Oleh: Fathuddin Ja'far, MA.
Assalamu alaikum.wr.wb.
Ribuan umat Islam hari ini, khususnya dari kalangan NU berdemo menuntut Pemda Bogor agar Masjid Ahmad Bin Hambal yang dipimpin Ustadz Yazid Jawaz dari kelompok Salafi Roja' ditutup dan dibekukan proses perijinannya.
Wali Kota Bogor Arya Bima seperti terlihat dalam video di bawah ini menyampaikan kepada para pendemo, demi menjaga kesatuan Ummat pemerintah Kota Bogor segera memproses pembekuan IMB Masjid Ahmad Bin Hambal.
Ini adalah tragedi dan sekaligus berita duka yang sangat perih sehingga setiap kita pantas menangisi dan meratapi diri sendiri.
Biarkan yang sudah terjadi berlalu dan ambil hikmah dan pelajaran berharga. Di antaranya :
1. Dari pihak Salafi, wabil khusus akhil karim al Istazd Yazid Jawaz hafizhohullah (kita sudah kenal dan bersaudara sejak tahun 83/84 kendati manhaj dakwah kita berbeda), sepatutnya mengevaluasi manhaj dan uslub dakwah yang dikembangkan. Masyarakat bertindak brutal itu karena manhaj dan uslub dakwah yang antum kembangkan sendiri yang terlalu banyak melukai hati dan pemikiran mereka sejak 15 tahun belakangan.
Sudah berapa banyak ormas/jamaah Islam lokal maupun global yang antum sebut sesat? Sudah berapa banyak tokoh dakwah lokal ataupun global yang antum sebut kafir?
Antum wahai ikhwah yang mengklaim Salafiyyun harus bersyukur karena penolakan masyarakat kepada dakwah antum masih dalam batas toleransi dan terkontrol. Coba bayangkan jika semua ormas dan jamaah Islam yang antum sebut sesat dan kafir mengamuk semuanya, mungkin tidak akan ada satu markaz pun atau masjid antum yang tersisa.
Yang sangat urgen untuk dikoreksi adalah terkait kerjasama antum dengan program deradikalisasi ynag dijalankan BNPT yg jelas-jelas program dari Amerika dan Australia dan dibiayai oleh negara Kafir tersebut untuk memerangi Islam dan umat Islam. Jika antum melihat ada radikalisasi dalam diri umat Islam, dakwahi mereka, ajarkan Islam yang benar pada mereka secara independen dan tidak bekerjasama dengan asing yang jelas-jelas memusuhi Islam, karena tidak ada sunnahnya bekerjasama dengan para pemimpin kafir.
Hal lain yang perlu dikoreksi adalah konsep ulil amri yang antum dakwahkan. Antum seakan memaksakan konsep ulil amri yang berbau "murjiah" yang kalau kita telaah tulisan atau fatwa-fatwa ulama besar sepanjang masa, termasuk masa kini seperti Allah yarham Bin Baz dan lain-lain sangatlah berbahaya. Antum samakan antara negara yang menjadikan Islam agama resmi dan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai sumber hukum, kendati hanya formalitas seperti Saudi dengan Pemerintah yang menolak Islam dan Al-Qur'an serta Sunnah sebagai sumber hukum negara.
Kemudian, rasa ujub, sombong seperti mengatakan demo umat Islam 411 dan 212 adalah sama dengan perkumpulan kebun binatang dan standar ganda yang antum terapkan kepada selain kelompok antum sendiri seperti jika ada yang mengkritik sebagian da'i kelompok antum selalu dikatakan kenapa tidak tabayyun dan seterusnya. Padahal hampir semua tuduhan sesat, bid'ah dan kafir yang antum tuduhkan kepada ormas/jamaah Islam lainnya dan tokoh-tokoh mereka tidak ada yang antum lakukan tabayyun dan bahkan banyak di antara mereka yang suda wafat.
Tidak heran jika ada yang mengatakan bahwa bagi antum dan kelompok antum ini halal segalanya dan haram bagi yang lain. Kunci surga dan neraka seakan ada di tangan antum. Semua umat harus ikut manhaj dan uslub dakwah antum kendati salah dan keliru sehingga seakan tidak ada peluang bagi umat untuk berbeda /khilafiyah dalam segala hal. Padahal setiap yang belajar Islam dengan benar pasti tahu bahwa khilafiyah khususnya dalam perkara furuiyyah dan perkara-perkara al-mutaghayyirat sudah ada sejak zaman sahabat Rasulullah.
Sebab itu, sebagai seorang saudara antum fil Islam dan mencintai antum karena Allah, mari kita semua bergandeng tangan dalam berdakwah kepada Allah apalagi di akhir zaman yang penuh fitnah ini.
Mari kita belajar mendengarkan pendapat-pendapat ulama lain yang berbeda, bedakan hal-hal prinsip dengan yang tidak prinsip, pelajari fiqhuddakwah dan fiqhul awlawiyyat, terapkan prinsip step by step dalam praktik dakwah, al-wala wal baro, tanamkan mahabbah/cinta kepada semua umat yang mengucap dua kalimah syahadah kendati mereka masih ahlul bid'ah dan ahlul ma'ashi.
Pandang umat ini dengan tatapan iba dan kasih sayang, bukan dengan kebencian dan penghinaan. Ketahuilah qunut, tahlilan dan sejenisnya bukanlah perkara yang membatalkan Islam. Demikian juga faham Asy'ariyah itu tidaklah sesat dan masih dalam Ahlussunnah wal Jamaah menurut kibarul ulama di berbagai negeri Arab termasuk di Saudi sendiri.
