Chanelmuslim – Sejumlah sekolah yang diundang Maarif Institute di Hotel Mercure, Cikini Jakarta, Kamis (25/5) mendeklarasikan sekolah kebhinekaan.
Menurut Abdullah Darraz, Direktur Eksekutif Maarif Institute, kedua puluh dua kepala sekolah tersebut diambil dari riset Maarif Institute.
Hasil selama workshop tiga hari di Mercure akan dibawa oleh kedua puluh dua sekolah tersebut dan akan di monitor oleh Maarif Institute.
Darraz mengatakan, Maarif Institute telah meriset selama lima tahun terakhir bahwa potensi masuknya ideologi radikal di dunia pendidikan sangat kuat.
“Ini hasil pengamatan kami selama lima tahun terakhir. Jadi, pertama kali kami melakukan riset selama 2011. Potensi radikal di dunia pendidikan sangat kuat sekali, masuk ke guru, masuk ke ekstrakurikuler, dan masuk ke kebijakan sekolah yang lembek,” ungkapnya.
Radikal yang dimaksud menurut Darraz seperti paham anti kebhinekaaan dan Pancasila.
Oleh karena itu, menurut Darraz bahwa sekolah yang dikumpulkan ini merupakan pilot project.
“Ini memang baru program piloting dan akan sosialisasikan lebih besar lagi. Sejak awal kami sudah melakukan riset dan pemetaan sekolah sekolah itu,” tuturnya
Ada lima hal yang dideklarasikan, yaitu sebagai berikut:
Pertama, bertekad memperkuat dan mengimplementasikan empat konsensus dasar (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kedua, memperkuat wawasan kebangsaan, bela negara, dan cinta tanah air di setiap jenjang pendidikan.
Ketiga, memperkuat jiwa nasionalisme dan patriotisme melalui sistem pendidikan yang terintegrasi di setiap jenjang pendidikan
Keempat, menguatkan kehidupan keagaaman yang penuh dengan kerukunan toleransi, kedamaian, kasih sayang dan saling menghormati kepada seluruh pemeluk agama dan kepercayaan.
Kelima, bertekad menangkal ideologi anti Pancasila, anti kebhinekaan, anti nasionalisme, dan anti NKRI. (Mh/ilham)