ChanelMuslim.com – Keberadaan masjid di Rusia lebih dari sekadar tanda bahwa ada umat Islam di negara tersebut. Selain sebagai tempat ibadah, masjid-masjid di Rusia ternyata menjadi destinasi wisata para pelancong karena sejarah dan keunikan desainnya.
Tiga masjid di Rusia merupakan yang terbesar di Eropa. Satu di antaranya berada di belahan bumi paling utara. Berikut ini tujuh masjid termegah di seluruh daratan Rusia.
1. Masjid Biru Sankt Peterburg
Masjid Sankt Peterburg yang dibangun pada 1910 bertujuan untuk menghormati Emir Bukhara dan sekaligus menandai bergabungnya Asia Tengah dengan Rusia. Peristiwa ini terjadi di era pemerintahan Tsar Aleksandr III. Kekaisaran Rusia sangat menghormati kepentingan komunitas Muslim yang saat itu berjumlah lebih dari delapan ribu orang.
Setelah proyek pembangunan masjid rampung pada 1913, masjid menjadi tempat ibadah terbesar di Rusia. Masjid ini dapat menampung lima ribu jemaah. Dua menaranya menjulang setinggi 49 meter dan tinggi kubahnya 39 meter.
Masjid Biru Sankt Peterburg juga punya kenangan khusus dengan Indonesia. Kunjungan Presiden RI Soekarno pada 1956 ke Uni Soviet ternyata berdampak sangat besar bagi masjid ini. Dalam kunjungannya ke Soviet, Soekarno menyempatkan diri mampir ke masjid tersebut. Namun ternyata, masjid tersebut telah beralih fungsi sebagai gudang.
Rumah ibadah di era Soviet
Di bawah pemerintahan komunis Uni Soviet, seluruh masjid dan gereja di seluruh negeri beralih fungsi menjadi gudang dan beragam kegunaan lain. Masjid Biru, salah satunya, dijadikan gudang sejak Perang Dunia II.
Melihat hal ini, Soekarno yang kemudian bertemu Nikita Khrushchev, sang pemimpin Soviet, segera membahas kondisi Masjid Biru yang baru ia kunjungi. Soekarno meminta masjid ini dikembalikan sesuai fungsinya. Sepuluh hari setelah kunjungan Presiden Soekarno, bangunan tersebut pun kembali menjadi masjid.
Kubah Masjid Sankt Peterburg hampir merupakan tiruan tepat dari Mausoleum Guri Amir di Samarkand, Uzbekistan, yang dibangun pada abad ke-15. Di mausoleum ini disimpannya abu kremasi Tamerlane sang penakluk Asia Tengah.
2. Masjid Jantung Chechnya
Masjid “The Heart of Chechnya” (Jantung Chechnya) dinamai oleh Akhmad Kadyrov, presiden pertama Republik Chechnya. Salah satu masjid terbesar di Eropa ini mampu menampung lebih dari 10 ribu orang.
Luas total kompleksnya mencapai 14 hektar. Jika diperlukan, jemaah dapat melaksanakan ibadah salat di galeri-galeri musim panas dan lapangannya. Empat menara setinggi 63 meter yang mengelilingi masjid ini merupakan yang tertinggi di Rusia.
Eksterior dan interior dinding masjid dilapisi marmer. Para pengrajin asal Turki melukiskan kaligrafi yang diambil dari ayat-ayat suci Alquran di sepanjang dinding-dinding masjid. Kaligrafi ini dilukiskan dengan tinta emas kualitas terbaik.
Kemegahan interior masjid juga dapat dilihat dari delapan lampu gantung kristal Swarovski. Untuk menciptakannya, Swarovski menggunakan beberapa ton perunggu dan 2,5 kg emas berkualitas tertinggi.
3. Masjid Kul Sharif
Setelah tiga kali penyerbuan pada awal abad ke-16, barulah tentara Rusia yang dipimpin oleh Grozny (Ivan Si Kejam) mampu menaklukkan Kazan, ibu kota negara Kekhanan Kazan. Menurut salah satu versi kisahnya, pasukan Ivan Grozny merampas dan membawa “Kazan Cap” (mahkota para Khan Kazan) dari Kazan ke Moskow. Menurut versi kedua, para pembuat perhiasan dari kekhanan yang ditaklukkan membuat “mahkota” ini khusus untuk sang Tsar Rusia.
Bentuk “Kazan Cap” itulah yang kemudian mengilhami arsitek utama masjid Kul Sharif di Kazan. Masjid didirikan di lokasi bekas menara masjid yang dihancurkan pasukan Ivan Grozny. Masjid ini dibuka untuk merayakan ulang tahun kota Kazan yang keseribu dan merupakan salah satu masjid paling spektakuler di dunia menurut Huffington Post, The Wondrous, dan banyak lainnya.
