PERUBAHAN iklim menjadi ancaman bagi kesehatan manusia. Memang, perubahan iklim sudah menjadi ancaman nyata di bumi. Gejala pertama kali dirasakan, tentu saja suhu dunia yang semakin panas.dan cuaca ekstrem sering terjadi.
Badan Kesehatan Dunia (WHO), dalam 130 tahun terakhir menyatakan suhu bumi menghangat sekitar 0,85 celsius.
Baca Juga: Muslim Kanada Komitmen untuk Bertindak Terkait Perubahan Iklim
Perubahan Iklim Menjadi Ancaman Kesehatan bagi Manusia
Pemanasan global menyebabkan kondisi bumi semakin panas, dan hal ini disebabkan oleh meningkatnya kadar CO2 di udara dan terperangkap di dalam bumi (efek rumah kaca).
Dalam 50 tahun terakhir, aktivitas manusia seperti meningkatnya konsumsi minyak bumi dan batu bara serta berkurangnya jumlah hutan di bumi merupakan penyebab peningkatan kadar CO2.
Perubahan iklim memengaruhi kesehatan dalam berbagai hal. Bahkan, perubahan iklim dapat memperparah ancaman kesehatan yang ada dan membuat ancaman kesehatan baru.
Diperkirakan antara tahun 2030-2050, perubahan iklim dapat menyebabkan tambahan 250.000 kematian per tahun yang disebabkan oleh malnutrisi, malaria, diare dan tekanan panas.
Di Indonesia dengan iklim tropis, adanya musim kemarau berkepanjangan berakibat pada berkembangnya bakteri, virus, jamur dan parasit karena kelembaban udara cukup tinggi.
Kondisi ini menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan bakteri, virus, jamur dan parasit semakin banyak terjadi. Misalnya, seperti penyakit kulit akibat jamur atau alergi.
Cuaca ekstrim akibat perubahan iklim sering terjadi. Misalnya, hujan terus-menerus disertai angin kencang hingga banjir.
Sementara, di daerah lain mengalami kemarau berkepanjangan hingga menyebabkan kekeringan dan kesulitan air bersih.
Belum lagi suhu ekstrim yang disebabkan terik matahari dapat membakar kulit dan menyebabkan heat stroke. Terjadinya, banjir menyebabkan lingkungan menjadi tempat nyaman bagi serangga terutama nyamuk.
Penyakit seperti malaria dan demam berdarah dengue akan menelan korban, sampai pada titik endemik. Sedangkan kemarau, meningkatkan kebakaran semak dan hutan.
Hasilnya, asap kebakaran hutan akan mencemari udara yang berdampak pada kesehatan pernapasan manusia seperti infeksi pernapasan.
Selain itu, cuaca dan iklim juga mempengaruhi kualitas pangan dan air menjadi menurun di beberapa daerah. Tentu berdampak pada kesehatan manusia karena kebutuhan asupan gizi kurang terpenuhi. [Wnd/Cms]