ChanelMuslim.com- Setelah di Kudus, kini giliran Universitas Gadjah Mada yang menolak ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS). Sedianya, dai lulusan Maroko ini berceramah pada hari Sabtu (12/10) di Masjid Kampus UGM. Tapi ditolak pihak rektorat karena ceramah UAS dinilai tidak selaras dengan jati diri UGM.
Menurut humas UGM, seperti dilansir TVOne, awal mula pelarangan itu ketika panitia dari Masjid UGM mengirim undangan ke rektor. Dari situlah, pihak rektor meminta agar acara tersebut dibatalkan. Hal ini karena ceramah UAS dinilai tidak selaras dengan jati diri UGM.
Menanggapi itu, Guru Besar UGM sekaligus Kepala Departemen Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Purwo Santoso justru menyayangkan pelarangan itu.
“Kampus seharusnya membuka lebar ruang perdebatan, sehingga kalau (pelarangan kuliah umum Abdul Somad) itu dilakukan hanya untuk menghindari perdebatan, kami sayangkan,” ujar Purwo seperti dilansir Tempo.co, Kamis, 10 Oktober 2019.
Purwo menilai penolakan Abdul Somad ceramah di UGM sebenarnya dampak dari persona non gatra terhadap sosok ustaz tersebut. Persona non gatra atau orang yang tidak diinginkan atau tidak boleh hadir di suatu tempat itu terjadi karena proses branding kepentingan tertentu.
Hal ini yang menurut Purwo membuat UGM jadi sangat berhati-hati mengambil langkah. Hanya saja, yang disesalkan Purwo, UGM dalam kasus penolakan Abdul Somad terlihat menjadi lembaga yang tak siap mengelola munculnya kontroversi.
Kalau kampus itu dipahami sebagai ruang bebas, masih menurut Purwo, dan set up akademik disepakati sejak awal, mestinya tak perlu ada kasus (penolakan) seperti ini.
"Nah, kesiapan UGM menghadapi kontroversi secara standar akademik ini yang tidak ada. Sehingga kebijakan yang keluar malah terkesan reaktif dan menimbulkan pembicaraan yang disporporsional di publik," pungkasnya. (Mh)