ChanelMuslim.com – Kemenperin RI khususnya Direktorat Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil siap mengawal untuk mewujudkan Indonesia sebagai salah satu pusat fesyen muslim dunia di tahun 2025 dengan turut mendukung penyelenggaraan MUFFEST 2020.
[gambar1]
I. Joeda x Multi Sandang Tamajaya
MUFFEST merupakan event dan movement yang menjadi salah satu lokomotif dalam menggerakkan industri fesyen muslim Indonesia. Ajang MUFFEST telah digelar untuk kelima kalinya oleh Indonesia Fashion Chamber (IFC) dan Dyandra Promosindo pada tanggal 20–23 Februari lalu di Jakarta Convention Center.
[gambar2]
Neera Alatas x Sekar Bengawan
Dengan mengusung tema “Fashionable People for Sustainable Planet”, acara ini telah menghadirkan 400 exhibitors, fashion show dari 117 desainer ternama, talkshow, seminar, dan kompetisi. MUFFEST 2020 berhasil mendatangkan 54.671 pengunjung dengan total transaksi retail mencapai Rp43,7 miliar selama acara berlangsung. MUFFEST diharapkan terus berkembang sebagai ruang bagi seluruh pihak dan stakeholder terkait untuk saling terintegrasi dalam memperkuat ekosistem industri fesyen muslim Indonesia.
[gambar3]
Chaera Lee x Lucky Print
“Hal ini sejalan dengan Program Pengembangan Branding Garmen dan Fesyen yang saat ini telah disiapkan roadmap-nya. Salah satu langkah prioritas yang siap dilakukan adalah kampanye branding “InaViscose” dengan tagline “Everything Indonesia” yang melibatkan seluruh stakeholder industri TPT termasuk peran aktif para desainer sebagai sumber ide kreatif,” papar Muhammad Khayam, Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil, Kementerian Perindustrian RI.
[gambar4]
Najua Yanti x Lucky Print
Kemenperin RI berupaya meningkatkan kemampuan industri fesyen nasional antara lain melalui kolaborasi industri besar dengan pengusaha IKM fesyen untuk kemudahan perolehan bahan baku melalui Indonesia Textile Industry Smart Hub & Material Center, peningkatan kemampuan dan produktivitas SDM serta manajemen melalui Program Link and Match SDM dengan Industri serta penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru IKM busana muslim, melakukan kampanye branding fesyen muslim melalui pameran bertaraf internasonal, melakukan kompetisi dan inkubasi bagi Start Up Fesyen Muslim, dan pengembangan platform clothing line untuk memperkuat konektivitas supply chain produksi pakaian jadi mulai dari bahan baku, desainer, penjahit/IKM pakaian jadi dan konsumen.
[gambar5]
Lia Mustafa x Multi Sandang Tamajaya
Dalam ajang MUFFEST 2020, Direktorat Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil, Kemenperin RI mendukung gelaran busana hasil kolaborasi dari sembilan desainer, yaitu Ina Priyono, Riri Rengganis, Lia Mustafa, Najua Yanti, Ajeng Cahya, Chaera Lee, Dissa Indriyana, Neera Alatas, dan I.Joeda dan lima perusahaan terkait tekstil, yaitu Asia Pacific Rayon (APR), Argo Apparel, Lucky Print, Multi Sandang Tamajaya, dan Sekar Bengawan.
Para desainer diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitas dalam membuat koleksi busana siap pakai yang memiliki daya pakai dan daya jual yang tinggi dengan menggunakan ragam material yang disediakan oleh perusahaan tekstil tersebut.
Desainer Ina Priyono didukung oleh tekstil dari Argo Apparel untuk koleksi bertema The Guard Limit 2.0. Koleksi dengan tema Ealaqa-The Relation rancangan Najua Yanti dan tema Hallyu 1.0 kreasi Chaera Lee menggunakan tekstil dari Lucky Print. Kemudian, koleksi I.Joeda yang bertema Purity dan Riri Rengganis yang bertema Passage to Spice Island memakai tekstil dari Multi Sandang Tamajaya. Sedangkan koleksi dari Lia Mustafa dengan tema Nusaibah, Neera Alatas dengan tema Under The Sea, Ajeng Cahya dengan tema Alcazar, dan Dissa Indriyana, menggunakan tekstil dari Sekar Bengawan.[ind/rilis]