Chanelmuslim.com-Menyusul serbuan demonstran Iran ke Kedubes Saudi di Teheran, Arab Saudi menyatakan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran. Namun, kedua negara mengatakan tak ingin memperburuk keadaan.
Krisis diplomatik kian memburuk antara Arab Saudi dan Iran yang saling berebut pengaruh di kawasan Timur Tengah menyusul eksekusi yang dilakukan Saudi terhadap seorang ulama terkemuka Syiah, Nimr al Nimr pada Sabtu (2/1) bersama 46 terpidana lain.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir berkata dalam satu jumpa pers bahwa misi diplomatik Iran dan entitas-entitas yang terkait di Arab Saudi diberi waktu 48 jam untuk meninggalkan Saudi.
Dia menandaskan bahwa Riyadh tidak akan membiarkan Republik Islam Iran merusak keamanan kerajaan Sunni.
Demonstran Iran menyerbu Kedutaan Besar Saudi di Teheran Ahad pagi buta, sedangkan pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei memperkirakan “pembalasan ilahi” atas eksekusi Sheikh Nimr al-Nimr yang merupakan penentang paling vokal keluarga kerajaan Al Saud yang memerintah Saudi.
Jubeir mengatakan serangan di Teheran bersesuaian dengan apa yang dia sebut serangan sebelumnya Iran terhadap kedutaan besar-kedutaan besar asing di sana dan dengan kebijakan Iran mendestabilisasi kawasan Timur Tengah dengan menciptakan “sel-sel teroris” di Arab Saudi.
Keluarga kerajaan Al Saud menganggap ekspansi pengaruh Iran yang Syiah di Timur Tengah sebagai ancaman terhadap keamanan mereka dan ambisi mereka sebagai pemimpin dunia Arab.
Namun demikian, kedua menteri luar negeri kedua negara memberikan jaminan bahwa tidak ada seorang pun yang berkepentingan dalam eskalasi lebih jauh (krisis diplomatik ini). Artinya, kedua negara tidak ingin memperburuk keadaan setelah pemutusan hubungan diplomatik ini.(ind/antara)