• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 27 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Ini Kata Psikolog Jika Ingin Masukkan Anak ke Preschool

Maret 30, 2016
in Berita
76
SHARES
583
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

 

foto: Google
foto: Google

Chanelmuslim.com-Kini, banyak sekolah yang memfasilitasi pendidikan anak usia dini bahkan sejak umur 1 tahun. Orang tua pun berlomba memasukkan anak-anak ke sekolah dengan alasan belajar bersosialisasi. Bagaimana kata Psikolog soal Preschool ini?

Anak masih berusia 3 tahun, tapi bagaimana jika orang tua sudah punya keinginan untuk ‘menyekolahkan’ anak di preschool?

“Kalau sekolah untuk menstimulasi kemampuan akademis kan diajarkan baca tulis hitung (calistung), baiknya saat anak berusia 4 tahun karena saat itulah kemampuan kognitifnya sudah mulai berkembang. Di bawah usia itu, masih konteksnya bermain ya,” kata Psikolog anak dan keluarga Roslina Verauli, MPsi dalam Media Gathering Bebehero di Resto Bunga Rampai, Jl Teuku Cik Ditiro, Jakarta Pusat, Selasa (29/3/2016).

Untuk itu, wanita yang akrab disapa Vera ini menekankan perlunya melatih anak sesuai tumbuh kembangnya. Di usia 1-2 tahun, menurut Vera, anak sudah bisa mengembangkan kemampuan sensomotor (gerakan) seperti animal movement misalnya crawlink atau monkey movement.

“Yang terpenting, kita stimulasi sesuai tumbuh kembang anak. Kalau supaya anak dia belajar bersosialisasi, mengenal orang di sekitarnya, mengasah kemampuan sensomotornya, boleh-boleh saja kalau mau dimasukkan ke kelompok bermain misalnya. Tapi ingat, secara kognitif, kemampuan anak mulai berkembang saat usia 4 tahun,” tambah Vera.

Sebab, Vera menekankan stimulasi berlebihan yang diberikan, apalagi tak sesuai dengan usia anak bisa menyebabkan anak tertekan secara emosional. Hadir dalam kesempatan sama, Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc mengatakan usia 0-1 tahun anak sudah memiliki kemampuan melihat, emosional, merespons, dan bicara. Di usia 1-2 tahun, mereka mulai mengenal simbol di sekeliling misalnya mana orang yang baik dan menyenangkan untuk mereka. Di awal usia 3 tahun, anak sudah memiliki rasa sosial, empati, dan mau berbagi.

Baru di awal usia 4 tahun, kemampuan kognitif mulai berkembang sehingga ia sudah bisa mempelajari hal-hal yang bersifat akademis. Meski begitu, wanita yang akrab disapa dr. Tati ini menekankan bukan berarti anak tidak bisa diajari sebelum usia 4 tahun. Toilet training, mengenal nama benda, berinteraksi dengan orang lain, atau mempelajari hal-hal di sekitar boleh-boleh saja dilakukan.

“Cuma kalau usia di bawah 4 tahun untuk yang sifatnya pembelajaran akademis, anak belum siap. Nah, untuk mendukung perkembangan otak, perlu nutrisi lengkap. Makronutrien dan mikronutrien harus terpenuhi. Usahakan anak dapat berbagai jenis makanan. Piring dibagi jadi 4 yaitu bahan makanan pokok, sayur, lauk pauk dan buah, serta air dan susu. Supaya anak mau makan, ayah ibu harus berkreasi,” kata dr. Tati. (ind/dethealth)

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Innalillahi, Siswa Ini Meregang Nyawa Akibat Tawuran

Next Post

Coba Yuk, Sesekali Masker Rambut dengan Lidah Buaya dan Lemon

Next Post
8 Tahapan Mengatur Kemarahan pada Istri agar Tak Berujung KDRT

Coba Yuk, Sesekali Masker Rambut dengan Lidah Buaya dan Lemon

Obama Kecam Stigmatisasi Terhadap Warga Muslim AS

Ini Kurikulum Pre Wedding Academy

  • Direktur Islamic Relief Indonesia, Nanang Subandi Dirja

    Islamic Relief Indonesia Dirikan 83 Huntara di Cianjur dan Cash Voucher untuk 5.600 Penerima Manfaat

    146 shares
    Share 58 Tweet 37
  • Bagaimana Lima Foto Mengisahkan Cerita yang Lebih Besar Melalui Klip Video Berdurasi Sepuluh Detik

    71 shares
    Share 28 Tweet 18
  • Nur Izzaty Hafizah, Meninggal Dunia Akibat Infeksi Bagian Paru-Paru

    149 shares
    Share 60 Tweet 37
  • Dari Mandi Lumpur Hingga Makan Cicak, Muhammadiyah Soroti Fenomena Ngemis Online di Tiktok

    122 shares
    Share 49 Tweet 31
  • Ummu Ma’bad, Wanita Dermawan Pemilik Peternakan Domba

    128 shares
    Share 51 Tweet 32
  • 9 Alasan Kenapa Kita Harus Bersyukur

    186 shares
    Share 74 Tweet 47
  • Doa Nabi Musa Saat Meminta Jodoh

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7658 shares
    Share 3063 Tweet 1915
  • Apa Itu Disease X, Apakah Ada Disease X Berikutnya?

    77 shares
    Share 31 Tweet 19
  • Dewan Syuriah Berhentikan Gus Yahya dari Ketum PBNU

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga