapat terus berjalan.
Ia menyebutkan alasan mengapa memilih berjualan bubur secara online. Pertama, karena bisnis bubur ini sustainable, terbukti, bubur termasuk sarapan yang dicari-cari oleh masyarakat. Kedua, inovasi berjualan bubur secara online merupakan salah satu channel marketing yang murah, mudah, dan bisa dijangkau siapa pun, apalagi dibantu oleh fasilitas ojek online tersebut.
“Bubur adalah makanan sepanjang masa, dan disukai oleh semua kalangan, baik anak-anak, remaja, ataupun dewasa. Bubur yang kita makan biasanya disajikan hanya menu topping biasa, kuah, kerupuk, kacang, dll,” katanya.
[gambar3]
Berpengalaman sebagai Quality Control di sebuah restoran dan bidang Food and Beverage membuat Amiyanto merasa passion-nya adalah bisnis kuliner. Ia bisa bereksplorasi dalam rasa dan aneka menu yang ditawarkan dalam Bubur Bawain.
“Di Bubur Bawain, kita tidak menyajikan topping biasa, tapi menu topping beraneka ragam, dari topping bubur ayam keju, bubur ayam gepuk daging, bubur ayam abon, bubur ayam baso, bubur ayam teri kacang, bubur ayam ebi, bubur ayam rendang, bubur ayam crispy dan masih banyak lagi. Jadi ini varian menu pilihan bagi semua yang suka bubur, baik pecinta team bubur diaduk atau bubur tidak diaduk,” ujarnya sambil berseloroh.
Filosofi Bawain
Mengenai nama “Bawain”, suami dari Auliya ini punya cerita sendiri. Ia juga ingin merk produknya simpel dan mudah diingat. Ia menganalisis perilaku konsumen yang lebih banyak bertransaksi take away dibandingkan dine in. Selain itu, ia terinspirasi dari cerita dan pengalaman pribadi dan teman-temannya, yaitu saat sang istri biasanya sering meminta buah tangan kalau sang suami pulang dari pekerjaan atau dari bepergian, “Mas, jangan lupa bawain ini, bawain itu, dan lain-lain.” Akhirnya, tercetuslah brand “Bubur Bawain.”
[gambar1]
Bubur Bawain dikemas dengan mangkuk khusus berbahan foodgrade yang aman digunakan dan bergambar ayam jago khas mangkuk bubur ayam yang dipesan langsung dari Bandung. Penyajian bubur dan bumbu serta topping dipisah sehingga aman untuk dibawa-bawa. Amiyanto berharap, kemasan tersebut juga eksklusif dan tidak “malu-maluin” jika dibawa sebagai buah tangan.
Ingin Ada di 176 Kota
Sebagai orang yang menyukai tantangan dan bisnis jangka panjang, Amiyanto menargetkan bisnisnya bisa berkembang pesat di kota-kota besar di Indonesia.
Targetnya tidak berlebihan. Pasalnya, operator ojek online yang bekerja sama dengan Bubur Bawain menyebutkan jasa pengantarannya ada di 176 kota di seluruh Indonesia.
“Saya berharap, ke depannya bisa ada di setiap kota itu. Wah, saya bayangkan, itu sudah luar biasa,” ujar Ayah dari tiga anak tersebut.
Sambil menunggu proses penjajakan kerja sama, dalam waktu dekat, Amiyanto akan membuka cabang di Semper, Jakarta Utara dekat RS Pelabuhan, Cengkareng, dan Kelapa Gading. Di Cabang Semper, pelanggan bisa memesan untuk dine in dan bisa juga take away.
Ada 20 varian topping Bubur Bawain. Di antara topping yang terfavorit adalah rasa gepuk, keju, abon, dan bubur ayam spesial komplet. Harganya bervariasi, mulai dari Rp15 ribuan hingga Rp20 ribuan. Sementara, untuk menjaga orisinalitas dan hak cipta Bubur Bawain, Amiyanto juga sudah mendaftarkan merek Bubur Bawain di Dirjen Pendaftaran Merek dan HAKI.
[gambar2]
Otodidak Belajar Manajemen Bisnis
Pengalaman adalah guru berharga bagi Amiyanto. Sudah 8 tahun ia terjun dalam bisnis dan selama itu ia jatuh bangun belajar berbisnis.
“Dalam usaha, biasa kita perlu harus belajar manajemen untuk lebih baik lagi, terutama karyawan, tapi alhamdulillah respon pasar bagus dengan hadirnya Bubur Bawain menjadi pilihan menu bagi pecinta bubur,” ujarnya.
Soal training karyawan, Amiyanto terjun sendiri dalam melatih anak buahnya sehingga cita rasa Bubur Bawain tetap original dan sama kualitasnya.
Sementara, dalam hal branding dan support usaha, Amiyanto banyak didukung oleh komunitas bisnis, di antaranya Komunitas Tangan Di Atas.
Kini, ia mulai bisa menata bisnisnya dan mengembangkan passion-nya di bidang bisnis kuliner.
Bubur Bawain bisa ditemukan di Gofood cabang Bubur Bawain Jatiasih, Bubur Bawain Pulogebang, dan Bubur Bawain Galaxy. Untuk kerja sama dan lain-lain, bisa menghubungi Amiyanto (08170110852).[ind].