• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 21 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Healthy

Mengenal Gangguan Spektrum Autisme yang Diderita Woo Young-Woo dalam Drakor Extraordinary Attorney Woo

September 6, 2022
in Healthy
Gangguan spektrum autisme

Paus, Hewan kesukaan Woo Young-Woo (Foto: Netflix)

99
SHARES
761
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

GANGGUAN spektrum autisme merupakan gangguan yang diderita oleh seorang tokoh bernama Woo Young Woo. Dia merupakan tokoh utama Drama Korea (Drakor) berjudul Extraordinary Attorney Woo.

Series tersebut menceritakan tentang seorang pengacara wanita yang menderita gangguan tersebut. Tokoh yang diperankan oleh Park Eun-Bin itu selalu kesulitan ketika harus berinteraksi dengan banyak orang.

Baca Juga: Upaya Mencegah Autisme pada Anak Selama Kehamilan

Mengenal Gangguan Spektrum Austisme yang Diderita Woo Young-Woo dalam Drakor Extraordinary Attorney Woo

Akan tetapi, di sisi lain, dia memiliki kecerdasan di atas rata-rata sehingga selalu menjadi yang terdepan dalam memecahkan setiap kasus. Melihat betapa luar biasanya karakter penderita gangguan tersebut, hal ini membuat kita penasaran seperti apa autisme itu.

Gangguan spektrum autisme
Foto: Pemeran Woo Young-Woo, Park Eun-Bin (Netflix)

Dikutip dari mayapadahospital.com, gangguan spektrum autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan untuk berkomunikasi.

Selain itu, aktivitas mereka menjadi terbatas karena sulit juga untuk berperilaku. Dijelaskan bahwa tanda jelasnya adalah penderita gangguan ini sering melakukan pola atau gerakan berulang-ulang yang tidak perlu.

Para penderita ini juga memiliki minat yang terbatas. Kebanyakan melakukan kegiatan yang berulang atau itu-itu saja. Seperti contoh Woo Young Woo yang selalu mengulang perkataan yang sama saat memperkenalkan diri.

Karakter tersebut juga hanya senang memakan gimbap dan kesulitan untuk menelan makanan lainnya.

Selain itu, penderita gangguan ini juga sensitif terhadap cahaya, suara, dan sentuhan. Oleh sebab itu, seseorang yang menderita gangguan ini dapat dikenali dari cara bicara mereka, gerak tubuh, dan ekspresi wajah.

Sementara itu, dikutip dari halodoc.com, penyebab autisme ini belum dapat diketahui dengan pasti. Akan tetapi, ada faktor-faktor risiko yang kemungkinan bisa menyebabkan gangguan ini terjadi.

Faktor-faktor tersebut seperti lahir secara prematur, penularan dalam kandungan, dan faktor keturunan.

Dokter Spesialis Anak, Konsultan Neurologi Anak Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS), dr. Citra Raditha, Sp.A (K) menjelaskan bahwa ada beberapa terapi pengobatan gangguan spektrum autisme:

1. Terapi perilaku

Terapi ini memberi pengaruh terhadap peningkatan IQ anak autisme.

2. Terapi sensori integrasi

Terapi ini bisa dilakukan ketika anak didiagnosis pada waktu yang terbilang masih sangat kecil sehingga panca indera masih belum matang. Terapi sensori integrasi dapat membantu anak menyatukan panca indera sehingga dapat lebih fokus, tenang, sampai dapat berkomunikasi dan berinteraksi.

3. Teknik bermain oleh orang tua

Orang tua dapat dilatih untuk memberikan stimulasi pada anak sendiri di rumah. Nantinya, para orang tua akan diajarkan teknik bermain yang kondusif untuk anak autisme.

Metodenya adalah floor time. Anak dan orang tua bermain di lantai dengan segala metode yang baik dan interaksi dua arah.

Sahabat Muslim, para penderita gangguan spektrum autisme bukan berarti tidak bisa diajak berkomunikasi. Oleh sebab itu, jangan sampai berpikiran untuk menjauhkan atau mengabaikan mereka.

Mereka yang menderita gangguan tersebut justru merupakan orang yang cerdas, tulus, dan penuh semangat.

Dilansir dari ccmhhealth.com, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk berteman dengan para penderita gangguan ini.

1. Mencoba menerima perbedaan dan jangan berasumsi

Selalu terima perbedaan teman autis sama seperti orang lain. Jangan berasumsi bahwa seseorang dengan autisme mencoba bersikap kasar ketika dia tidak merespons dengan cara yang diharapkan. Banyak orang autis yang memiliki kejujuran luar biasa.

2. Hati-hatilah terhadap penggunaan bahasa

Cobalah untuk menggunakan bahasa kiasan yang lebih sedikit. Luangkan waktu sebentar untuk menjelaskan hal-hal kepada teman autis ketika bahasa yang kurang mereka mengerti dikatakan oleh orang lain.

3. Beri mereka waktu dan ruang

Jangan takut untuk bertanya apakah ini adalah aktivitas yang tidak dia minati sama sekali atau dia hanya tidak ingin melakukan saat ini.

Ingatlah bahwa keluar dari rutinitas dan mengambil bagian dalam hal-hal baru mungkin sulit bagi orang autis. Mereka mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk melakukan pemanasan terhadap gagasan tersebut.

4. Tunjukkan pada mereka rasa hormat yang sama seperti rasa hormat yang diberikan kepada orang lain

Intinya, jangan pernah takut untuk berinteraksi dengan penderita gangguan spektrum autisme. Mereka juga manusia yang butuh diperhatikan dan dihargai.

Mari hilangkan asumsi-asumsi negatif dan bertemanlah dengan baik. [Cms]

Tags: Gangguan spektrum autisme
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Dampak Kenaikan BBM Saat Ini Mungkin Berbeda

Next Post

Antibiotik disebut sebagai Silent Pandemic

Next Post
Antibiotik disebut sebagai Silent Pandemic

Antibiotik disebut sebagai Silent Pandemic

Betapa Pentingnya Ikhlas dalam Beribadah

Hukum Menikah tanpa Wali

Ilmu Tajwid: Hukum Bacaan Nun Sukun dan Tanwin

Ilmu Tajwid: Hukum Bacaan Nun Sukun dan Tanwin

  • Tafsir Al Munir

    Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5053 shares
    Share 2021 Tweet 1263
  • Perkumpulan Jalanin Bulukumba Bangun Pendidikan Lewat Training Fasilitator Kehidupan

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7530 shares
    Share 3012 Tweet 1883
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1501 shares
    Share 600 Tweet 375
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3126 shares
    Share 1250 Tweet 782
  • Estafet Kepemimpinan Salimah Kalbar Berlanjut, Fitriana Resmi Terpilih

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Salimah Kalbar Gelar Musyawarah Wilayah V

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5113 shares
    Share 2045 Tweet 1278
  • 7 Potret Ustazah Terpopuler di Indonesia

    2072 shares
    Share 829 Tweet 518
  • Kondisi Jenazah Warga Palestina yang Dikembalikan Israel Picu Reaksi Keras

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga