ChanelMuslim.com – Penguncian di dua kota terbesar Australia telah merusak rencana bagi umat Muslim Australia untuk menandai salah satu festival terbesar di kalender mereka.
Baca juga: Muslim Australia Gelar Shalat Ghaib untuk Korban Serangan Teroris di Selandia Baru
Di kota Wollongong dan Shellharbour di New South Wales, umat Islam memutuskan untuk merayakan Idul Adha di rumah, dengan mengutamakan komunitas mereka.
“Memastikan orang sehat adalah prioritas nomor satu. Itulah mengapa penting bagi semua Muslim untuk mengikuti aturan dan tinggal di rumah untuk merayakannya. Itulah yang akan saya lakukan,” kata presiden Illawarra Islamic Society Mehmet Ozturk kepada Illawarra Mercury.
“Istri saya biasanya membuat manisan dan makanan enak seperti burek dan sarma tapi tahun ini dia tidak membuatnya karena tidak ada yang bisa datang.
“Bahkan putra dan keluarga saya tidak bisa datang. Ini tentu menjengkelkan, tetapi kami mengerti mengapa itu harus terjadi dan mendorong semua orang untuk mengikuti aturan.”
`Idul Adha, atau “Hari Raya Kurban”, menandai akhir musim haji dan merupakan salah satu dari dua perayaan Islam yang paling penting, bersama dengan Idul Fitri.
Dimulai dengan doa khusus untuk menandai hari itu, umat Islam kemudian mempersembahkan udhiyah, sebuah ritual yang memperingati tindakan besar pengorbanan yang rela dilakukan Nabi Ibrahim dan putranya Ismail demi Allah.
Perayaan dan kegembiraan kemudian dimulai dengan kunjungan ke teman dan kerabat.
Secara tradisional, setiap orang mengenakan pakaian baru untuk `Idul Adhai, dan anak-anak menantikan hadiah dan `ediya (uang tunai) tradisional.
Menurut sensus 2006, sekitar 340.392 orang atau 1.71% dari penduduk Australia adalah Muslim. Angka ini naik pada sensus 2011, menjadi berjumlah 476.291 orang atau sekitar 2,2%.. Orang-orang Islam di Australia ini hidup di berbagai kota, seperti di Sydney dan Melbourne.[ah/aboutislam]