LEMBAGA Kemanusiaan Qudwah Indonesia menganggap bahwa kasus NGO (Non Government Organization) yang dianggap menyelewengkan dana umat sebagai otokritik bagi lembaganya.
Direktur Qudwah Indonesia, Lukman Hakim mengatakan bahwa kejadian tersebut membuat lembaganya semakin mawas diri.
“Namanya manusia, itu bisa terjadi. Buat kami, ini menjadi otokritik untuk memperbaiki akuntabilitas dan transparansi lembaga agar dipercaya masyarakat,” kata Lukman saat ditemui ChanelMuslim.com, Jumat (8/7) di Bekasi.
Untuk meningkatkan layanan, Qudwah Indonesia membuat sistem donasi yang transparan dan memudahkan donatur.
“Saat ini, kamu fokus memperbaiki sistem yang memiliki akuntabilitas dan transparansi dari segi penerimaan dan penyaluran foto program yang sudah kami buat,” tambah Lukman.
Baca Juga: Qudwah Indonesia Luncurkan Program One Klik Satu Kurban Satu Keluarga
Lembaga Kemanusiaan Anggap Kasus NGO Bermasalah sebagai Otokritik
Lukman juga mengambil hikmah dari kasus tersebut, salah satunya adalah pengelolaan dana umat.
“Lembaga yang sudah mempunyai sistem, memang lebih berat, membutuhkan dana operasional, berbeda dengan komunitas relawan,” ungkapnya.
Artinya, menurut Lukman, Peraturan Kementerian Sosial No. 8 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengumpulan Uang dan Barang (PUB), yang memperbolehkan mengambil dana operasional sebesar 10% dinilai tidak realistis.
“Di dalam dunia filantropi, itu tidak akan mungkin karena biaya operasional dan marketing lebih besar,” jelas Lukman.
Namun demikian, kata Lukman, ia berusaha menerapkan standar rasio yang mengacu pada fatwa MUI tentang pengumpulan infak, yaitu sebesar 20%.
“Kalau lembaga kami, kami upayakan di bawah 20%, tapi memang untuk lembaga yang baru bertumbuh, kebijakan 10% tadi sangat tidak mungkin,” lanjutnya.
Qudwah Indonesia adalah sebuah lembaga Filantropi yang bekecimpung di bidang kemanusiaan terdampak bencana alam, perang, konflik berkepanjangan ataupun karena kondisi ekonomi terpuruk.
Pada awalnya, Qudwah Indonesia bergerak di Kota Bekasi dengan mengumpulkan donasi bagi korban kemanusiaan akibat perang dan konflik berkepanjangan di Palestina.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Qudwah Indonesia pun tak menutup mata dari kondisi dalam negeri, juga dunia.
Lembaga ini berupaya memberikan bantuan kemanusiaan berupa bahan bangunan dan makanan serta fasilitas untuk masyarakat yang menderita akibat bencana alam.
Qudwah Indonesia berada di bawah Yayasan Teladan Kemanusiaan Indonesia. Lembaga ini juga menjalin mitra dan jejaring dengan lembaga serupa di mancanegara, yaitu Malaysia, Filipina, Turki, dan Palestina. [ind]