PIHAK berwenang Mesir telah menahan dan menginterogasi lebih dari 200 orang yang tiba di Kairo untuk berpartisipasi dalam Global March to Gaza, sebuah aksi internasional yang dimaksudkan untuk mematahkan pengepungan Israel di wilayah tersebut.
Menurut penyelenggara pawai, sekitar 4000 orang dari lebih dari 40 negara telah memesan penerbangan ke Kairo, dan banyak yang telah tiba sebelum pawai yang direncanakan.
Para aktivis itu terbang ke Kairo untuk bergabung dengan konvoi tanah akar rumput yang berangkat dari ibu kota Tunisia pada hari Senin dengan harapan mencapai perbatasan Rafah Mesir dengan Gaza sebagai tindakan simbolis untuk menyoroti pengepungan Israel selama 18 tahun yang melumpuhkan wilayah tersebut.
Ribuan relawan dari Aljazair, Mesir, Libya, Maroko, dan Tunisia meninggalkan ibu kota Tunisia dalam konvoi 100 kendaraan untuk meningkatkan kesadaran internasional tentang krisis kemanusiaan di Gaza dan mengirimkan bantuan yang menyelamatkan nyawa, kata penyelenggara.
Pelacak daring menunjukkan bahwa mereka berada di kota Misrata di Libya pada Kamis sore.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mereka juga mengatakan bahwa pemerintah Mesir belum secara resmi menanggapi permintaan mereka untuk mendapatkan izin untuk melanjutkan pawai tersebut tetapi mereka berencana untuk tetap melanjutkannya.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah Mesir sebagai mitra utama dan berharga. Prioritas kami sama: menuntut diakhirinya genosida Palestina,” kata penyelenggara dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada Middle East Eye pada hari Kamis (12/6/2025).
Juru bicara inisiatif tersebut, Saif Abu Keshek, mengatakan kepada AFP bahwa lebih dari 200 aktivis pro- Palestina telah ditahan di bandara Kairo atau sedang diinterogasi di hotel-hotel di seluruh Kairo, seraya menambahkan bahwa para tahanan tersebut termasuk warga negara AS, Belanda, Australia, Prancis, Spanyol, Maroko, dan Aljazair.
Mesir Menahan 200 Ribu Orang yang Tiba di Kairo untuk Berpartisipasi dalam Global March to Gaza
Baca juga: Puluhan Ribu Warga Jawa Barat Berdoa untuk Gaza di Gedung Sate
Para aktivis tersebut akan melakukan perjalanan dengan bus ke kota El-Arish di Semenanjung Sinai pada hari Jumat, sebelum memulai pawai ke perbatasan dengan Gaza, di mana mereka akan berkemah selama tiga hari dalam upaya untuk menekan pihak berwenang agar membuka perbatasan.
Menurut Abu Keshek, polisi berpakaian preman menangkap para aktivis di hotel-hotel Kairo, menginterogasi mereka dan dalam beberapa kasus menyita telepon seluler dan menggeledah barang-barang pribadi.
Ia menambahkan bahwa setelah interogasi, beberapa aktivis ditangkap, sementara yang lain dibebaskan.
“Layanan hukum kami sedang menangani kasus-kasus ini, karena kami telah mematuhi semua persyaratan hukum dari otoritas Mesir,” kata penyelenggara dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
“Sementara itu, ribuan peserta pawai sudah berada di Mesir, siap untuk memulai perjalanan ke El-Arish besok dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke Rafah, tempat kami berharap dapat tiba hari Minggu ini.”[Sdz]