Demi Allah…Saya sampaikan ini karena situasi semakin memanas sedangkan saya belum bisa berjumpa dengan antum. Padahal sejak antum keluarkan kata-kata "perkumpulan kebun binatang" ana sdh berniat silaturrahmi dengan antum karena banyak sahabat da'i yang panas telinganya mendengarkan ucapan antum yang tidak pantas itu, apalagi seorang syekh kabir di jamaah antum.
2. Bagi saudara-saudaraku dari kalangan NU dan lainnya yg ikut demo hari ini dan sebelumnya saya hanya bisa katakan : Ittaqullah.. Yang kalian demo atau setop itu bukan bioskop dan bukan pula gereja. Tapi masjid mulia. Masjid itu adalah rumah Allah di atas muka bumi ini. Apalagi atas nama seorang ulama Besar Islam. Kecuali jika Masjid Dhiror yang didirikan oleh kaum munafikin seperti di Madinah di zaman Nabi, maka wajib kita rubuhkan.
Apakah kita berani mengatakan Masjid Ahmad Bin Hambal di Bogor itu Masjid Dhiror? Kalau dianggap Masjid Dhiror, berarti para pendirinya adalah kaum munafikin. Saya yakin kita belum sampai kepada kesimpulan tersebut kendati saudara-saudara kita dari kalangan Salafi itu dengan mudah menyimpulkan dan menuduh ormas/jamaah dan para tokoh dan ulama selain kelompok merekakm sesat, ahlul bid'ah bahkan kafir.
Kita harus bersyukur dan obyektif dalam menghadapi fenomena saudara-saudara Salafi kita ini. Apa salah masjid tersebut? Yang salah katakanlah Ustadz Yazid Jawas dan para da'i bersamanya. Kalau beliau yang salah mari kita ajak beliau berdiskusi dan jelaskan kesalahan-kesalahannya. Kendati untuk berdiskusi terbuka itu sangatlah sulit. Kita gempur pemahaman mereka yan keliru dengan hujjah dan burhan seperti yang dilakukan sebagian asatidz kita semisal Ustadz Maheer dan lain-lain. Betapa banyak saudara kita yang insaf di tangan mereka. Kecuali yang fanatik buta akan bela mati-matian, right or wrong is my group and my syekh…
Tidak pantas perselisihan paham dan pemikiran kita dengan kelompok lain seperti Salafi Roja' ini kita hadapi dengan kekerasan. Mana akhlak mulia kita dan rasa cinta kita pada saudara kita sesama Muslim? Kendati kemarahan kita sdh sampai ke ubun-ubun.
Sebagai orang yang dilahirkan dan dibesarkan sampai remaja dalam keluarga dan masyarakat NU dan berdasarkan pengalaman berinteraksi, ulama NU itu santun-santun, dan sangat tidak ingin adanya kekerasan, apalagi sesama saudara Muslim.
Demi Allah.. Sy khawatir Allah murka pada kita karena kita merobohkan atau mencekal rumah-Nya di atas bumi ini.
Saya juga khawatir perselisihan ini dimanfaatkan kelompok anti Islam seperti komunis dan lain-lain sehingga memperkeruh suasana dan mungkin mereka targetkan sampai bentrok fisik. Alhamdulillah tidak terjadi. Bagaimana pun dengan kondisi sekarang, orang kafir dan musuh Islam pasti bersorak sorai.
Wal hasil, dakwah Islam dan Umat Islam yang memiliki keyakinan aqidah dalam bingkai Ahlussunnah wal Jamaah di negeri ini harus bersatu. Kalau tidak, umat ini tidak akan pernah bangkit apalagi memenangkan pertarungan di akhir zaman yang sangat dahsyat ini.
Satu hal yqng harus difahami, musuh kita yang utama dan sebenarnya bukan NU, bukan Muhammadiyah, bukan Salafi, bukan HTI (walaupun sudah dibubarkan), bukan Tarbiyah (Al-Ikhwan Al-Muslimin), bukan Jamaah Tabligh, bukan PUI, bukan Al-Irsyad dan seterusnya. Kita semua adalah BERSUADARA DALAM ISLAM DAN IMAN. Kita bekerjasama dalam perkara-perkara yang kita sepakati dan kita saling toleransi dalam perkara-perkara yang diperselisihkan. Saya juga tahu saudara-squdara dari kelompok Salafi alergi dengan istilah tersebut.
Akan tetapi, musuh hakiki kita adalah Yahudi, Nasrani yang memerangi kita dan Komunis, Sepilis dan siapa saja yngg memerangi Islam dan kaum Muslimin kendati dari keluarga kita sendiri.
Kalu kita lalai membangun kekuatan umat dan kesatuannya, apa yang terjadi di negeri Islam lain seperti Suriah, Yaman, Afghanistan dan lain-lain tidak mustahil juga akan menimpa kita. Saat itu kita semua akan meratapi diri masing-masing. Semoga Allah lindungi.
Demikian apa yang menjadi keprihatinan saya sekarang ini. Saya tidak inginkan kecuali perbaikan termasuk diri saya sendiri semaksimal yg dapat dilakukan. Tidak ada taufiq bagi kita kecuali dengan Allah.. Hanya kepada-Nya jua kita bertawakkal dan kepada-Nya juga kita akan kembali.
Mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan.
Wassalamu alaikum wr.wb.
Akhukum fillah
Fathuddin Ja'far