Jakarta –
ChanelMuslim.com – Dalam acara Halal Indonesia Expo yang digelar pada Sabtu (29/6) bertempat di Jakarta- Convention Center (JCC), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mengadakan Workshop Ekonomi Kreatif Syariah.
Antusias peserta sangat tinggi, bahkan telah ada yang datang untuk melakukan registrasi ulang sebelum jam buka Halal Indonesia Expo.
Workshop ini dihadiri oleh 150 peserta yang berasal dari berbagai latar belakang masyarakat, seperti mahasiswa, ormas ekonomi syariah, pelaku industri kreatif dan masyarakat umum.
Adapun narasumber yang hadir di antaranya Direktorat Ekonomi Keuangan Syariah Bank Indonesia, Suhaedi, Pengurus Pusat MES , M. Bagus Teguh dan dari Badan Ekonomi Kreatif, Imam Muryanto.
Mendorong majunya ekonomi dan keuangan syariah, tidak lepas dari peranan industri kreatif yang begitu penting.
Dalam pemaparan materinya Direktorat Ekonomi Keuangan Syariah Bank Indonesia, Suhaedi menjelaskan Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan sebagaimana seharusnya seorang muslim, dianjurkan menerapkan nilai agama secara menyeluruh termasuk didalamnya adalah ekonomi syariah.
Lalu bagaimana industri kreatif syariah di Indonesia? Direktorat Ekonomi Keuangan Syariah Bank Indonesia menyayangkan saat ini, Indonesia lebih sering berperan sebagai konsumen dari pada produsen.
[gambar3]
“Melalui generasi milenial ini saya berharap Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam ekonomi syariah khususnya sektor industri kreatif berbasis syariah” ujar Suhaedi dalam keterangan pers yang diterima chanelmuslim.com.
Suhaedi percaya bahwa milenial mempunyai potensi besar dan ide-ide kreatif yang cemerlang dalam mendobrak kemajuan ekonomi syariah di Indonesia.
Bahkan Suhaedi menilai perkembangan terhadap industri keuangan syariah sangat lambat, karena adanya ketidakseimbangan lembaga keuangannya dan sektor rilnya.
“Sebab keuangan syariah tidak akan berkembang tanpa didukung dengan ekonomi yang berbasis syariah,” tegasnya lagi.
[gambar2]
Sementara itu Pengurus Pusat MES, Muhammad Bagus Teguh yang juga seorang Konsultan Keuangan Syariah, menjelaskan bahwa ekonomi syariah akan maju di Indonesia, jika tingkat kesadaran masyarakatnya dan dimulai dari diri sendiri untuk menggunakan produk serta cara yang syariah mulai dari keuangan, perbankan.
“Peluang halal life style mencakup banyak lini aspek kehidupan mulai dari travelling sampai kepada fashion,” lanjutnya.
Bagus juga mengatakan semakin tinggi tingkat kesadaran untuk mulai menerapkan sistem dan cara yang sesuai syariah ini menjadikan industri kreatif syariah memiliki peluang yang besar.
“Saya juga meelihat kesadaran masyarakat muslim dan pelaku industri ekonomi kreatif saat ini mulai sadar akan pembiayaan syariah, termasuk cara penjualan yang sesuai syariah,” sebutnya.
[gambar1]
Begitu juga Imam Muryanto dari Bekraf mengatakan Industri kreatif memang memiliki banyak tantangan di antaranya adalah akses permodalan yang masih terbatas, dan pelaku industri ekonomi kreatif yang kurang sadar untuk membukukan dengan rapih laporan keuangannya.
” Ekonomi kreatif syariah tidak melulu berbicara mengenai produk kebutuhan syariah, seperti hijab dan kebutuhan untuk ibadah,” sebutnya.
Muryanto melanjutkan akan tetapi peluangnya lebih luas di belasan sektor industri kreatif lainnya seperti film dan seni kriya.
“Jadi, produknya tidak hanya berkaitan dengan kebutuhan syariah, tetapi bisa dengan pembiayaannya sampai kepada pelayanannya menggunakan prinsip syariah” tutup Imam Muryanto.
Sukses untuk MES. [red/rilis]