KENAIKAN berat badan merupakan hal yang umum terjadi, terutama akibat pola makan, perubahan gaya hidup, atau kondisi kesehatan tertentu.
Ketika seseorang mengalami kelebihan berat badan, terutama lemak perut atau visceral, hal itu sering kali menyebabkan peningkatan resistensi insulin.
Kenaikan berat badan dapat memengaruhi kadar gula darah dan kesehatan metabolisme secara keseluruhan secara signifikan.
Baca juga: Tips Meluangkan Waktu untuk Olahraga di Tengah Kesibukan
Kenaikan Berat Badan dapat Mempengaruhi Aspek Tubuh
Hal ini terjadi karena sel lemak dapat mengganggu kemampuan insulin untuk membantu glukosa memasuki sel, sehingga mengakibatkan peningkatan kadar gula darah.
Seiring waktu, resistensi insulin ini dapat menjadi kronis, yang menyebabkan gula darah terus-menerus tinggi dan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Kenaikan berat badan dapat memengaruhi beberapa aspek tubuh. Kenaikan ini, terutama di sekitar perut, juga terkait dengan tingkat peradangan yang lebih tinggi dan perubahan kadar hormon, yang keduanya dapat memperburuk masalah gula darah.
Penanda peradangan yang dilepaskan oleh jaringan lemak berlebih dapat mengganggu fungsi insulin normal, sehingga pengelolaan gula darah menjadi lebih sulit.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hormon seperti kortisol, yang dapat meningkat sebagai respons terhadap kenaikan berat ini dan stres, juga memengaruhi pengaturan gula darah, sehingga menciptakan siklus yang selanjutnya berkontribusi terhadap resistensi insulin.
Kenaikan berat tubuh dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Pada wanita, misalnya, lemak berlebih dapat memengaruhi siklus menstruasi, kesuburan, dan hormon estrogen. Sementara itu, pada pria, obesitas dapat menurunkan kadar hormon testosteron.
Dengan memahami dampak kenaikan ini pada berbagai aspek tubuh, kita dapat lebih termotivasi untuk menjaga pola hidup sehat. [Din]