ChanelMuslim.com — Pameran ke-19 buku Islam terbesar di tanah air atau Islamic Book Fair (IBF) 2020 akan menjadi media bagi para penerbit untuk menampilkan buku-buku Islam terbaiknya. Ada ratusan penerbit dan non-penerbit yang akan ambil bagian pada pameran yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 26 Februari hingga 1 Maret 2020 mendatang.
Salah satu event atau acara yang menjadi perhatian pada pameran tersebut adalah penghargaan yang diberikan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta kepada penulis dan stakeholders dunia perbukuan Islam melalui ajang Islamic Book Award (IBA).
“Hingga Rabu (4/12) ini, puluhan penerbit ikut serta dan mengirimkan karya-karya terbaik dari para penulisnya,” kata Vanda Yunita, Koordinator Bidang Islamic Book Award, di Jakarta, Rabu.
Vanda menyebutkan, penerbit yang mengikuti ajang Islamic Book Award (IBA) 2020 itu antara lain Buku Republika, Alkautsar Kids, Bestari, Edu Publisher, Falcon Publishing, Ikon, Indiva Media Kreasi, Keira, Lentera Hati, Metagraf, Pro-U Media, Pustaka Alkautsar, Rekomika, Republika Penerbit, Salsabila, Serambi Ilmu Semesta, Tiga Ananda, Tinta Medina, Zaman, dan Zikrul Hakim.
Vanda menegaskan, pada IBA 2020 ini, pihak panitia penyelenggara menyediakan delapan kategori penilaian buku terbaik. “Yakni Buku Islam Terbaik Kategori Fiksi Anak, Buku Islam Terbaik Kategori Non Fiksi Anak, Buku Islam Terbaik Kategori Fiksi Dewasa, Buku Islam Terbaik Kategori Non Fiksi Dewasa, Buku Islam Terbaik Kategori Terjemahan, Buku Islam Terbaik Kategori Ilustrasi, dan Buku Islam Terbaik Kategori Desain Sampul (cover), dan Buku Islam Terbaik Kategori Tata Letak,” ujarnya.
Dari delapan kategori tersebut, kata Vanda, sudah lebih dari 100 judul yang masuk ke panitia. Terdiri atas kategori fiksi anak sebanyak 32 judul, fiksi dewasa (19 judul), non fiksi anak (10 judul), non fiksi dewasa (36 judul), terjemahan (3 judul), ilustrasi (29 judul), desain sampul (50 judul), dan tata letak sebanyak 25 judul.
“Saat ini panitia penyelenggara masih membuka pendaftaran bagi penerbit yang akan mengirimkan bukunya. Insya Allah, pertengahan Desember 2019 ini akan ditutup,” ujar Vanda.
Adapun syarat bagi penerbit yang ingin mengikutsertakan karyanya pada Islamic Book (IB) Award ini antara lain merupakan karya asli dan bukan terjemahan (khususnya untuk fiksi dan non-fiksi); bukan saduran atau plagiat sebagian maupun seluruhnya; terbit pertama dengan cetakan tahun 2016-2018; memiliki kode International Standard Book Number (ISBN) atau European Article Number (EAN); bukan merupakan kumpulan tulisan ilmiah, kamus atau ensiklopedi (khusus non fiksi).
Karena itu, ia mengajak para penerbit dan penulis untuk segera mengirimkan karyanya sebanyak empat eksemplar per kategori untuk dinilai oleh dewan juri. Di antara para dewan juri IBA 2020 ini adalah Prof Nasaruddin Umar, Dr Adian Husaini, dan Ahmadun Yosi Herfanda.
[gambar1] Pengunjung IBF 2019
Selain itu, bukan merupakan cerita bersambung (khusus fiksi); belum pernah menerima penghargaan IB Award pada kriteria yang sama; berasal dari Bahasa Inggris atau Bahasa Arab (khusus terjemahan); dan persyaratan terakhir menyertakan foto kopi naskah asli serta copy rights (khusus terjemahan).
Selain delapan kategori di atas, lanjutnya, Ikapi DKI Jakarta juga akan memberikan penghargaan untuk kategori khusus, yakni Tokoh Perbukuan Islam. “Pada IBF 2019 kemarin, peraih penghargaan untuk kategori Tokoh Perbukuan Islam ini diberikan kepada Habiburrahman El-Shirazy atau Kang Abik atas kontribusinya yang luar biasa dalam menumbuhkan literasi di kalangan generasi muda, khususnya dalam sastra Islam,” ungkap Vanda.
Untuk IBF 2020 mendatang, masih banyak tokoh perbukuan Islam yang layak mendapatkan apresiasi Islamic Book Award. “Panitia IBF 2020 dan Ikapi DKI Jakarta menerima usulan dan masukan dari masyarakat tentang calon Tokoh Perbukuan Islam pada IBF 2020 nanti,” terangnya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Ikapi DKI Jakarta, Hikmat Kurnia mengatakan, selain kategori khusus tersebut, pihaknya juga akan memberikan penghargaan kepada tokoh atau penulis yang karyanya menjadi legenda atau fenomenal untuk kategori Lifetime Achievement.
Hikmat Kurnia menyatakan, banyak penulis Muslim Indonesia yang berjasa besar dalam memajukan dunia perbukuan Islam di Indonesia. “Karya-karya mereka begitu luar biasa, bahkan dicetak hingga ratusan kali, dan hingga kini masih beredar,” terangnya. Karena itulah, ungkapnya, perjuangan mereka dalam melahirkan karya terbaik itu patut mendapatkan apresiasi.
Pada IBF 2019 lalu, Ikapi DKI Jakarta memberikan penghargaan untuk kategori Lifetime Achievement ini kepada penulis buku ’Tuntunan dan Risalah Shalat Lengkap’ karya Drs H. Moh. Rifai. Karya yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1976 ini terjual lebih dari 40 juta eksemplar dan sampai kini masih beredar di pasaran.
Ketua Panitia Islamic Book Fair 2020, Syahruddin El-Fikri mengatakan, pada IBF 2020 nanti, pihaknya menyediakan 300 stan untuk peserta pameran, baik penerbit maupun non-penerbit. “Alhamdulillah, pameran yang ke-19 nanti juga akan diikuti sejumlah penerbit dari luar negeri, termasuk beberapa pembicara dari luar negeri,” ungkapnya.
Syahruddin menambahkan, pameran Islamic Book Fair ke-19 pada 2020 nanti akan mengangkat tema ‘Literasi Islam; Cahaya untuk Negeri. [Wnd/rls]