Interior masjid dengan menara setinggi 52 meter ini mampu diisi 1.500 orang. Sementara sepuluh ribu orang lain ditampung di alun-alunnya. Pendanaan pembangunan masjid yang diperkirakan mencapai 400 juta rubel, sepenuhnya didapatkan dari sumbangan. Di aula utama masjid, ada buku-buku yang mencantumkan nama empat puluh ribu orang dan organisasi penyumbangnya.
4. Masjid Juma Derbent
Masjid Juma merupakan masjid tertua di Rusia dan CIS (Persemakmuran Negara-negara Merdeka).
Derbent yang merupakan salah satu kota tertua di dunia didirikan pada 438 M. Masjid Juma dibangun pada tahun 773 M. Sesuai namanya, masjid ini dibangun untuk menampung warga kota menjalankan ibadah salat Jumat. Jangan heran jika bangunannya adalah yang terbesar di Derbent pada masa itu.
Akibat gempa pada abad akhir ke-14, masjid tertua di Rusia ini mengalami kerusakan parah sehingga restorasi besar-besaran harus dilakukan. Namun sayangnya, selama berlangsungnya kampanye ateis pada 1930-an, masjid ini ditutup, bahkan beralih fungsi menjadi penjara kota.
Agama pada masa Uni Soviet
Uni Soviet merupakan negara pertama yang menjadikan penghapusan agama dan menggantinya dengan ateisme universal sebagai tujuan ideologis. Rezim komunis menyita berbagai properti agama, menertawakan agama, melecehkan orang-orang yang masih berpegang pada keimanan, dan menyebarkan paham ateisme di sekolah. Penyitaan aset agama sering kali didasari atas tuduhan akumulasi kekayaan secara ilegal.
Fungsi Masjid Juma sebagai tempat ibadah baru dikembalikan pada pertengahan abad ke-20, yang sekaligus menandai pemulangannya kepada Dewan Ulama Derbent. Sekarang masjid megah ini dimasukan UNESCO ke dalam daftar Warisan Budaya Dunia.
5. Masjid Noorda Kamal
Masjid Noorda Kamal adalah salah satu bangunan paling indah di kota Norilsk, Arktik. Masjid ini terdaftar dalam Guinness Book of Records sebagai masjid yang letaknya paling utara di dunia.
Desain masjid ini sangat khusus, berbeda dari masjid lain di dunia. Ini dikarenakan masjid harus menyesuaikan dengan kondisi cuaca dan iklim ekstrim di wilayah Utara Jauh Rusia.
Contohnya menara Norilsk. Tak seperti menara-menara masjid lain pada umumnya, menara Masjid Noorda Kamal justru bersegi. Hal ini didasarkan fakta bahwa dengan membangun dinding seperti itu, batu bata tidak akan membeku dan lebih tahan terhadap beban embusan angin.
Masjid ini dibangun oleh pengusaha Mithada Bikmeyeva, seorang dari etnis Tatar yang lahir di Norilsk. Masjid ini dinamai Noorda Kamal untuk menghormati ayahnya, Nuritdin, dan ibunya, Gaynikamal.
6. Masjid Lala–Tulip
Masjid Agung-Madrasah Lala-Tulip adalah pusat kegiatan muslim di Republik Bashkortostan. Masjid ini bisa dibangun berkat sumbangan dari pemerintah dan umat Islam.
Masjid ini menarik karena desain arsitekturnya. Bentuk dan warna bangunan utamanya mirip bunga tulip yang mekar. Puncak kedua menaranya menyerupai tunas.
Kemiripan ini memang disengaja. Bunga tulip adalah simbol bangsa Turk dari zaman kuno. Menurut legenda Bashkir, kebahagiaan terletak di dalam kuncup bunga tulip yang belum mekar.
Lala-Tulip bisa menampung hingga seribu jemaah, dan menaranya yang setinggi 53 meter menjadikannya masjid tertinggi ketiga di Rusia, setelah Masjid Jantung Chechnya (63 meter) dan Kul Sharif (57 meter).
7. Masjid Mukhtarov
Masjid Sunni atau Masjid Mukhtarov yang bediri di tepi kiri Sungai Terek merupakan salah satu simbol Vladikavkaz, ibu kota Republik Ossetia-Alania Utara. Masjid ini mulai dibangun pada 1905 dan selesai tiga tahun kemudian. Murtaza Agha Mukhtarov, jutawan minyak dari Baku, membiayai pembangunan masjid ini karena istrinya berasal dari Vladikavkaz.
Masjid ini dibangun dengan gaya Mesir. Ini terlihat dari arsitekturnya yang menyerupai Universitas Al-Azhar yang terkenal. Masjid ini dibangun dari batu kapur putih yang dibawa dari pinggiran kota Baku.
Ketika kampenye ateis berlangsung, dewan kota Soviet memutuskan untuk menghancurkan masjid ini pada tahun 1934. Sebagai tanggapan atas perintah tersebut, Komandan Kompi Tatar XXV Y.I. Betkenev memerintahkan anak buahnya untuk melindungi masjid. Pemerintah akhirnya menyerah dan memberikan status monumen arsitektur kepada masjid yang megah ini.[ah/sumber: id.rbth.com]