Mengeluhkan kurangnya tempat ibadah, seorang pemimpin Muslim Prancis mengatakan jumlah masjid harus dua kali lipat selama dua tahun ke depan. Langkah itu dilakukan untuk memberikan jumlah rumah ibadah yang memadai bagi jutaan umat Islam di negara ini.
“Kita perlu dua masjid dalam waktu dua tahun,” ujar Dalil Boubakeur, presiden Dewan Muslim Perancis, mengatakan kepada France 24.
“Ada banyak ruang ibadah dari masjid yang belum selesai dibangun dan tidak bisa dibangun,” tambahnya.
Boubakeur menyatakan hal tersebut selama edisi ke-32 dari Pertemuan Tahunan Muslim Perancis yang menyatukan lebih dari 250 asosiasi Muslim dari seluruh negeri.
Acara itu sendiri diselenggarakan dari Jumat 3 April hingga Minggu 5 April yang menawarkan Muslim Perancis platform untuk membahas beberapa topik yang menarik, termasuk keputusan terakhir yang diambil oleh Kementerian Dalam Negeri terhadap radikalisasi.
Kebutuhan mendesak untuk tempat ibadah bagi minoritas Muslim, yang terbesar di Eropa, merupakan salah satu isu utama dalam acara tersebut.
Amar Lasfar, presiden Uni Organisasi Islam Perancis (UOIF), yang menyelenggarakan pertemuan itu, menyepakati usulan Dalil Boubakeur.
“Jumlah masjid harus mencerminkan jumlah Muslim yang ada di Perancis,” katanya.
Menurut Boubakeur, diperkirakan ada 7 juta Muslim di Perancis. Namun angka resmi memperkirakan 4-5 juta saja.
Sebagai perbandingan, Inggris yang populasi Muslimnya sekitar 2,8 juta, memiliki total sekitar 1.500 masjid, atau kira-kira satu masjiduntuk setiap 1.850 Muslim, menurut situs MuslimsInBritain.org.
Di bawah hukum sekularisme Perancis, negara dilarang secara langsung membiayai pembangunan tempat-tempat ibadah, sedangkan pemerintah Perancis juga telah berupaya mencegah pendanaan masjid dari negara-negara asing.[af/onislam]