Chanelmuslim.com – Seorang muslim menyadari dalam hatinya akan kewajiban menjaga adab yang sempurna terhadap Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Hal ini dikarenakan beberapa sebab, yaitu:
Pertama: Allah telah mewajibkan kepada seluruh kaum mukminin baik laki-laki maupun perempuan untuk menjaga adab terhadap beliau yaitu dengan firman-firman Allah yang sangat jelas berikut ini:
“Wahai orang-orang beriman! Janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya.” (Al-Hujurat:1)
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap yang lain, nanti (pahala) segala amalmu bisa terhapus sedangkan kamu tidak menyadari.” (Al-Hujurat:2)
“Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah, mereka itulah orang-ornag yang telah diuji hatinya oleh Allah untuk bertakwa. Mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.” (Al-Hujurat:3)
“Sesungguhnya orang-orang yang memangil engkau (Muhammad) dari luar kamar(mu) kebanyakan mereka tidak mengerti. Dan sekiranya mereka bersabar sampai engkau keluar menemui mereka, tentu akan lebih baik bagi mereka, dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Al-Hujurat:4-5)
“Janganlah kamu jadikan penggilan Rasul (Muhammad) di antara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada (sebagian lain)” (An-Nur:63)
“(Yang disebut) orang mukmin hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan apabila mereka berada bersama-sama dengan dia (Muhammad) dalam suatu urusan bersama, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya…” (An-Nur:62)
“Wahai ornag-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul, hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum (melakukan) pembicaraan itu. Yang demikian itu lebih baik bagimu dan lebih bersih. Tetapi jika kamu tidak memperoleh (yang akan disedekahkan) maka sungguuh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Al-Mujadillah:12)
Kedua: Allah telah mewajibkan kepada kaum mukminin untuk taat kepada Rasulullah dan mencintainya. Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul…” (Muahmmad:33)
“…Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul-Nya takut akan mendapat cobaan atau timpa adzab yang pedih.” (An-Nur:63)
“…Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah…” (Al-Hasyr:7)
“Katakanlah (Muahmmad), ‘Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu’.” (Ali-Imran:31)
Jadi, orang yang wajib ditaati dan tidak boleh diselisihi harus disikapi dengan menjaga adab terhadapnya dalam segala keadaan.
Ketiga: Allah telah menetapkan Rasulullah sebagai pemimpin dan hakim. Allah berfirman:
“Sungguh Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) membawa kebenaran, agar engkau mengadili antara manusia dengan pa ayng telah diajarkan Allah kepadamu…” (An-Nisa’i: 105)
“Dan hendaklah engkau memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka…” (Al-Maidah:49)
“Maka demi Tuhanmu, mereka tidak berfirman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepernuhnya.” (An-Nisa’:65)
“Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimy (yaitu) bagi orang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (Al-Ahzab:21)
Jadi, menjaga adab terhadap seorang pemimpin dan hakim itu telah diwajibkan oleh syariat dan ditetapkan oleh akal serta logika yang sehat.
Keempat: Allah telah mewajibkan agar mencintai Rasulullah melalui sabda-sabda lisan Rasul-Nya. Beliau bersabda:
“Demi Zat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, tidak sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku lebih dicintai daripada anaknya, ayahnya, dan manusia seluruhnya.”
Orang yang wajib dicintai, wajib pula disikapi dengan menjaga adab dan sopan santun terhadapnya.
Kelima: Anugerah khusus dari Allah kepada Rasulullah berupa keindahan fisik dan akhlak, serta kesempurnaan jiwa dan diri beliau. Beliau adalah manusia yang paling tampan dan paling sempurna. Maka, orang yang keadaannya sedemikian sempurna, bagaimana mungkin tidak diwajibkan menjaga adab kepadanya?
Inilah beberapa hal yang mengharuskan menjaga abad terhadap Rasulullah. Jika terhadap pejabat atau atasan di kantor kita harus menjaga adab karena jabatanya, maka sudah selayaknya kita mengetahui mengapa kita pun harus menjaga adab pada Raasulullah. (w)
Sumber : Pedoman Hidup Harian Seorang Muslim, Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairy, Ummul Qura