ChanelMuslim.com – Dewan Muslim Inggris (MCB) yang merupakan kelompok payung Muslim terbesar di Inggris pada hari Kamis kemarin meminta semua orang yang terlibat dalam Olimpiade Musim Dingin Beijing agar menggunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan kesadaran seputar penderitaan masyarakat Uyghur.
Baca juga: Dewan Muslim Inggris Umumkan Pemenang Penghargaan Komunitas 2021
“Sekitar 3 juta orang Uyghur telah ditahan secara paksa di kamp-kamp interniran di mana mereka menjadi sasaran penyiksaan, pemerkosaan, sterilisasi massal, kerja paksa dan dipaksa untuk meninggalkan keyakinan dan praktik Muslim mereka,” kata Dewan Muslim Inggris dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan beberapa atlet pemberani telah mengambil sikap dan menolak untuk ambil bagian dalam solidaritas dengan para korban.
“Yang lain membuat gerakan penting untuk memastikan penderitaan mereka tidak diabaikan,” tambah pernyataan tersebut.
Menggambarkan acara multi-olahraga sebagai “Game Genosida,” Zara Mohammed, presiden MCB, mengatakan: “Kejahatan China terhadap Muslim Uyghur di Xinjiang, seperti yang didokumentasikan oleh LSM, penyintas dan pengamat, adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.”
“Tindakan China terhadap warga Uyghur telah digambarkan sebagai genosida oleh organisasi hak asasi manusia juga.
“Dalam semangat visi Komite Olimpiade Internasional, untuk ‘Membangun Dunia yang Lebih Baik melalui Olahraga’, kita tidak boleh membiarkan China menggunakan Genosida Games ini untuk menyembunyikan tindakan mereka. Kita semua memiliki kewajiban moral untuk menyoroti penderitaan orang-orang Uyghur, dan untuk berdiri teguh melawan ketidakadilan dan penindasan,” tegas Zara Mohammed.
MCB juga meminta masyarakat internasional untuk mendukung seruan agar Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) membuka penyelidikan terhadap kepemimpinan senior Tiongkok atas genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan terhadap orang-orang Uyghur.
Menurut data PBB, setidaknya 1 juta orang Uyghur ditahan di luar keinginan mereka di tempat-tempat yang disebut Beijing sebagai “pusat pelatihan kejuruan” tetapi yang oleh para kritikus disebut tempat untuk indoktrinasi, pelecehan, dan penyiksaan.
Sebanyak 1,6 juta orang Uyghur telah meninggalkan China untuk tinggal di luar negeri, menurut Kongres Uyghur Dunia.
Kelompok hak asasi manusia, termasuk Human Rights Watch dan Amnesty International, menuduh Beijing menindas 12 juta orang Uyghur, yang sebagian besar adalah Muslim.[ah/ys]