KHAYRUKUM (orang terbaik di antara kalian) adalah orang yang ta’allam (mempelajari) Al-Quran dan mengajarkannya.
Kalimat di atas, Nabi (saw) bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Utsman bin Affan, yang diriwayatkan dalam Al-Bukhari.
Dikutip dari aboutislam.net, Kata ta`allam dalam bentuk yang bermakna takalluf (usaha/kesulitan), maksudnya adalah orang tersebut bersusah payah untuk mempelajari Al-Quran, bahwa pembelajaran Al-Quran baginya memerlukan usaha dan kesulitan.
khayrukum artinya kaum muslimin terbaik. Ini menunjukkan bahwa keberhasilan, kehormatan, penghargaan, dan kemuliaan umat ini ada di tangan kitab Allah.
Itulah sebabnya saya menganjurkan saudara-saudari kita yang menjadi muslim agar, setelah mempelajari salat dan dasar-dasar Islam lainnya, mereka harus fokus pada Al-Quran. Carilah seseorang yang dapat mengajarkan Al-Quran kepadamu.
Saya bertemu dengan saudara-saudara Muslim yang menceritakan semua hal buruk tentang seorang ulama tertentu.
Saya bertanya kepada saudara itu apakah dia bisa membaca Surat Al-Fatihah . Saya mendapati bahwa dia bahkan tidak bisa membaca Al-Quran dengan benar, tetapi dia mampu berbicara tentang seorang ulama Islam.
Baca juga: Muslim Inggris Kunjungi Masjid Agung Paris dan Rasakan Ekspresi Islam
Khayrukum, Orang Terbaik yang Mempelajari Al-Quran dan Mengajarkannya
Islam macam apa ini? Ketika para sahabat Nabi menjadi Muslim, hal pertama yang mereka fokuskan adalah Al-Quran dan tata cara shalat.
Alhamdulillah, saya berterima kasih kepada guru saya di Oklahoma. Beliau adalah seorang pria berbadan besar dari Senegal.
Ketika saya menjadi Muslim, beliau menarik saya dan berkata, “Dengar, pelajari Al-Quran dan bahasa Arab. Jangan buang-buang waktu dengan berkelompok.”
Saya ingat dia bercerita tentang Senegal yang ingin saya bagikan kepada Anda. Pertama, dia berkata: “Di kota saya di Senegal (St. Louis, yang berbatasan dengan Mauritania), jika seseorang di antara orang-orang berilmu ingin menikah, dia harus menghafal Al-Quran, shalat Tarawih dengan Al-Quran, dan juga menghafal Muwatta’ Imam Malik.”
Tentu saja hal ini sulit bagi kita di zaman sekarang, kita kesulitan menghafal hadis Imam Nawawi yang berjumlah 40 buah, namun kriteria ini menunjukkan kepada kita seberapa tinggi taraf kajiannya.
Lalu guruku bercerita bahwa dia telah selesai mempelajari 10 qira’h utama (bacaan) Al-Qur’an dan dia mempelajarinya dari saudara perempuannya.
Beliau berkata, “Ayah saya menganggap Al-Quran sebagai prasyarat sederhana yang harus dipenuhi, sehingga ia tidak mengajarkannya kepada saya. Ayah saya sibuk mengajar Ushul Fiqih , Lughah (bahasa), Hadits , dan lain-lain.
Ayahku bercerita kepadaku, bahwa untuk ujian mendapatkan ijazah yang sebenarnya , kami akan diberikan buku catatan kosong.
Kemudian kami harus menulis dari Surat Al-Fatihah hingga Surat An-Nas dalam dua minggu. Setiap hari Anda harus menulis sejumlah Al-Quran, yang kemudian akan diberikan kepada Syekh.
Mereka membaca apa yang Anda tulis dan jika Anda membuat satu kesalahan, Anda tidak mendapatkan Ijazah. Hanya satu kesalahan.
Aku bertanya kepada guruku, “Di mana kitab suci Al-Quranmu?” Ia berkata, “Tidak, kami tidak menyimpannya. Itu adalah hadiah untuk Syekh kami.”
Kisah ketiga yang diceritakannya kepada saya adalah tentang kakeknya yang merupakan Mufti Senegal. Ia mengatakan suatu hari sekelompok pemuda mendatangi kakeknya dan mengatakan bahwa mereka ingin mempelajari filsafat Hukum Islam.
Beliau menjawab, “Tidak.” Mereka bertanya, “Mengapa?” Beliau bertanya lagi, “Sudah berapa banyak Al-Qur’an yang kalian hafal?” Mereka menjawab, “Kami sudah hafal dua belas juz Ajzaa’ .” Beliau berkata, “Mulailah dengan Al-Qur’an. Lupakan Ushul Fiqih .”
Al-Quran sangatlah penting, dan kita tidak boleh mengabaikannya. Jika Anda memiliki waktu dan sumber daya yang tersedia untuk mengajar Anda, maka Anda akan ditanya oleh Allah SWT mengapa Anda tidak belajar dan berusaha untuk belajar.
Salah seorang guru saya, Sheikh Muhammed Al-Mahdi di Mesir, mulai mengajar lima mata pelajaran setiap hari setelah Subuh. Saya berhenti pergi ke kelasnya, dan suatu hari dia datang kepada saya dan berkata, “Saya akan menjadi saksi terhadap Anda pada Hari Kiamat bahwa Anda tidak datang ke kelas.” Kemudian, saya mulai datang ke kelas!
Berapa banyak di antara kita yang ingin menjadi orang-orang pilihan Allah SWT? Nabi bersabda,
“Ahlul Quran adalah ahlullah dan orang-orang pilihan-Nya.” [Din]
