Para pemimpin Muslim Prancis memboikot acara makan malam yang diselenggarakan oleh kelompok Yahudi di negara itu pada Selasa kemarin (24/2/2015), sebagai reaksi terhadap pernyataan pemimpin kelompok itu yang menuduh pemuda Muslim menjadi sumber dari segala kejahatan kekerasan.
“Semua kekerasan, dan kita harus mengatakannya, yang ada saat ini dilakukan oleh pemuda Muslim,” ujar Roger Cukierman, ketua kelompok payung Yahudi, Conseil Représentatif des Institutions juives de France (Crif), mengatakan dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Prancis Europe 1 pada Senin sebelumnya, menurut laporan Reuters.
“Tentu saja, itu adalah minoritas kecil dari komunitas Muslim dan Muslim adalah korban pertama.”
Namun, pernyataan itu menghidupkan kembali ketegangan di negara yang merupakan rumah bagi Yahudi dan Muslim terbesar di Eropa.
Prancis adalah rumah bagi populasi Yahudi terbesar di Eropa, diperkirakan antara 500.000 hingga 600.000, serta populasi Muslim terbesar di benua Eropa yang diperkirakan sekitar tujuh juta orang.
Marah dengan pernyataan Cukierman, organisasi Muslim terbesar di Prancis, Dewan Muslim Prancis (CFCM), mengumumkan bahwa mereka memboikot acara makan malam akibat pernyataan Presiden Crif.
Dewan Muslim Prancis mengeluarkan pernyataan yang mengutuk komentar Cukierman dengan menyebutnya tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diterima serta mengatakan tidak akan menghadiri acara makan malam tersebut.
“Saya tidak berpikir Cukierman adalah seseorang yang akan memberikan kontribusi bagi kita semua untuk hidup bersama dengan damai,” ujar Abdallah Zekri, kepala departemen CFCM yang melacak insiden Islamofobia di Prancis, kepada televisi BFMTV.[af/onislam]