ChanelMuslim.com – Miliarder George Soros menilai Inggris bakal menderita akibat keputusan mayoritas warganya untuk memisahkan diri dari aliansi Uni Eropa sesuai hasil referendum yang digelar Kamis lalu.
“Inggris mungkin tidak relatif lebih baik dibandingkan negara-negara lain dengan meninggalkan Uni Eropa. Ekonomi dan warganya bersiap untuk menderita secara signifikan dalam jangka pendek sampai menengah,” ujar Soros, dikutip dari Reuters, Ahad (26/6).
Soros bukanlah nama asing bagi Pemerintah Inggris. Dia menjadi aktor utama tragedi ‘Black Wednesday’ pada September 1992, yaitu depresiasi nilai tukar terparah dalam sejarah Inggris akibat aksinya menjual pound sterling sehingga melumpuhkan pertahanan Bank Sentral Inggris.
Di awal pekan ini, Soros sudah memperingatkan risiko krisis yang bakal terjadi di Inggris apabila hasil pemungutan suara memutuskan negara Ratu Elizabeth tersebut keluar dari Uni Eropa. Nilai tukar pound sterling disebut bos Soros Fund Management LLC, bisa tergerus 15 sampai 20 persen terhadap dolar Amerika Serikat.
Atas mundurnya Inggris dari Uni Eropa, Soros menilai aliansi ekonomi dan politik tersebut sudah terpecah karena tidak mampu memenuhi kebutuhan dan aspirasi warganya. Namun demikian, ia menyerukan dukungan untuk merekonstruksi Uni Eropa.
“Setelah Brexit, kita semua percaya pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip bahwa Uni Eropa dirancang untuk menjunjung kerja sama guna menyelamatkan (Uni Eropa) dengan rekonstruksi secara menyeluruh,” kata Soros.[af/cnn]