ChanelMuslim.com – Lebih dari 600 warga Prancis kini berada di Suriah dan Irak, bergabung dengan kelompok pejuang. Sementara ratusan warga lainnya di Prancis tengah mencari cara untuk pergi ke Suriah bergabung dengan ISIS.
Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Perancis Manuel Valls pada Ahad kemarin (20/3). Jumlah warga yang ke Suriah tidak berkurang signifikan, padahal markas ISIS di Irak terus dibombardir oleh koalisi udara Amerika Serikat dan aparat di Prancis gencar melakukan penangkapan terduga ekstremis usai serangan di Paris November tahun lalu.
“Kami tengah berperang di tanah air sendiri,” kata Valls dalam pidatonya di hadapan para pendukung Partai Sosialis.
Valls merinci, 609 warga Perancis sekarang tergabung dalam kelompok bersenjata di Suriah dan Irak. Sebanyak 283 di antaranya adalah wanita dan 18 di bawah umur. Sebanyak 170 terbunuh dalam peperangan di Suriah dan Irak, sementara 300 lainnya telah kembali ke Prancis, menjadi ancaman bagi keamanan dalam negeri.
“Setiap hari kami melacak jaringan, menemukan sel, melakukan penahanan. Sekarang 2029 warga atau penduduk Prancis diduga terlibat jaringan jihad,” lanjut dia.
Prancis, seperti negara Eropa lainnya, telah meningkatkan upaya pemberantasan terorisme seiring konflik Suriah yang memasuki tahun keenam. Undang-undang Eropa kini memungkinkan saling berbagi informasi intelijen dan penutupan situs radikal serta mencegah warga berperang ke Suriah.
Valls mengatakan, upaya pemberantasan terorisme Prancis belum mampu mengurangi jumlah warga yang ingin pergi ke Suriah atau Irak.
“Hampir 800 orang saat ini ingin pergi ke zona perang, berdasarkan laporan intelijen,” tandas Valls.[af/cnn]