ChanelMuslim.com – Kondisi ratusan ribu pengungsi Palestina di Lebanon sangatlah memprihatinkan. Di camp-camp pengungsian, mereka tidak mendapatkan pendidikan yang layak, sulitnya akses kesehatan, sampai tidak diizinkan bekerja di lebih dari 70 pekerjaan.
Baca Juga: Pengungsi Palestina di Libanon Hidup dalam Keprihatinan
Kondisi Memprihatinkan Ratusan Ribu Pengungsi Palestina di Lebanon
Hal ini disampaikan oleh Executive Manager of Al-Imam Al Shatiby Association, Sheikh Dr. Mahmoud Ahmad Samhoun dalam acara Media Gathering Adara Relief Internasional, Rabu (23/3/2022).
Sheikh Mahmoud menyampaikan bahwa di pengungsian yang berada di Lebanon itu ada sekitar 450.000 pengungsi.
Di setiap camp pengungsian itu ada pagar yang tinggi. Kemudian, di setiap sudutnya juga ada militer Lebanon serta kamera pengawas yang berjaga. Para pengungsi selalu diintai karena mereka tidak boleh membangun infrastruktur di dalam camp tersebut.
Para pengungsi juga bahkan tidak mendapatkan akses komunikasi dan internet. Intinya, hak-hak sebagai manusia, seperti hak dari segi ekonomi maupun sosial tidak didapatkan oleh mereka.
Akibat tidak diizinkan untuk membangun infrastruktur, para pengungsi juga tidak diperbolehkan menerima bahan-bahan bangunan.
Selain itu, mereka juga tidak berhak mendapatkan kepemilikan. Misal, mereka membeli apartemen atau mobil atau barang lainnya, maka nama kepemilikannya tidak boleh nama mereka sendiri.
Namun, harus mengatasnamakan orang Lebanon. Dalam hal pendidikan, satu kelas yang sempit harus menampung 60 murid.
Oleh sebab itu, bisa dibilang para pemuda tidak mendapatkan pendidikan yang layak.
Bahkan, anak-anak Palestina juga ada yang terpaksa harus bekerja. Hal ini akibat tidak adanya akses pendidikan yang memadai sehingga mengharuskan mereka bekerja di sekitar usia 15 tahun.
Anak-anak pun terpaksa kehilangan masa kecil mereka. Selain anak-anak yang menderita, 53 persen pengungsi yang diisi oleh perempuan harus rela menjadi tulang punggung keluarga.
Sebab, suaminya tidak bisa memberi nafkah yang mencukupi dan ada juga yang tidak bisa bekerja karena pelarangan dalam 70 profesi tersebut.
Pada intinya, Sheikh Makhmoud menjelaskan bahwa sekitar 450.000 pengungsi yang ada di Palestina adalah orang-orang yang mengalami krisis kemanusiaan, ekonomi, sosial, dan sebagainya.
Para pengungsi pun punya harapan yang cukup besar agar mereka bisa kembali pulang ke tanah air mereka dan bisa mendapatkan hak mereka lagi secara utuh.
Sahabat Muslim, mari kita doakan dan ikut membantu para pengungsi Palestina di mana pun berada. Semoga para pengungsi bisa segera kembali pulang ke Palestina dan mendapatkan haknya kembali. Aamiinn. [Cms]