Menandai bulan suci Islam Ramadhan, Presiden AS Barack Obama menjadi tuan rumah buka puasa tahunan ketujuh di Gedung Putih pada hari Senin, 22 Juni lalu untuk memperkuat hubungan dengan komunitas Muslim yang ada di negara itu.
“Buka puasa juga mengingatkan kebebasan yang mengikat kita bersama sebagai warga Amerika, termasuk kebebasan beragama,” kata Obama selama jamuan makan malam, lapor Washington Post pada Selasa 23 Juni kemarin.
Buka puasa Gedung Putih dihadiri oleh sekitar 150 tamu termasuk beberapa anggota komunitas, diplomatik, anggota parlemen dan warga Muslim Amerika.
Senator Keith Ellison dari Minneapolis dan polisi wanita Somalia-Amerika pertama Kadra Mohamad di antara para tamu Muslim.
Dalam sambutannya, Obama menceritakan tiga korban Muslim pada penembakan Chapel Hill, dengan mengatakan “sebagai orang Amerika, kita bersikeras bahwa tidak ada yang harus menjadi target serangan karena siapa mereka, atau bagaimana tampilan mereka, serta keyakinan mereka.”
Presiden juga menyampaikan pesan duka cita kepada korban serangan di gereja Charleston.
Dia mengatakan “doa-doa kita tetap berada di Charleston.”
Selain mengirim salam Ramadhan, Obama juga berbicara menentang prasangka keagamaan.
“Ini adalah kebebasan dan cita-cita, dan nilai-nilai yang kita junjung tinggi,” katanya.
“Dan itu lebih penting daripada sebelumnya, karena di seluruh dunia dan di sini di Amerika, ada orang-orang yang berusaha untuk memecah belah kita atas nama agama, ras atau sekte.” [af/onislam]