• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 10 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Tempe Setipis ATM, Seratus Ribu Dapat Apa

September 12, 2018
in Berita
73
SHARES
562
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Pernyataan Sandiaga mengenai tempe setipis ATM, dan seratus ribu dapat apa tiba-tiba menjadi viral. Ada yang menyalahkan ada juga yang membenarkan. Sebetulnya pernyataan Sandiaga itu memang ada benarnya juga. Mungkin karena beliau adalah calon Wakil Presiden Republik Indonesia dari kubu berlawanan sehingga pernyataannya diskreditkan.

Apa yang dinyatakan Sandiaga sesuai fakta di lapangan. Meski pemerintah menyatakan bahwa ekonomi Indonesia masih stabil. Namun, jika kita lihat dari pendapatan masyarakat, justru sebaliknya. Mereka harus mengejar ekonomi yang mengalami peningkatan secara drastis. Maklum saja, ketika nilai dollar Indonesia masih dua ribu perak. Dengan uang tiga ribu saja kita membeli telur sekilo, sekarang harus menyiapkan uang minimal dua puluh ribu.

Pendapatan masyarakat memang naik tetapi tidak terlalu signifikan untuk membayar biaya hidupnya. Kita ambil saja gaji Pegawai Negeri Sipil di tahun 1998, bisa mencapai tujuh ratus ribu rupiah. Sekarang pendapatan tujuh ratus ribu tidak bisa memenuhi biaya hidup sehari-sehari. Meski pemerintah sudah menetapkan upah miminum provinsi tetapi masih ada masyarakat yang dibayar dengan upah pada tahun 1997.

Kondisi ini sangat miris, bagi mereka yang belum punya pendamping. Gaji tujuh ratus ribu hingga sejuta mungkin cukup untuk hidupnya. Berbeda bila sudah menikah dan punya anak. Pastinya uang tersebut tidak cukup untuk membiayai hidup mereka. 

Tempe Setipis ATM

Kita mungkin pernah jajan gorengan tempe. Tempe sebelum krisis 1998 belum setipis kartu ATM seperti sekarang. Padat dan berisi. Berbeda dengan sekarang. Tempe dipotong tipis-tipis dan diperbanyak tepungnya agar terlihat berisi. Padahal itu tempe kebanyakan tepung. Tentu saja nilai gizi tempe berkurang. Tahu goreng juga sama, tadinya berisi kol, bawang, dan wortel, kini isinya hanya bawang goreng dan sedikit wortel. Tentu saja, tepungnya diperbanyak.

Adanya tempe setipis ATM karena bahan baku untuk menggoreng tempe mahal. Tadinya penjual gorengan mampu mendapatkan tiga ratus ribu rupiah sehari dengan tempe padat berisi. Dengan kondisi ekonomi yang semakin naik, seperti bahan pokok, uang sekolah, gas dan tentu saja biaya hidupnya. Tempe setipis ATM adalah solusi agar ia tetap hidup dan mampu membiayai anak dan istrinya.Minimal pendapatannya sama saat sebelum harga barang naik.

Jadi adalah hal wajar bagi seorang tokoh mengkritik tempe setipis ATM. Karena sesuai fakta dan kenyataan sekarang. Kritikan ini adalah kritikan yang membangun agar kita meningkatkan bisa menstabilkan harga yang ada di masyarakat. Jika dilihat dari sini, naiknya dollar mencapai angka lima ribu tentu saja akan mempengaruhi ekonomi masyarakat. Nanti kita lihat bukan saja tempe setipis ATM, tetapi ayam goreng yang dipotong kecil-kecil dengan nilai jual sama dengan sepotong ayam goreng sebelum dollar naik seperti sekarang. 

Seratus ribu dapat apa

Pendapat masyarakat bermacam-macam seratur ribu dapat apa. Yang paling banyak berkomentar ini pastinya emak-emak yang sering belanja di Pasar. Entah apakah marah dengan pernyataan Sandiaga atau tidak bisa berpikir secara jernih. Pernyataan Sandiaga jika kita pikirkan secara jernih ada benarnya juga. Pastinya dengan meningkatnya nilai dollar di masyarakat pengeluaran juga meningkat. Kita lihat saja di tahun 1998, kita masih bisa membeli telur satu kilogram dengan harga tiga ribu rupiah. Sekarang harus merogoh kocek sampai dua puluh lima ribu.

Badan Pusat Statistik melansir, masyarakat yang pendapatannya mencapai 13 ribu per hari termasuk dalam garis kemiskinan. Tentu saja dengan uang seratus ribu rupiah. Mereka yang memiliki pendapatan 13 ribu rupiah harus berpikir ekstra keras bagaimana membiayai hidup mereka. Membeli sembako pastinya harus milih-milih. Tidak boleh lebih dari lima ribu rupiah. Ya, kalau lebih dari lima ribu pastinya mereka akan kebingungan untuk ongkos bekerja hingga jajan anak. 

Pastinya uang seratus ribu bisa membeli berbagai macam bahan pokok makanan. Apakah untuk tiga puluh hari? Tentu saja tidak. Ada yang cukup seratus ribu per hari untuk belanja makanan. Itu belum termasuk membayar uang sekolah, jajan anak-anak, listrik, bayar air, Kebutuhan lain-lain seperti sabun, shampo, pembalut, pampers.

Artinya, uang seratus ribu itu nilainya semakin kecil. Tadinya bisa membeli berbagai macam hal selain sembako hingga biaya listrik dan air. Kini hanya mampu membeli sembako saja. Jadi sampai sini sudah mengerti seratus ribu dapat apa?  (Ilham)

 

 

 

 

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Makan Siang Istimewa dengan Rica-Rica Kambing ala Sukmawati

Next Post

Lombok Today

Next Post

Lombok Today

Menjaga Izzah dan Menutupi Aib Pasangan

Dunia Indah Karena Wanita Shalihah

Giliran Sumbawa

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7343 shares
    Share 2937 Tweet 1836
  • Surat At-Takwir Ayat 1-14, Manusia Kelak akan Mengetahui Apa yang Dikerjakannya Selama di Dunia

    781 shares
    Share 312 Tweet 195
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    2981 shares
    Share 1192 Tweet 745
  • Kenali Fenomena Epsilon Perseids yang Akan Terjadi pada 9 September 2025

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1343 shares
    Share 537 Tweet 336
  • Kisah Hasan bin Tsabit Dibayar Mahal untuk Menjelekkan Rasulullah, Tapi ini yang Terjadi

    457 shares
    Share 183 Tweet 114
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5049 shares
    Share 2020 Tweet 1262
  • Penjelasan Ustaz Adi Hidayat tentang Hukum Shalat Sendiri di Rumah bagi Laki-Laki

    1745 shares
    Share 698 Tweet 436
  • Ratusan Sineas Menolak Kerja Sama Perfilman dengan Israel

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    3904 shares
    Share 1562 Tweet 976
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga